Bencana alam tidak mampu dimungkiri silih berganti menghantam negara ini. Penduduk pula hasilnya miliki pandangan berbagai terkait bersama urusan bencana. Sebahagian mempunyai anggapan bencana alam yaitu takdir semata yg berujung terhadap duka, tapi sebahagian yang lain ada yg mampu membawa hikmah atau manfaat dari bencana alam. Tidak sekadar mogok kepada duka & nestapa, tapi bencana miliki manfaat. Betulkah begitu?
Kalau dipelajari lebih jauh, bencana punyai sekian banyak elemen yg jadi landasan formula penanganan & supaya tidak sanggup diredam sekecil mungkin saja resiko & kerusakannya. Tiga kunci yg paling umum yakni serentak, keseluruhan, & tuntas. Tiga perihal ini yakni keniscayaan.
Tetapi masihlah saja, utk meredam duka bencana, butuh dua aspek yg terus mesti jadi pegangan, yaitu ketepatan mendalami paradigma bencana & penanganannya. & ketepatan dalam strategi penanganan bencana.
Kalau dikupas lebih jauh, raasia di balik bencana alam dapat dikupas dari urusan Ideologi Bencana & Penanganannya. Dalam segi pandang ini, kita tak dapat melepaskan kaitan antara bencana & negeri.
Intinya merupakan bencana, bagaimanapun & apapun jenisnya, mesti diletakkan dalam perspektif kenegaraan. Bencana & penanganannya yakni persoalan bangsa & negeri. Kenapa begitu? Karena, bencana dalam skala akbar, seperti yg berjalan terhadap kasus kebakaran hutan thn 2015 ini, tentu lah mempunyai ”dampak sistemik” yg sanggup mengintimidasi eksisitensi bangsa & negeri.
Lewat pandangan ini, bencana alam mampu ditetapkan sbg ancaman cepat kepada kehidupan penduduk & rakyat dengan cara luas. Padahal, inti dari fungsi dari manajemen satu buah negeri seperti pemerintah Indonesia ialah menjaga eksistensi rakyat, menjaga kesejahtraan penduduk.
Pergi dari situ, telah seharusnya jikalau upaya menangani bencana mesti jadi ukuran harga diri & wibawa negeri. Artinya, berhasil tidaknya menangani bencana jadi ukuran kinerja manajemen negeri. Simpulannya, kalau negeri berhasil meredam resiko bencana, sehingga manajemen negeri dalam keadaan baik.
diluar itu, Di tahapan yang lain, bencana alam apapun juga jenisnya tentu mempunyai nilai, esensi, atau mungkin saja manfaat yg mengambil berjuta hikmah di dalamnya. Bencana yaitu histori kemanusiaan. Lantaran, bencana menyebabkan risiko kemanusiaan yg luar biasa. Tetapi, bencana sekaligus sbg anugerah kemanusiaan. Dikarenakan, bencana pun mampu membangkitkan rasa kemanusiaan manusia, membangkitkan fitrah kemanusiaan, & jadi momentum bersatunya manusia.
Jikalau dikaji berdasarkan nilai sosial, bencana serta miliki hikmah yg yg fantastis. Sebab bencana melanda, dapat menggelorakan solidaritas kemanusiaan dengan cara spontan, masif & menerobos seluruhnya sekat yg tidak tertandingi oleh sejarah apapun. ga ada momentum sehebat bencana yg sanggup menggelorakan & membangkitkan kepedulian. Tengok saja gimana kepedulian yg teramat luar biasa mampu membangkitkan kembali asa korban tsunami Aceh 2004 silam.
Bersama begitu, dengan cara hakikiah, bencana sesungguhnya yaitu stimulan Ilahiyah. Stimulasi yg diberikan Tuhan yg Maha Esa biar manusia mempunyai momentum utk bangkit jadi kuat. Pekerjaan kita yaitu meresponsnya bersama baik, amanah, jujur & profesional. Finalnya merupakan keseimbangan & harmoni.
