Banjir bandang terjadi setelah hujan deras sewaktu berhari-hari menghantam Tujuh Kabupaten/Kota sekaligus, meliputi Padang, Bukittinggi, Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Pesisir Selatan dan Pasaman Barat. Kerugian akibat bencana banjir Padang ini juga tak main, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat menyebut angka perkiraan kerugian akibat banjir di Padang mencapai Rp.45, miliar, setelah itu kerugian di Padang Pariaman rugi Rp25-Rp30 miliar, Pariaman rugi Rp10 miliar, Pesisir Selatan rugi Rp5 miliar dan Agam mencapai kerugian Rp638 juta.
Sedangkan menurut catatan BPBD Sumatera Barat, resiko banjir paling buruk menerjang lima kecamatan di Kota Padang meliputi Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo, Padang Barat dan Padang Utara.
Publik serta sontak bertanya-tanya, apa yang menjadi penyebab bencana banjir ini? mengapa sanggup resiko banjir Padang tahun ini betul-betul gede dan memicu kerugian mengagumkan?
Berikut adalah 3 Penyebab Banjir di Padang, Sumatera Barat yang dianalisi menggunakan data-data ilmiah dari lapangan, dikutip dari laman Mongabay :
1. Penyebab banjir di Padang merupakan kondisi topografi yang Padang yang landai
Meskipun Kota Padang berada persis di sudut bagian dari Bukit Barisan bersama luas wilayah mencapai 1.414,96 kilo meter persegi. Nyata-nyatanya wilayah layak huni di Padang tak lebih dari 30% saja. sisanya 70% yaitu perbukitan yang curam. Imbasnya, kondisi pemukiman Kota Padang yang berada di dataran rendah berada lebih landai, ruang berkumpulnya air hujan, menjadi hilir sungai-sungai yang mengalir dari hulu.
2. Curah hujan Kota Padang berada di titik puncak paling tinggi
Data dari Tubuh Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika Kota Padang, intensitas hujan di Padang diwaktu masa hujan tahun 2016 ini tergolong dalam kategori ekstrem. Bayangkan saja intensitas hujan sampai 370 mili meter. Dijelaskan lebih mudah, dengan intensitas hujan se akbar ini, memaksa per seputar satu hektar tanah di Padang harus mampu menyerap 3.700 meter kubik air. Dapat dikatakan melebihi daya tampung hutan. Kira-kira Seluas lapangan bola harus menampung 3.700 meter kubik air. Waktu intensitas hujan begitu deras, tapi luasan hutan semakin menyempit. Maka air hujan dapat meluap dari sungai tak bisa tertampung. Akhirnya mogok menjadi banjir.
3. Penyebab banjir Padang, hutan di Padang sudah tak lagi berkualitas
Fakta menunjukkan bahwa hutan di Padang sudah jauh dari kualitas standarnya. amat sangat tidak sedikit tempat hutan yang plontos di lantaran penebangan, alih fungsi lahan hutan menjadi pertanian. Salah satu ruangan hutan tak mempunyai rambut di Padang terletak di hulu Sungai Batang Aie Dingin, Kecamatan Koto Tangah Padang. Penemuan dari Instansi Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (Dipernakbunhut) menemukan kawasan hutan konservasi sudah tak mempunyai rambut kira kira 10 hektar.
sumber
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar