Tidak selamanya ramadhan di belahan bumi manapun di dunia ini mengambil narasi & kisah bahagia. Bagi sebahagian gede muslim di tanah air, setidaknya layak bersyukur bahwa tanah Indonesia yg teramat dibanggakan ini jauh dari teror, konflik, & permusuhan yg menyebabkan krisis kemanusiaan berkepanjangan.
Tidak Serupa dgn kenyataan yg mesti di terima oleh ribuan jamaah muslim yg tetap setia menjaga tanah leluhur mereka di Gaza, Palestina. Sekarang Ini, Ramadhan 1436 H jamaah Palestina tetap lakukan shalat tarawih mereka di tenda-tenda darurat yg didirikan persis di seputar ruang reruntuhan masjid. Reruntuhan masjid yg dibom & dihancurkan oleh pasukan zionis Israel selagi 51 hri agresi Israel di Gaza satu th dulu.
Di tiga garis batas Palestina : Jalur Gaza, Kota Al-Quds & West Point atau Pinggir Barat, jutaan keluarga muslim Palestina melakukan ibadah ramadhan 1436 H dgn kehidupan yg jauh dari pantas, tetapi ancaman kesengsaraan akibat kekejaman tentara zionis Israel tidak menyurutkan niat & tekad meraka buat masihlah bersi kukuh.
Telah nyaris menjelang 9 th Jalur Gaza dikepung, dipantau 24 jam penuh bersama senjata kelas berat dari tentara Israel. Kehidupan ekonomi masyarakatnya diembargo. Seputar 1.8 juta jiwa penduduknya dikurung & diawasi tiap-tiap gerak geriknya dalam penjara raksasa berbentuk Kota mati Gaza, 365 kilo meter persegi luasnya.
Cocok setahun yg dulu di mana rombongan tentara Israel di bawah kendali pemerintahan zionis melancarkan serangannya membabi buta ke seluruhnya penjuru Gaza. Pertolongan dunia pula seketika mengalir. Sekarang Ini, Gaza yakni sebentuk kota bersama naungan kemanusian yg tetap berdatangan coba menembus garis tembok pembatas yg dibangun oleh tentara Israel di segala penjuru Gaza.
Menjelang satu pekan pengerjaan Ramadhan 1436 H, ada secuil berita gembira dari Gaza terkait progress pertolongan kemanusiaan berupa Sekolah Disabilitas Gaza hasil sinergi dari Tindakan Langsung Tanggap (ACT), Akhwat bergerak & Save Gaza Project. Berdasarkan laporan yg di terima, sekolah disabilitas satu-satunya yg berada di Gaza itu pembangunannya telah memasuki step akhir berkat donasi yg luar biasa dari rakyat Indonesia yg dihimpun oleh Akhwat Bergeak & ACT.
Sekolah Disabilitas Gaza yg dibangun Indonesia di tanah Palestina tersebut sejatinya adalah sekolah pengganti yg dibangun ulang sesudah setahun dulu, cocok di saat bln ramadhan serta SSekolah Disabilitas Gaza ini luluh lantak dibombardir oleh tentara zionis Israel.
Sekolah yg bakal dikhususkan bagi anak-anak spesial ini direncanakan bakal usai dibangun terhadap penghujung ramadhan kelak. InsyaAllah luasan sekolah se gede 350 m bisa menampung jumlahnya 140 orang anak-anak teristimewa yg berkebutuhan husus. Selagi satu th terakhir sejak Ramadhan thn dulu Gaza di bombardir oleh Israel, anak-anak di Gaza terpaksa bersekolah & menuntut ilmu dengan di bawah naungan tenda pengungsian sementara yg cuma mampu melindungi dari panas & hujan secukupnya.
Pembangunan kembali infrastruktur di Gaza benar-benar masihlah berada dalam tahapan awal. Tetapi sedikit sapaan dari Gaza yg mengambil berita gembira berkaitan Sekolah Disabilitas Gaza setidaknya sudah mengambil rasa gemar & haru.
Derita mereka yaitu duka kita, Ramadhan merupakan momentum paling indah buat menyantuni & menyelamatkan air mata duka saudara muslimin di seluruhnya dunia.
Hapus duka mereka ialah ladang pahala bagi kita, InsyaAllah bakal bahagiakan akhirat kita.(CAL)
0 Komentar