Ulah group militan ekstremis yg mengaku jalankan penyerangan atas basic agama sudah merugikan jutaan muslim di seluruhnya belahan dunia. Selagi satu dekade terakhir, gejala Islamophobia atau ketidaksukaan & ketakutan kepada muslim di Eropa telah nyaris mereda. Tidak dapat dimungkiri gejala Islamophobia di seluruhnya dunia berjalan akibat ulah teror para militan tidak bertanggungjawab yg mengambil bendera agama tetapi jelas-jelas tidak beragama!
Sekarang Ini pasca serangan teror di Paris yg ketahuan dilakukan oleh sekelompok militan yg masuk dalam jaringan ISIS, gejolak serangan balik teror pada anda muslimin di Eropa makin meningkat. Bahkan page The Independent menuliskan kenyataan ironis yg menunjukkan bahwa pasca tragedi serangan teror Paris 13 Nopember silam, serangan pada umat Muslim di Inggris sudah meningkat amat drastis jadi 300 prosen sewaktu sepekan terakhir.
The Independent meneruskan bahwa satu buah grup kerja yg dibentuk oleh pemerintah Inggris melaporkan, mayoritas korban serangan teror pada Muslim di Inggris merupakan wanita & gadis Muslim yg masihlah berumur antara 14-45 th & memanfaatkan hijab atau jilbab. Sedangkan tersangka penyerangan kepada wanita Muslim di Inggris mayoritas merupakan laki laki kulit putih bersama rentang usia antara 15-35 thn.
Masihlah berdasarkan laporan The Independent, peningkatan serangan kepada wanita Muslim yg berjilbab di jalanan Kota Inggris ialah resiko segera dari Islamophobia yg merundung Eropa pasca serangan teror Paris sekian banyak minggu silam. Rata Rata para wanita Muslim yg mendapat serangan teror dari cowok kulit putih dijalan Inggris mengaku dipermalukan, disakiti, & dilecehkan. Umumnya serangan teror kepada para gadis & wanita Muslim di Inggris dilakukan di tempat-tempat umum, seperti jalan raya, bus & kereta bawah tanah kota London.
Macam Mana wujud serangan kepada wanita Muslim di Inggris ini?
Dalam laporan yg dikutip The Indepent dari group kerja bentukan Pemerintah Inggris itu juga disebutkan bahwa kejadian satu orang wanita Muslim yg memakai jilbab mengalami perlakuan aniaya dengan cara verbal di dalam satu buah kereta bawah tanah . Satu Orang laki-laki kulit putih jelang wanita Muslim berjilbab tersebut dulu menghina kerudungnya bersama mengemukakan bahwa jilbab yg Beliau gunakan bagaikan kain lap di atas kepala, kumplit bersama tuduhan verbal yg amat keji bersama menyampaikan teroris pengecut, & menuding bahwa seluruhnya Muslim merupakan pembunuh korban teror serangan Paris. Sungguh ironis
Pergi dari laporan penyelidikan tersebut, group kerja yg dibentuk oleh pemerintah Inggris ini serta cepat mengeluarkan rekomendasi terhadap pemerintah Inggris utk segara mengatasi masalah ini sebelum gejala Islamophobia makin akut & kronis. Trik paling baik yaitu bersama meningkatkan biaya buat pengawasan serangan pada umat Islam di Inggris. Seperti yg dipaparkan oleh juru berbicara bagian keamanan & kontra-terorisme dari Dewan Muslim Inggris, Miqdaad Version, dikutip dari page pemberitaan CNN. (cal)
img : dailymail
0 Komentar