Alasan Krusial Mengapa Pengungsi Rohingya butuh Pertolongan Kita

19.30
Kisah dramatis terdamparnya etnis Rohingya di Indonesia berawal sejak kurang lebih satu bln dulu. Seperti suatu drama pilu, rentetan drama kemanusiaan yg dialami etnis Rohingya di Rakhine selagi sekian banyak dekade terakhir sudah memaksa mereka buat mengikuti permainan kumuh para penyelundup manusia. Tidak Dengan batas kemanusiaan, puluhan ribu dari mereka mengarungi Teluk Andaman, mengharapkan kehidupan baru dgn suaka dari negeri Malaysia atau Australia.
Rohingya & segala macam kompleksitas masalahnya sudah jadi isu internasional. Tidak sanggup lagi dilihat yang merupakan isu Myanmar semata, bukan serta jadi masalah regional yg mesti diselesaikan oleh negara-negara anggota ASEAN saja.
Kenapa begitu? Ada bermacam urusan kemanusiaan mutlak yg tidak sanggup dibiarkan terlampaui lama merundung beberapa ratus ribu orang Rohingya, baik yg tetap bersi teguh di Rakhine, ataupun yg telah berstatus sbg pengungsi tanpa izin di Malaysia, Bangladesh, maupun Indonesia.
Berikut yaitu sekelumit potret suram betapa pedihnya perjalanan etnis Rohingya juga sebagai etnis paling tertindas didunia menurut lansiran UNHCR :
1-Aceh-selamatkan-rohingya
  1. Rohingya adalah etnis yang tak memiliki negara, terusir dari tanah kelahirannya sendiri di Rakhine.
Rohingya kini tak memiliki kewarganegaraan sama sekali. Mereka tak diakui oleh Pemerintah Myanmar ataupun Bangladesh. Padahal sejarahnya, etnis Rohingya telah menetap ratusan tahun di tanah Rakhine, sejak Raja Arakan berkuasa, etnis Rohingya adalah orang-orang yang dipilih Raja Arakan sebagai pengawal kerajaan. Namun kini, perubahan zaman, isu politik, agama, dan perbedaan etnis makin memojokkan Rohingya. Myanmar enggan mengakui Rohingya sebagai warga negara Rakhine, Myanmar hanya mau mengakui bahwa Rohingya adalah imigran gelap dari Bengali, Bangladesh
2-rohingya-miskin
  1. Rohingya sudah terlanjur mendapat steorotip sebagai etnis miskin yang tak berpendidikan, sering terlibat kriminal dan tergolong dalam muslim militan
Rohingya sekian lama terkucil, termarjinalkan, dan tak diakui dalam komunitas internasional. Hidup mereka telah sekian dekade berada dalam himpitan ekonomi miskin yang membawa penderitaan luar biasa. Tak punya pekerjaan dan pendapatan yang layak. Sementara bantuan yang diberikan tak mencukupi mereka. Walaupun memang banyak di antara Rohingya yang akhirnya mendapatkan pekerjaan baik, namun tak sedikit pula yang nyatanya terlibat dalam usaha melanggar hukum. Baik hukum Bangladesh maupun hukum Rakhine, Myanmar. Akhirnya steorotip sebagai masyarakat yang tak berpendidikan dan dapat mengancam keamanan komunitas lain pun menjadi beban berat bagi Rohingya. Masyarakat lain merasa enggan untuk menampung Rohingya akibat steorotip buruk tersebut.
3-refuge-unhcr
  1. Akibat tak memiliki pendidikan, Rohingya yang mendapat status “Refugee” di negara-negara ASEAN hidup dalam pekerjaan kasar.
Banyak orang Rohingya yang sudah berhasil melarikan diri dari Rakhine dan kini menetap sebagai pengungsi di Bangladesh, Pakistan, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Namun puluhan ribu dari mereka tak memiliki pendidikan yang baik akibat sulitnya mendapatkan akses pendidikan layak di tanah lahir mereka Rakhine. Imbasnya, di negara-negara yang menampung mereka pun, Rohingya bekerja dan berstatus sebagai pekerja kasar, dengan upah minimum, dan tingkat bahaya pekerjaan yang tinggi, kotor, dan jorok.
4-Rohingya-hidup-dg-ancaman
  1. Rohingya di Rakhine, Myanmar hidup dalam bayang-bayang ancaman dan konflik berdarah dengan mayoritas masyarakat Rakhine yang beragama Buddha.
Pada 2012 silam menjadi kisah kelam bagi etnis Rohingya di Rakhine. Konflik berdarah meletup akibat gesekan agama, etnis, dan kecemburuan sosial yang semakin jenuh antara minoritas Rohingya dan mayoritas Burma yang beragama Buddhis. Akibat konflik berdarah tersebut, 200 jiwa Rohingya tewas, dan kini 140.000 ribu Rohingya di Rakhine tinggal dalam kamp pengungsian. Tanpa harta dan rumah sama sekali. Mereka 24 jam diawasi gerak-geriknya oleh Polisi setempat. Terpenjara di tanah kelahiran sendiri.
5-rohingya-banyak-yg-mati
  1. Rohingya yang mengarungi laut melarikan diri dari Rakhine akhirnya banyak yang mati kelaparan dan bahkan harus meminum urinnya sendiri.
Tak dapat dibayangkan bagaimana kerasnya risiko perjalanan yang harus mereka tanggung selama berlayar melarikan diri dari Rakhine menuju tanah perlindungan di Thailand, Malaysia, atau Indonesia. Rohingya terjebak dalam permainan kotor penyelundup manusia. Mereka ditinggalkan di tengah laut, terombang ambing tanpa tujuan. Berbulan-bulan tanpa makanan yang layak. Bahkan mereka harus saling membunuh di atas kapal demi memperebutkan makanan. Adapula kisah Rohingya yang harus meminum air urinnya sendiri. Hingga akhirnya sakit dan di buang begitu saja ke tengah laut.
6-populasi-berkurang
  1. Rohingya adalah etnis dengan populasi yang sudah berkurang secara drastis sejak 2 dekade terakhir. Mereka mati di laut, mati kelaparan, ataupun mati di tengah perjalanan penyelundupan manusia di perbatasan Hutan Thailand dan Malaysia
Menurut taksiran PBB, jumlah etnis Rohingya yg bermukim di Rakhine berjumlah kurang lebih 1.3 juta. Jumlah tersebut adalah angka di th 2015 awal. Dari Januari sampai Juni 2015 ini saja UNHCR menaksir ada seputar 25.000 jiwa Rohingya yg laksanakan tindakan melarikan diri dari Rakhine. Sebahagian dari mereka mati sia-sia sebab kelaparan, mati sebab penyakit di tengah hutan sewaktu perjalanan penyelundupan.
Enam poin kesedihan pilu yang dirasakan oleh Rohingya tersebut merupakan alasan logis yang tak bisa didebatkan lagi, menjawab alasan mengapa Rohingya medapatkan status sebagai etnis paling tertindas di dunia selama 3 dekade terakhir.
Mereka butuh bantuan kita, duka mereka harus segera dihapuskan.
InsyaAllah tiap pertolongan yang kita berikan bagi Rohingya akan menjadi menjadi cara Allah untuk bahagiakan kita di Akhirat kelak.
Previous
Next Post »
0 Komentar