Program Berkelanjutan Integrated Communty Shelter ACT untuk Rohingya
Senin (15/6) lusa tempo hri, 328 jiwa pengungsi Rohingya yang terdampar di Kabupaten Aceh Utara telah dipindahkan ke penampungan sementara yang lebih layak dan tambah baik fasilitasnya. Diawal Mulanya, usai diselamatkan oleh para penangkap ikan dari derita terombang-ambing lautan, sekian banyak ratus pengungsi Rohingya asal Rakhine, Aceh ditempatkan di pengungsian sementara di Kuala Cangkol.
Tetapi, waktu ini ini 328 pengungsi etnis minoritas muslim Rohingya telah direlokasi ke gedung Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara di Gampong Blang Adoe, Kuta Makmur, Aceh Utara. Gedung BLK dijadikan area pengungsian sementara mengingat bangunan fisik Integrated Community Shelter (ICS) yang dibangun oleh segenap komune kemanusiaan Indonesia dibawah komando ACT masihlah dalam proses pembangunan. Diperkirakan, 120 unit shelter yang diperuntukkan bagi 328 jiwa pengungsi Rohingya di Aceh Utara dapat rampung cepat di minggu ke dua bulan ramadhan.
Ribuan pengungsi Rohingya yang berada di beberapa wilayah Aceh memang ternyata butuh tempat hunian sementara yang nyaman dan layak. Layanan fisik yang diberikan oleh kolaborasi kemanusiaan beragam perihal warga bersama ACT adalah bentuk nyata bersama trick apa warga Indonesia mampu menopang sesama manusia dan negara serta hadir memberikan kontribusinya.
Dikarenakan koordinasi yang langsung dan tanggap dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dgn dgn seluruhnya elemen warga dan ACT, maka shelter perdana dipilih di tempat Gampong Blang Adoe, Kuta Makmur, Aceh Utara.
Harapannya, Integrated Community Shelter (ICS) pertama untk Rohingya di Aceh Utara dapat menjadi program percontohan dalam mengampanyekan kerja nyata diplomasi kemanusiaan. ICS pertama di Gampong Blang Adoe bisa menjadi pemicu berlanjutnya kolaborasi kemanusiaan warga Indonesia buat membangun alat fisik ICS bagi Rohingya lain di Indonesia maupun di tanah kelahiran mereka, Rakhine Myanmar.
Dalam sekian tidak sedikit waktu ke depan, Integrated Community Shelter (ICS) yang pantas dan nyaman bakal menjadi jawaban sementara bagi hri esok para pengungsu Rohingya di Indonesia. ICS bukan menjadi program yang minim manfaat, tetapi ICS yang diprakarsai oleh ACT akan terus menjadi program berkelanjutan dan masih dapat dipakai dalam dalam diwaktu lama.
Standar kualitas berkelanjutan yang digarap oleh kolaborasi kemanusiaan ACT di Aceh Utara mencakup 120 unit rumah semi permanen, 34 pintu fasilitas MCK, masjid juga sebagai sarana beribadah, tempat mempelajari, poliklinik, dan ruangan aula untuk ruangan berkumpul dan musyawarah warga. selain itu, nantinya dalam beberapa kala ke depan, sambil menunggu status pasti kewarganegaraan pengungsi Rohingya, dapat disediakan pun fasilitas kolam ikan dan lahan pertanian yang sanggup digarap oleh pengungsi Rohingya serta sbg sumber mata pencaharian. (CAL)
Sumber
0 Komentar