Pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh berapa ketika silam sesungguhnya adalah tamu mulia yang dikirimkan Allah sbg ladang pahala dan kebaikan bagi warga Indonesia. Tak lengkap rasanya kalau beragam ragam bantuan kemanusiaan berupa makanan, pakaian, pula layanan kesehatan yang diberikan segenap populasi masyarakat untuk Rohingya tak disertai dengan bantuan penampungan sementara yang lebih patut.
Sudah saatnya bentuk bantuan berupa shelter atau penampungan sementara diusahakan bagi ribuan pengungsi Rohingya di Aceh. Penampungan terintegrasi atau Integrated Community Shelter adalah sebuah bentuk kebaikan untuk memanusiakan ribuan orang Rohingya. Sudah pass rasanya mendengar kisah derita mereka hidup puluhan tahun di Rakhine dalam bayang-bayang penindasan dan kemiskinan ga ada henti.
Berdasarkan alasan penting tersebut, kolaborasi kemanusiaan kemudian bergegas dihimpun oleh Aksi Segera Tanggap (ACT). Terdiri dari komune penduduk Indonesia secara umum, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan pemerintah Pusat, pula tak tidak hanya kelompok warga Gampong Blang Adoe, Kacematan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. Kolaborasi kemanusiaan, kerelawanan, dan filantropi itu memiliki tekad mulia buat mempersembahkan bangunan shelter terintegrasi bagi sekian banyak ratus pengungsi Rohingya yang tersebar di beberapa kawasan Aceh.
Tetapi, nyatanya wujud bangunan shelter itu bukan hanya sekadar mengenai hal-hal pembangunan fisik semata. Pembangunan Integrated Community Shelter di Aceh untuk Rohingya ialah sebuah kebaikan penuh makna strategis.
Makna perdana yang tersaji merupakan pembangunan shelter terintegrasi utk Rohingya memiliki fungsi eksternal untuk mengedukasi dunia berkaitan macam mana komunitas masyarakat sipil Indonesia miliki kapabilitas masif utk menolong sesama manusia. Dalam konteks ini juga, negara melalui Pemerintah Kabupaten telah memberikan ruangan bagi masyarakat Indonesia untuk mengekspresikan nilai kemanusiannya melalui bentuk fisik pemberian tanah seluas 5 hektare yang diperuntukkan bagi pembangunan ICS
Makna kedua merupakan, proses pembangunan Integrated Community Shelter (ICS) menjadi arena partisipasi aktif antar masyarakat di Aceh. Proses mulia membahagiakan orang Rohingya di Aceh mencakup business aktif semua factor penduduk di Kabupaten Aceh Utara. Kaum perempuan dan laki laki desa Gampong Blang Adoe tempat area ICS sudah amat aktif bahu membahu membantu pembangunan, semua demi nilai kebaikan dan kemanusiaan memuliakan saudara sesama muslim Rohingya.
Makna terakhir, suksesnya pembangunan penampungan yang patut dan nyaman bagi para Rohingya mampu direfleksikan yang merupakan media mengampanyekan kerja nyata diplomasi kemanusiaan. Shelter penampungan Rohingya merupakan bukti nyata adanya virus kemanusiaan yang sanggup disebarkan ke seluruhnya dunia. Rohingya yaitu komune paling teraniaya didunia menurut lansiran Badan Pengungsian Perserikatan Bangsa-bangsa (UNHCR). Oleh karena itu Rohingya sanggup menjadi ladang kebaikan buat disantuni dan dimanusiakan.(CAL)
0 Komentar