Mencapai Keikhlasan Tertinggi di Bulan Ramadhan

20.00
Ikhlas-di-Ramadhan
Bln ramadhan sudah tiba, waktu ini hitungannya telah berada terhadap hri ke dua. Tetap ada 28 hri ke depan perjuangan menjalankan ibadah & kebaikan sebelum mencapai kemenangan sempurna di 1 syawal 1436 H. Sewaktu menjalankan etika ibadah yg berderet di disaat ramadhan, poin yg terpenting merupakan dengan cara apa mampu memaknai keutamaan ramadhan buat setelah itu diimplementasikan dalam kehidupan nyata.
Allah sudah mengganjar segala tantangan & ujian sewaktu ramadhan dgn keistimewaan yg menakjubkan. Nuansa ramadhan senantiasa mengambil tiap-tiap muslim buat ikhlas dalam mencurahkan sebahagian gede waktunya buat Allah. Tetapi terkadang momen ramadhan cuma terjadi sesaat tidak dengan ada keberlanjutan di bulan-bulan berikutnya pasca ramadhan. Komitmen diri utk memperbaiki mutu ibadah & menjaga konsistensinya tetap tidak jarang jadi masalah pelik di bln sesudah ramadhan kelak.
Kepada hakikatnya, ramadhan yakni ujian bagi manusia dalam menjaga keikhlasan & konsistensinya buat beribadah. Ganjaran pahala yg begitu melimpah dari Allah SWT yakni wujud yg setimpal atas seluruhnya tantangan & godaan yg dialami Anak Adam sewaktu ramadhan. Menahan udara nafsu disaat puasa merupakan puncak dari segala godaan. Naluri manusia itu kepada dasarnya teramat susah buat dikontrol & dikendalikan, naluri utk makan & minum, naluri utk mengluarkan nafsu syahwat, & naluri buat melampiaskan emosi tidak bermanfaat. Tetapi keadaan berpuasa yg dijalankan umat islam selagi ramadhan sudah mencegah segala mungkin naluri alamiah itu terlepas tak terkontrol. Dengan Cara Apa mekanisme puasa ramadhan akan mengontrol dgn hebat derasnya lajur nafsu manusia? Kuncinya ada di keikhlasan.
Kenapa dapat berlangsung begitu? Intensitas ibadah yg menurun setidaknya yakni bukti keimanan & ketakwaan yg dipupuk sewaktu puasa tetapi tidak dapat dibarengi bersama keikhlasan yg maksimal.
Kunci pentingnya ada di dalam gagasan keikhlasan hati, fisik, & pikiran yg sebenar-benarnya. Ikhlas dalam memanjatkan angan-angan & doa, ikhlas dalam beibadah wajib, ikhlas dalam berpuasa. Keikhlasan itu mesti konsisten dipupuk & dilatih sampai usainya momen bln ramadhan kelak & berlanjut di bln bln sesudah ramadhan.
janganlah menyianyiakan kebiasaan ibadah yg dilakukan selagi ramadhan cuma bagaikan ritual semata. Tidak Dengan mengambil secuil pula perubahan dalam diri ialah kerugian yg akbar. Pantas direnungkan bahwa pertalian yg kita bangun tatkala bukan ramadhan ini yaitu pertalian dalam ketaatan ibadah segera pada Allah. Janganlah hingga mempermainkan jalinan ketaatan itu menguap sia-sia usai berakhirnya bln ramadhan
Jikalau keikhlasan dalam ketaatan beribadah sudah meresap ke dalam hati, sehingga percayalah kebaikan & amalan amalan yg hebat itu bakal jadi adat. Sejak bangun subuh, tadarus al-quran, bersedekah, berpuasa, sampai merutinkan shalat tengah malam bila telah ikhlas dikarenakan Allah semata sehingga yakinlah seluruhnya etika ibadah itu bakal jadi barokah terhebat di penghujung ramadhan kelak.(CAL)
Previous
Next Post »
0 Komentar