Satu Buah keseimbangan jalinan manusia bersama Tuhannya & keseimbangan jalinan manusia bersama manusia lainya. Menjadi, memang lah senantiasa ada hikmah atau manfaat di balik musibah bencana.(ahyudin)
img : rmol
Kalau dipelajari lebih jauh, bencana punyai sekian banyak elemen yg jadi landasan formula penanganan & supaya tidak sanggup diredam sekecil mungkin saja resiko & kerusakannya. Tiga kunci yg paling umum yakni serentak, keseluruhan, & tuntas. Tiga perihal ini yakni keniscayaan.
Tetapi masihlah saja, utk meredam duka bencana, butuh dua aspek yg terus mesti jadi pegangan, yaitu ketepatan mendalami paradigma bencana & penanganannya. & ketepatan dalam strategi penanganan bencana.
Kalau dikupas lebih jauh, raasia di balik bencana alam dapat dikupas dari urusan Ideologi Bencana & Penanganannya. Dalam segi pandang ini, kita tak dapat melepaskan kaitan antara bencana & negeri.
Intinya merupakan bencana, bagaimanapun & apapun jenisnya, mesti diletakkan dalam perspektif kenegaraan. Bencana & penanganannya yakni persoalan bangsa & negeri. Kenapa begitu? Karena, bencana dalam skala akbar, seperti yg berjalan terhadap kasus kebakaran hutan thn 2015 ini, tentu lah mempunyai ”dampak sistemik” yg sanggup mengintimidasi eksisitensi bangsa & negeri.
Lewat pandangan ini, bencana alam mampu ditetapkan sbg ancaman cepat kepada kehidupan penduduk & rakyat dengan cara luas. Padahal, inti dari fungsi dari manajemen satu buah negeri seperti pemerintah Indonesia ialah menjaga eksistensi rakyat, menjaga kesejahtraan penduduk.
Pergi dari situ, telah seharusnya jikalau upaya menangani bencana mesti jadi ukuran harga diri & wibawa negeri. Artinya, berhasil tidaknya menangani bencana jadi ukuran kinerja manajemen negeri. Simpulannya, kalau negeri berhasil meredam resiko bencana, sehingga manajemen negeri dalam keadaan baik.
diluar itu, Di tahapan yang lain, bencana alam apapun juga jenisnya tentu mempunyai nilai, esensi, atau mungkin saja manfaat yg mengambil berjuta hikmah di dalamnya. Bencana yaitu histori kemanusiaan. Lantaran, bencana menyebabkan risiko kemanusiaan yg luar biasa. Tetapi, bencana sekaligus sbg anugerah kemanusiaan. Dikarenakan, bencana pun mampu membangkitkan rasa kemanusiaan manusia, membangkitkan fitrah kemanusiaan, & jadi momentum bersatunya manusia.
Jikalau dikaji berdasarkan nilai sosial, bencana serta miliki hikmah yg yg fantastis. Sebab bencana melanda, dapat menggelorakan solidaritas kemanusiaan dengan cara spontan, masif & menerobos seluruhnya sekat yg tidak tertandingi oleh sejarah apapun. ga ada momentum sehebat bencana yg sanggup menggelorakan & membangkitkan kepedulian. Tengok saja gimana kepedulian yg teramat luar biasa mampu membangkitkan kembali asa korban tsunami Aceh 2004 silam.
Bersama begitu, dengan cara hakikiah, bencana sesungguhnya yaitu stimulan Ilahiyah. Stimulasi yg diberikan Tuhan yg Maha Esa biar manusia mempunyai momentum utk bangkit jadi kuat. Pekerjaan kita yaitu meresponsnya bersama baik, amanah, jujur & profesional. Finalnya merupakan keseimbangan & harmoni.
Satu Buah keseimbangan jalinan manusia bersama Tuhannya & keseimbangan jalinan manusia bersama manusia lainya. Menjadi, memang lah senantiasa ada hikmah atau manfaat di balik musibah bencana.(ahyudin)
img : rmol
0 Komentar