Puasa Ramadhan, Terapi Mujarab bagi Penderita Epilepsi

20.19
puasa-dan-epilepsy
Tak dapat dipungkiri gede nya manfaat bagi siapapun muslim yang menjalankan ibadah puasa ramadhan. Puasa adalah sebentuk business untuk mengontrol segala sesuatu yang berwujud hawa nafsu, baik nafsu di perut maupun nafsu di hati. Allah telah menjanjikan keberkahan dan bukti jaminan kesehatan bagi siapapun Hamba-Nya yang rutin dan tetap menjalankan puasa, tak terkecuali puasa ramadhan.
Puasa ramadhan dilakukan selagi satu bulan penuh. kurang lebih 29 hari bersama kiat berturut-turut puasa di bulan Ramadhan menjadi adat tiap muslim di seluruh dunia. Tak Sedikit bukti ilmiah ang menunjukkan bahwa puasa Ramadhan adalah terapi pengobatan yang manjur bagi beraneka ragam jenis penyakit. Salah satunya adalah epilepsi.
Berdasarkan pada penjelasan istilah kedokteran, Epilepsi ialah kelainan yang disebabkan oleh terbentuknya sinyal listrik di dalam otak yang menyebabkan timbulnya kejang berulang. Pada kebanyakan, epilepsi ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : Berlangsung kejang atau bangkitan berulang, 2 bangkitan atau lebih dan lebih dari 1 episode (kejadian).
Bagi penderita epilepsi, puasa sanggup jadi terapi pengobatan, karena puasa, khususnya di bulan Ramadhan dapat meredam neurotransmitter, imbasnya frekuensi kejang mampu menurun. Para ahli kedokteran meyakinkan bahwa orang yang memiliki riwayat penyakit epilepsi tak perlu lagi khawatir dalam menjalankan ibadah puasa, sebab puasa justru dapat mengurangi bangkitan epilepsi.
Mengapa demikian? Apa hubungannya puasa bersama kegiatan otak penyebab munculnya bangkitan epilepsi?
Dikutip dari lansiran laman National Geographic menyebutkan bahwa puasa bagi penderita epilepsi yaitu diet ketogenik atau diet tinggi lemak. Diet ketogenik sejauh ini memang dikenal yg yakni terapi pengobatan yang diberikan kepada pasien epilepsi. Ketika kondisi tubuh berpuasa, sanggup mengurangi kadar glukosa atau gula darah dalam tubuh sehingga energi yang dihasilkan sanggup diambil dari cadangan lemak. Diet tinggi lemak inilah yang mampu memberikan tak sedikit lemak di dalam tubuh dan dipercaya dapat meredam neurotransmitter.
Berdasarkan banyak riset lebih kurang epilepsi, bangkitan epilepsi berjalan akibat adanya cetusan listrik atau kejutan listrik yang berlebihan atau abnormal di bagian otak pasien yang seterusnya membuat si pasien bisa kejang dan tiba-tiba berteriak atau hilang kesadaran sejenak.
Namun setidaknya puasa tinggi lemak yang diterapkan oleh pasien epilepsi pun harus dalam aturan yang ketat. Hindari menu makanan yang mengandung lemak jahat atau kolestrol jahat. Pilihlah asupan gizi waktu sahur dan berbuka yang kaya dapat lemak sehat. Konsultasi ke dokter langganan Anda sebelum berniat menjalankan ibadah puasa dalam risiko epilepsi, lantaran bagaimanapun dalam tak sedikit kasus, kondisi lapar atau perut kosong memang lah lah dapat menjadi pemicu bangkitan epilepsi.
Yakinlah bahwa puasa yang dilakukan membawa tak sedikit keberkahan dan manfaat serta-merta dari Sang Pemilik Kesehatan, Allah SWT
(CAL)
Previous
Next Post »
0 Komentar