Penyebab Banjir di Padang, Sumatera Barat

00.32 Add Comment
Banjir bandang terjadi setelah hujan deras sewaktu berhari-hari menghantam Tujuh Kabupaten/Kota sekaligus, meliputi Padang, Bukittinggi, Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Pesisir Selatan dan Pasaman Barat. Kerugian akibat bencana banjir Padang ini juga tak main, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat menyebut angka perkiraan kerugian akibat banjir di Padang mencapai Rp.45, miliar, setelah itu kerugian di Padang Pariaman rugi Rp25-Rp30 miliar, Pariaman rugi Rp10 miliar, Pesisir Selatan rugi Rp5 miliar dan Agam mencapai kerugian Rp638 juta.

Sedangkan menurut catatan BPBD Sumatera Barat, resiko banjir paling buruk menerjang lima kecamatan di Kota Padang meliputi Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo, Padang Barat dan Padang Utara.

Publik serta sontak bertanya-tanya, apa yang menjadi penyebab bencana banjir ini? mengapa sanggup resiko banjir Padang tahun ini betul-betul gede dan memicu kerugian mengagumkan?

Berikut adalah 3 Penyebab Banjir di Padang, Sumatera Barat yang dianalisi menggunakan data-data ilmiah dari lapangan, dikutip dari laman Mongabay :

1. Penyebab banjir di Padang merupakan kondisi topografi yang Padang yang landai
Meskipun Kota Padang berada persis di sudut bagian dari Bukit Barisan bersama luas wilayah mencapai 1.414,96 kilo meter persegi. Nyata-nyatanya wilayah layak huni di Padang tak lebih dari 30% saja. sisanya 70% yaitu perbukitan yang curam. Imbasnya, kondisi pemukiman Kota Padang yang berada di dataran rendah berada lebih landai, ruang berkumpulnya air hujan, menjadi hilir sungai-sungai yang mengalir dari hulu.

2. Curah hujan Kota Padang berada di titik puncak paling tinggi
Data dari Tubuh Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika Kota Padang, intensitas hujan di Padang diwaktu masa hujan tahun 2016 ini tergolong dalam kategori ekstrem. Bayangkan saja intensitas hujan sampai 370 mili meter. Dijelaskan lebih mudah, dengan intensitas hujan se akbar ini, memaksa per seputar satu hektar tanah di Padang harus mampu menyerap 3.700 meter kubik air. Dapat dikatakan melebihi daya tampung hutan. Kira-kira Seluas lapangan bola harus menampung 3.700 meter kubik air. Waktu intensitas hujan begitu deras, tapi luasan hutan semakin menyempit. Maka air hujan dapat meluap dari sungai tak bisa tertampung. Akhirnya mogok menjadi banjir.

3. Penyebab banjir Padang, hutan di Padang sudah tak lagi berkualitas
Fakta menunjukkan bahwa hutan di Padang sudah jauh dari kualitas standarnya. amat sangat tidak sedikit tempat hutan yang plontos di lantaran penebangan, alih fungsi lahan hutan menjadi pertanian. Salah satu ruangan hutan tak mempunyai rambut di Padang terletak di hulu Sungai Batang Aie Dingin, Kecamatan Koto Tangah Padang. Penemuan dari Instansi Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (Dipernakbunhut) menemukan kawasan hutan konservasi sudah tak mempunyai rambut kira kira 10 hektar.
sumber

Pengertian Banjir dan Permasalahannya

00.29 1 Comment
7 April 2016, suatu gempa type pass kuat menerjang Kab Garut, Gempa Garut ini serta sontak menciptakan kaget, karena dalam sekian banyak thn terakhir, sanggup dibilang kejadian gempa di Garut jarang sekali berjalan. Pertanyaannya setelah itu, kenapa dapat berjalan gempa di Garut, jabar? Apa yg jadi pemicunya? Seberapa agung potensi gempa Garut?

Mengutip dari Antara, menurut paparan dar Kepala Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Kasbani, terhadap dasarnya seluruhnya wilayah selatan di Pulau Jawa rawan terkena gempa. Termasuk Juga berpotensi memunculkan gempa di Garut. Kenapa begitu?

