Puasa Ramadhan Terbukti Secara Ilmiah Mengurangi Lemak Tubuh

21.51
Puasa-ramadhan-diet
Siapa yang bisa meragukan manfaat dan keberkahan bulan puasa? Seluruh umat muslim di seluruhnya dunia telah diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa tatkala satu bulan penuh di Bulan Ramadhan. Puasa ramadhan yaitu ibadah yang amat tinggi posisinya di mata Allah, bahkan Allah menjanjikan pahala puasa itu tidak terbatas, tergantung secara apa Allah menerima keikhlasan puasa satu orang muslim yang tunduk.
Terlepas dari kebaikan, pahala, dan keberkahan yang dijanjikan Allah bagi yang menjalankan ibadah puasa, nyatanya puasa ramadhan pula memiliki tak sedikit sekali ragam manfaat bila ditinjau dari sisi medis.
Salah satu dari sekian banyak manfaat puasa dari sudut medis yang telah teruji secara ilmiah merupakan peneltian yang dirilis oleh tim peneliti Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dgn dibantu oleh tim ahli gizi Instalasi Gizi RSCM. Seperti yang dilansir dari laman Kompas, hasil penelitian yang diberi judul The Ramadan Fasting Decreased Body Fat but Not Protein Mass in Healthy Individuals itu menelti secara husus perlakuan 43 orang muslim yang berpuasa, hasilnya membuktikan bahwa puasa ramadhan memiliki peluang besar utk mengurangi lemak di dalam tubuh.
Awalnya, subjek riset diberikan kebebasan untuk mengonsumsi makanan seperti biasa waktu menjalankan puasa, tak ada pembatasa aktivitas kusus. kemudian dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan komposisi tubuh dengan sarana khusus yang laksanakan sistem pengkuran Bio Impedance Analysis. Alat ini dapat mengukur massa protein, mineral, air, lemak tubuh, dan rasio pinggang dan panggul.
Hasilnya menunjukkan bahwa sewaktu ramadhan terjadi penurunan berat badan dan perubahan komposisi tubuh, rasio pinggang dan panggul mengalami penurunan. Mereka menyimpulkan bahwa penurunan berat badan lebih berpeluang terjadi pada laki laki daripada perempuan. Rata Rata laki laki dewasa mengalami penurunan mencapai 1.4 kg, sedangkan kepada perempuan hanya berkisar kepada 0.8 kg.
Satu factor yang menarik, ternyata puasa tidak menyebabkan berkurangnya protein tubuh. Jadi, puasa yang terjadi selagi 14 jam sama sekali tidak ingin menyebabkan ganjalan kesehatan pada tubuh kalau dilakukan bersama benar dan tidak berlebihan, lantaran puasa akan membakar lemak tubuh, tidak membakar protein.
Namun yang disayangkan, lanjutan pemeriksaan riset pasca ramadhan menunjukkan bahwa komposisi tubuh dan berat badan subjek riset cenderung kembali ke titik semula. Perihal ini berarti puasa ramadhan tak terlalu signifikan mengubah pola makan dan pola diet sehat yang dilakukan. Pasti sebagian akbar umat muslim dapat kembali menggunakan pola makan seperti biasa yang cenderung tinggi kalori dan tinggi lemak di bulan pasca Ramadhan.
Hal ini menyiratkan bahwa sehebat apapun efek kebaikan puasa dalam tubuh Anda, tak bisa membawa perubahan yang permanen kalau usai ramadhan nanti, kualitas dan pola makan Anda konsisten terus buruk dan tidak terkontrol. Sesungguhnya Allah telah memberikan kenikmatan berpuasa Ramadhan bagi Umat Muhammad yg yakni bentuk kontrol diri dari hawa nafsu setan yang selalu berlebihan dan liar. Bersyukurlah bagi sekian banyak orang yang bisa mempertahankan kebiasaan baik selama ramadhan menjadi adat di bulan-bulan lain pasca Ramadhan.
(CAL)
Previous
Next Post »
0 Komentar