Sempat terbayang macam mana jadinya kalau suatu gempa gede mengguncang Ibukota Jakarta? Gedung-gedung bertingkat yg menjulang tinggi tentu bakal paling merasakan imbasnya. Makin tinggi satu buah bangunan dari permukaan tanah, sehingga dampak guncangan yg dirasakan bakal makin akbar. Begitulah yg berjalan terhadap hri ini Rabu (4/11), Jakarta gempa lumayan terasa, beberapa ratus Petugas kantoran di gedung bertingkat merasakan guncangannya. Kepanikan pula sepersekian detik memuncak & hasilnya mereda.
Disaat Jakarta berguncang sebab gempa, dimanakah titik gempanya?
Dilansir dari CNN, menurut paparan Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial & Tanda Ketika Tubuh Meteorologi, Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika), Jaya Murjaya, gempa yg terasa sampai Jakarta terhadap Rabu (4/11) ini terdaftar oleh sesimograf berkekuatan 5,2 skala richter. Tempat titik gempanya berada di wilayah Selat Sunda, lebih kurang Pandeglang kepada pukul 13.14 WIB.
Pusat gempanya berlokasi 88 kilo meter arah barat daya dari Kab Pandeglang, Banten dgn kedalaman 10 km dibawah permukaan laut. Lantaran besaran gempa yg pass akbar & kedalaman gempa yg cuma 10 km, guncangannya terasa sampai wilayah Ibukota Jakarta, Bogor, & Depok.
Walau kapabilitas gempa & kedalamannya jenis lumayan berbahaya, tapi potensi tsunami tidak terdeteksi, maka penduduk Ibukota tidak butuh khawatir.
Di Lihat dari catatan musim dulu, catatan peristiwa lampau membuktikan bahwa Ibukota sempat terguncang hebat akibat gempa bumi berskala masif yg berjalan beberapa ratus th dulu. Sir Thomas Stamford Raffles dalam catatan sejarahnya bertema History of Java sempat menuliskan bahwa di tanggal 4-5 Januari 1699, gempa gede melanda selatan jabar akibat bencana letusan Gunung Salak, dampaknya masif. Getaran terasa amat sangat kuat di wilayah Batavia, Jakarta lanjut umur ketika itu. Raffles bercerita bahwa gempa 1699 membuncahkan lumpur dari dalam perut bumi, menutup aliran sungai agung di Batavia, & menyebabkan keadaan lingkungan yg hancur lebur di Ibukota Hindia Belanda.
Catatan lain serta menyatakan bahwa Jakarta sempat diguncang oleh gempa agung lagi kepada thn 1780. Seabad selanjutnya, Jakarta kembali luluh lantak akibat bencana letusan Gunung Krakatau & tsunami masif yg dihasilkan oleh letusan Krakatau. Membunuh puluhan ribu jiwa dalam sekian hri.
Banyaknya catatan kebencanaan gempa yg berdampak kepada Jakarta tersebut setidaknya jadi emergency call. Sembilan juta jiwa masyarakat Jakarta tidak dapat demikian saja mengabaikan kesempatan gempa bumi di wilayah Ibukota. (cal)
Disaat Jakarta berguncang sebab gempa, dimanakah titik gempanya?
Dilansir dari CNN, menurut paparan Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial & Tanda Ketika Tubuh Meteorologi, Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika), Jaya Murjaya, gempa yg terasa sampai Jakarta terhadap Rabu (4/11) ini terdaftar oleh sesimograf berkekuatan 5,2 skala richter. Tempat titik gempanya berada di wilayah Selat Sunda, lebih kurang Pandeglang kepada pukul 13.14 WIB.
Pusat gempanya berlokasi 88 kilo meter arah barat daya dari Kab Pandeglang, Banten dgn kedalaman 10 km dibawah permukaan laut. Lantaran besaran gempa yg pass akbar & kedalaman gempa yg cuma 10 km, guncangannya terasa sampai wilayah Ibukota Jakarta, Bogor, & Depok.
Walau kapabilitas gempa & kedalamannya jenis lumayan berbahaya, tapi potensi tsunami tidak terdeteksi, maka penduduk Ibukota tidak butuh khawatir.
Di Lihat dari catatan musim dulu, catatan peristiwa lampau membuktikan bahwa Ibukota sempat terguncang hebat akibat gempa bumi berskala masif yg berjalan beberapa ratus th dulu. Sir Thomas Stamford Raffles dalam catatan sejarahnya bertema History of Java sempat menuliskan bahwa di tanggal 4-5 Januari 1699, gempa gede melanda selatan jabar akibat bencana letusan Gunung Salak, dampaknya masif. Getaran terasa amat sangat kuat di wilayah Batavia, Jakarta lanjut umur ketika itu. Raffles bercerita bahwa gempa 1699 membuncahkan lumpur dari dalam perut bumi, menutup aliran sungai agung di Batavia, & menyebabkan keadaan lingkungan yg hancur lebur di Ibukota Hindia Belanda.
Catatan lain serta menyatakan bahwa Jakarta sempat diguncang oleh gempa agung lagi kepada thn 1780. Seabad selanjutnya, Jakarta kembali luluh lantak akibat bencana letusan Gunung Krakatau & tsunami masif yg dihasilkan oleh letusan Krakatau. Membunuh puluhan ribu jiwa dalam sekian hri.
Banyaknya catatan kebencanaan gempa yg berdampak kepada Jakarta tersebut setidaknya jadi emergency call. Sembilan juta jiwa masyarakat Jakarta tidak dapat demikian saja mengabaikan kesempatan gempa bumi di wilayah Ibukota. (cal)
0 Komentar