Sejak awal Juni dahulu, aktivitas vulkanik di Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara telah meningkat drastis dan menyebabkan peningkatan status menjadi “Awas”. hingga kini, memasuki minggu ke dua ramadhan, gerakan vulkanik Sinabung masihlah cenderung fluktuatif tinggi, seperti yang dilansir dari laman National Geographic. Walaupun volume kubah lava di puncak Sinabung telah berkurang dari diawal mulanya 3.2 juta meter kubik menjadi hanya lebih kurang 2.7 juta meter kubik, namun kubah lava terus tumbuh lantaran suplai magma dari dapur vulkanik Sinabung masih masihlah terjadi.
Kondisi kubah lava yang makin bertumbuh menjadikan potensi bahaya luncuran awan panas akibat runtuhnya kubah lava tetap tinggi. Luncuran awan panas diperkirakan bisa mencapai radius 3 kilo meter lebih kalau kubah yang sudah membuncit itu runtuh sekaligus.
Menurut perkiraan dari Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Badan Geologi, kubah lava yang mengarah ke arah selatan tetap harus diperhatikan risikonya karena prosesnya tak stabil dan dapat sewaktu-waktu didorong sehingga akan gugur sekaligus. Penduduk di seputar Sinabung di inginkan masih memperhatikan batasan rekomendasi jarak aman 7 kilometer ke arah selatan dan 6 kilometer ke arah tenggara-timur dari Gunung Sinabung,.
Tidak Hanya risiko guguran awan panas, pertumbuhan kubah lava yang terus-menerus juga bisa menjadi sumbatan sehingga berpotensi menghasilkan akumulasi gas yang menyebabkan letusan eksplosif yang dahsyat dan menggelegar suaranya. Hingga hari ini, pertumbuhan kubah lava dominan menyasar ke arah tenggara.
Berdasarkan catatan, lontaran akibat sumbatan kubah lava tak bisa lebih dari 3 kilo meter. Gunung Kelud, misalnya, bersama kubah lava mencapai 16 juta meter kubik, lontarannya kurang lebih 3 km. Risiko teramat tidak baik sudah dipikirkan buat mengantisipasi letusan Sinabung.
Untuk didapati, Gunung Sinabung merupakan gunung berapi yang telah erupsi sejak 1 setengah th lalu. Sinabung meletus sejak bulan September 2013 hingga hari ini. beragam pihak berkepentingan yang meneliti tingkah vulkanik Sinabung mengatakan bahwa gerakan Gunung Sinabung yang fluktuatif tinggi ini belum sanggup berhenti dalam disaat dekat ini.
Hingga hari ini, sudah ada 11 desa yang masuk dalam zona bahaya letusan Gunung Sinabung, zona bahaya sejauh 7 kilo m di bagian tenggara dan selatan juga radius 3 kilo m di seluruh bagian. Berdasarkan data pemerintah setempat, kemarin ada 9.385 pengungsi dari 2.608 keluarga yang tetap bersi teguh di tenda pengungsian selagi hampir satu setengah th.
(CAL)
0 Komentar