Kenyataannya wilayah selatan Jawa memang lah jadi ruangan jumpa antara dua lempeng akbar benua, adalah lempeng Eurasia & lempeng Indo Australia. Ke-2 lempeng ini berjumpa, saling bertubrukan & saling menghujam pas di selatan Jawa. Sebetulnya tempat jumpa dua lempeng ini telah menjajar dari ujung Pulau Sumatera, dulu begerak lurus ke pesisir barat Sumatera tetap lurus ke selatan Jawa hingga ke selatan Bali, & Kepulauan Nusa Tenggara.

Jumpa antara ke-2 lempeng ini pula yg jadi pemicu dari gempa agung & tsunami Aceh thn 2004 silam. Gesekan antara ke-2 lempeng ini pun yg bertanggung jawab atas gempa Djogja thn 2007.

Selanjutnya, terkait bersama potensi gempa di Garut, memang lah selagi ini jarang ada kejadian gempa di Garut. Elemen ini mungkin saja disebabkan sebab tidak sedikit titik patahan dari proses tubrukan ke-2 lempeng yg terkunci disekitar selatan Garut. Jikalau titik patahan ini mencapai level jenuhnya, sehingga pelepasan energi dari patahan dapat jadi gempa type sedang hingga akbar. Seperti yg tempo hari terdeteksi juga sebagai gempa Garut perdana di thn 2016.

Biarpun begitu, potensi gempa di Garut bukan berarti nihil sama sekali, justru malah titik bahaya dapat makin berkumpul, kalau di ruangan daerah yg berada dekat bersama jumpa lempeng Bumi tapi nyata-nyatanya jarang berguncang gempa. Lantaran itu berarti tandanya ada tidak sedikit titik kuncian patahan (seismic gap) yg belum terlepas energinya.

Seperti yg didapati, gempa Garut berlangsung terhadap 6 April 2016 dulu pada jam 21.45 tengah malam. Kebolehan magnitudo gempa Garut lumayan kuat, mencapai kebolehan 6,1 skala richter. Ruang gempa Garut pas berada di ada titik jumpa lempeng Eurasia & lempeng Indo-Australia di selatan pulau Jawa lebih kurang 101 Kilometer Barat Daya Garut, Jawa Barat. Kedalaman gempa pass dangkal seputar 10 kilo meter.
sumber

Upaya Penanggualangan Banjir

00.27 Add Comment
Penanggulangan banjir mesti dilakukan oleh beraneka pihak antara pemerintah & penduduk. Sejak Mulai dari tata kota & saluran air yg baik, pula tingkah laku penduduk yg bijak pada lingkungan. Hal-hal yg mampu dilakukan buat menanggulangi banjir antara lain

1. Menjadikan sungai & selokan berfungsi bersama baik agar falsafah air tidak tersendat tak tersumbat oleh sampah. Upaya pengerukan sungai serta senantiasa tilakukan lantaran pendengakalan merupakan hal mutlak banjir akibat sungai meluap ke permukaan diwaktu hujan deras.

2. Menciptakan sumur-sumur buatan penyedot air utk memindahkan air air bersama serta-merta, khusunya di kota yg minim lahan & rawan kebanjiran, misalnya di Jakarta.

3. Jalankan reboisasi tanaman khususnya type tanaman & pepohonan yg mampu menyerap air bersama segera.

4. Mencegah membangun perumahan & di pinggir sungai, sebab dapat mempersempit sungai & sampah hunian pun dapat masuk sungai.

5. Membangun tanggul di sungai sungi utk meminimalisir meluapnya air sungai ke jalan & perumahan.

6. Tak membuang sampah di sungai & selokan yg jadi penyebab mutlak pendangkalan & tersumbatnya falsafah sungai.

7. Mengelola bersama bijak antara penebangan & reboisasi hutan, lantaran pohon berperan mutlak buat pencegahan banjir. Sebenarnya menebang pohon tak dilarang seandainya kita bakal menanam kembali pohon tersebut & tak membiarkan hutan jadi plontos.