Derita panjang masa kemarau perlahan mulai sejak berganti jadi rintik hujan yg mengambil barokah. Thn 2015 ini tidak ayal lagi sudah terdaftar dalam histori kebencanaan Indonesia yang merupakan thn dgn masa kemarau & kekeringan terparah. Bayangkan saja, hujan terakhir yg deras turun membasahi tanah Indonesia berlangsung di antara Bln Maret 2015 silam, lantas seterusnya berganti dgn periode kemarau yg amat sangat panjang, mengambil penderitaan kekeringan dari Maret sampai Nopember.
Termasuk Juga di dalamnya bencana kabut asap & kebakaran hutan yg bergitu masif mengambil derita bagi jutaan penduduk di Sumatera & Kalimantan.
Sekarang Ini hujan sudah tiba, tapi warga di negara ini tidak sanggup demikian saja mengabaikan fenomena cuaca yg telah menghadang di depan mata. Di antara kemarau & hujan tentu terselip ancaman. Termasuk Juga di periode hujan kali ini. Seperti yg didapati, Jabodetabek juga sebagai salah satu area pusat dari jutaan komunitas di Pulau Jawa jadi wilayah yg paling terancam oleh bencana di masa hujan.
Tubuh Meteorologi, Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika) mengemukakan bahwa Jabodetabek pantas waspada di akhir thn 2015 ini, pasalnya Indonesia dengan cara total sudah memasuki periode hujan cepat di awal Nopember 2015. Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika puncak masa hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang & Bekasi (Jabodetabek) dapat berlangsung di antara bln Desember sampai Pebruari awal th 2016 kelak.
Disaat prediksi puncak masa hujan Jabodetabek telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika, sehingga disitulah kewaspadaan penduduk Jabodetabek mesti memuncak. Pasalnya puncak periode hujan dapat berkorelasi cepat bersama ancaman bencana banjir. Bagaimanapun penanggulangan banjir yg telah dilakukan oleh pemerintah propinsi DKI Jakarta, kalau kewaspadaan & kesadaran bakal kebersihan lingkungan tidak di tekankan, bukan tidak kemungkinan bencana banjir Jakarta dapat kembali mengahantam di thn 2016 kelak.
Berbicara berkaitan potensi banjir di Indonesia, di bln Nopember 2015 ini nyata-nyatanya tidak cuma Jabodetabek yg butuh meningkatkan waspada potensi bencana banjir. Menurut pemberitaan dari CNN, Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika mencatat setidaknya di bln Nopember ini daerah yg butuh waspada kepada potensi banjir di antaranya Propinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah & Kalimantan Timur.
Sedangkan di Bln Desember kelak, ancaman bencana banjir dapat menghadang wilayah Aceh, DKI Jakarta, Kalimantan, sampai Papua & Maluku. Potensi banjir mendatang seiring bersama skala hujan yg mulai sejak merata dari tingkatan menengah sampai deras.
CNN menuliskan, berdasar data dari Tubuh Penanggulangan Bencana Nasional (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), waktu ini di Indonesia terdapat 64 juta jiwa warga Indonesia tinggal di daerah rawan sedang sampai tinggi banjir. Mereka tinggal di 315 Kab atau kota di semua Indonesia. (cal)
Termasuk Juga di dalamnya bencana kabut asap & kebakaran hutan yg bergitu masif mengambil derita bagi jutaan penduduk di Sumatera & Kalimantan.
Sekarang Ini hujan sudah tiba, tapi warga di negara ini tidak sanggup demikian saja mengabaikan fenomena cuaca yg telah menghadang di depan mata. Di antara kemarau & hujan tentu terselip ancaman. Termasuk Juga di periode hujan kali ini. Seperti yg didapati, Jabodetabek juga sebagai salah satu area pusat dari jutaan komunitas di Pulau Jawa jadi wilayah yg paling terancam oleh bencana di masa hujan.
Tubuh Meteorologi, Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika) mengemukakan bahwa Jabodetabek pantas waspada di akhir thn 2015 ini, pasalnya Indonesia dengan cara total sudah memasuki periode hujan cepat di awal Nopember 2015. Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika puncak masa hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang & Bekasi (Jabodetabek) dapat berlangsung di antara bln Desember sampai Pebruari awal th 2016 kelak.
Disaat prediksi puncak masa hujan Jabodetabek telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika, sehingga disitulah kewaspadaan penduduk Jabodetabek mesti memuncak. Pasalnya puncak periode hujan dapat berkorelasi cepat bersama ancaman bencana banjir. Bagaimanapun penanggulangan banjir yg telah dilakukan oleh pemerintah propinsi DKI Jakarta, kalau kewaspadaan & kesadaran bakal kebersihan lingkungan tidak di tekankan, bukan tidak kemungkinan bencana banjir Jakarta dapat kembali mengahantam di thn 2016 kelak.
Berbicara berkaitan potensi banjir di Indonesia, di bln Nopember 2015 ini nyata-nyatanya tidak cuma Jabodetabek yg butuh meningkatkan waspada potensi bencana banjir. Menurut pemberitaan dari CNN, Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika mencatat setidaknya di bln Nopember ini daerah yg butuh waspada kepada potensi banjir di antaranya Propinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah & Kalimantan Timur.
Sedangkan di Bln Desember kelak, ancaman bencana banjir dapat menghadang wilayah Aceh, DKI Jakarta, Kalimantan, sampai Papua & Maluku. Potensi banjir mendatang seiring bersama skala hujan yg mulai sejak merata dari tingkatan menengah sampai deras.
CNN menuliskan, berdasar data dari Tubuh Penanggulangan Bencana Nasional (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), waktu ini di Indonesia terdapat 64 juta jiwa warga Indonesia tinggal di daerah rawan sedang sampai tinggi banjir. Mereka tinggal di 315 Kab atau kota di semua Indonesia. (cal)
0 Komentar