Ketika Dunia Fokus Pada Serangan Teror Paris, Bom Bunuh Diri di Lebanon Terlupakan
Kejadian serangan teror di Kota Paris terhadap Jumat, 13 Nopember 2015 silam memang lah mengagetkan publik dunia. Lebih-lebih bagi warga Eropa, tidak ada yg menyangka group militan ekstremis sanggup menembus ketatnya keamanan di kota gede & canggih macam Paris. Lebih-lebih serangan Paris itu memanfaatkan senjata laras panjang & bom rakitan yg meledak di bermacam ruang. Suatu kecolongan yg teramat fatal bagi segenap otoritas keamanan di Paris, Perancis. Waktu info mengenai serangan Paris semakin mendunia & dikabarkan oleh jutaan alat internasional, serangan teror Paris jadi trending topic yg memuncaki bermacam macam perbincangan warga. Sejak Mulai dari obrolan di page linimasa atau timeline alat sosial, sampai obrolan ringan di warung-warung kopi.
Tapi sadarkah Kamu bahwa di kala yg nyaris berdekatan, atau cuma satu hri sebelum serangan teror Paris mendunia, duka lain berlangsung di belahan benua yang lain, tepatnya di Ibukota Lebanon, Beirut. Ribuan masyarakat Beirut merasakan duka yg sama cuma berselang satu hri sebelum serangan teror Paris. Sangat Disayangkan, alat melupakan, alat tidak mengabarkannya sama sekali. Tenggelam dgn berita serangan teror Paris.
Melansir dari pemberitaan page CNN, dua bom bunuh diri meledak di Ibukota Lebanon, Beirut cuma berselang satu hri sebelum serangan teror Paris. Dua bom bunuh diri di Lebanon ini menewaskan sedikitnya 43 nyata & melukai 239 orang yang lain. CNN menuliskan bahwa tragedi dua bom bunuh diri yg meledak di tengah Kota Beirut, Lebanon ini berlangsung di hri Kamis, 12 Nopember 2015. Jarak antara bom bunuh diri perdana & ke-2 cuma berlainan jarak sekita 150 m saja & berselang disaat lima menit. Dijamin serta bahwa perbuatan ke-2 bom bunuh diri ini dilakukan oleh grup militan yg sama dgn tindakan serangan teror Paris, yaitu ISIS.
Tetapi, satu hri sesudah kejadian bom bunuh diri di Beirut Lebanon ini, mata camera seluruhnya sarana internasional tertuju kepada tragedi serangan Paris.
Tetap dikutip dari page CNN, satu orang dokter dari Lebanon, Elie Fares dalam tulisan di blog pribadinya mengemukakan bahwa waktu penduduk Beirut mati, tiada sama sekali negeri atau group yg menyalakan lampu berwarna bendera negeri Lebanon. Waktu masyarakat Lebanon mati, sama sekali dunia tidak beduka, bahkan tidak mengetahui terjadinya tragedi bom bunuh diri di Kota Beirut.
Bagi dunia, kematian di pelosok Ibukota Beirut Lebanon, hanyalah debu di tengah lingkaran kabar internasional. Miris.(cal)
img : nytimes
Sumber
0 Komentar