Ramadhan sudah berada di hari kedua. bagaimanakah shaum atau puasa Anda di hari kemarin? barangkali bagi sebagian gede umat muslim di dunia, shaum hari pertama adalah shaum yang paling ringan. Mengapa demikian? kemungkinan sebab shaum di hari pertama rata rata merupakan shaum dengan keikhlasan tertinggi. Puasa yang dijalankan di hari-hari awal ramadhan konsisten dalam koridor semangat menyambut ramadhan. Belum terdistorsi oleh godaan juga hawa nafsu yang lolos dari kontrol.
Padahal shaum ramadhan yakni ibadah yang bernilai tinggi di mata Allah. Shaum ramadhan adalah penghapus dosa-dosa di masa dahulu. Shaum menjadi titik paling atas secara apa entitas umat manusia mampu memenangkan jihadnya, jihad terhadap musuh terbesar yang nyatanya berada di dalam diri sendiri, yakni musuh berwujud hawa nafsu. Membiarkan kualitas puasa kita naik dan turun selagi ramadhan adalah kerugian yang besar.
Dari Abu Hurairah RA pernah berkata, Nabi SAW bersabda bahwa “Setiap amal Anak Adam dapat dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan bisa berlipat kebaikannya menjadi sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Namun Allah berfirman : Kecuali shaum, ibadah shaum itu Untuk-Ku dan Aku-lah yang akan memperhtungkannya” (HR. Muslim).
Begitu tingginya kah posisi ibadah shaum di mata Allah? sampai-sampai Allah menegaskan bahwa ibadah shaum itu husus Untuk-Ku? Bukankah seluruhnya ibadah yang dilakukan umat Rasulullah di muka Bumi yakni semata-mata dikarenakan mengharap keridhaan Allah semata? Kenyataan tersebut memang benar demikian, namun bila dilogikakan, beragam ibadah shalat wajib, shalat sunnah, berzakat, menunaikan haji, dan bersedakah barangkali terselip kebutuhan lain, motif lain yang entah mengapa dan kenapa akan menjadi penggerak untuk melaksanakan kebaikan tersebut.
Tak Mirip halnya dengan shaum ramadhan. Allah akan menghitung serta-merta pahala kebaikannya segera berdasar terhadap kualitas ibadah shaum seseorang. Lantaran memang sangat kecil kemungkinannya sesorang itu shaum bukan karena Allah SWT. Cobalah dipikirkan lagi, adakah motif lain yang dapat saja bisa timbul dalam menjalankan keikhlasan shaum tak cuma mengharap keridhaan Allah?
Sesorang yang sanggup mencapai dan menemukan esensi atau hakikat shaum ramadhan sesungguhnya dapat mendapat sekaligus dua kenikmatan hakiki. Kenikmatan pertama yakni kenikmatan luar biasa yang bakal didapat orang berpuasa ketika berbuka. Menjelang senja, dan kemudian adzan maghrib berkumandang, disitulah momen puncak kebahagiaan orang yang berpuasa.
Sedangkan kebahagiaan kedua ialah setiap muslim yang akan mencapai keikhlasan paling atas dalam ibadah puasa maka ganjarannya adalah janji Allah untuk dapat berjumpa segera Dengan-Nya di Akhirat kelak.
Kehormatan paling atas segera dari Allah bakal didapatkan bagi setiap muslim yang berpuasa ramadhan. Bahkan hingga bau mulut orang yang berpuasa saja akan bernilai sama seperti wangi minyak kasturi di mata Allah SWT. Elemen ini membuktikan bahwa segala faktor kehidupan orang yang ikhlas dan istiqomah menjalankan puasanya, sejak mulai dari ucapan, sikap, tingkah laku, hingga rezeki dapat bernilai keberkahan di mata Allah SWT.
Semoga ibadah puasa atau shaum kita di ramadhan tahun ini tetap berlangsung cocok dgn kadar keikhlasan dan istiqomah paling atas. Sehingga dapat mengantarkan kita memenuhi aspek-aspek ketakwaan paling sempurna tepat yang DikehendakiNya. Aamin!(CAL)
0 Komentar