Tragedi fatal berkaitan jatuhnya pesawat Rusia di Semenanjung Sinai, Mesir serta-merta mengagetkan publik dunia. Sekali lagi, keamanan pesawat komersil dipertanyakan. Pasalnya analisis terkini menyatakan bahwa mungkin gede, pesawat Rusia itu pecah di hawa. Apabila bukan sebab penyebab dekompresi hebat (pesawat kehilangan tekanan kabin dengan cara tiba-tiba) sehingga pesawat meledak sewaktu mengudara cuma dapat diakibatkan oleh ledakan.
Lantas, mungkinkah pesawat Rusia Kogalymavia yg jatuh di Semenanjung Sinai, hancur berkeping-keping di hawa sebab ditanami suatu bom? Seandainya benar-benar begitu, siapa yg bertanggung jawab?
Dilaporkan oleh page CNN Indonesia, sampai tulisan ini diturunkan, pihak otoritas penerbangan Rusia benar-benar tidak menerima klaim militan ISIS yg mengaku menjatuhkan pesawat Rusia, & menewaskan 224 penumpangnya. Pasalnya menurut pihak Rusia, ISIS tidak punyai suatu senjata berbentuk rudal yg dapat menembakkan senjata penghancur dari darat menuju ketinggian jelajah suatu pesawat terbang di atas 30 ribu kaki di hawa.
Lantas apa yg dapat menyebabkan pesawat Rusia itu meledak di hawa?
Seseorang ahli keamanan dari Sinai, Zack Gold, mengemukakan terhadap page The Guardian bahwa Dirinya mempunyai pandangan lain berkaitan kasus jatuhnya pesawat Rusia ini. Jelasnya, militan ISIS yg beroperasi di Mesir memang lah tidak mempunyai suatu roket atau rudal trendi yg sanggup menghantam pesawat di hawa, tetapi mereka dapat menanam satu buah bom di dalam pesawat tersebut.
Analisis ini serta selanjutnya menyentil seluruhnya benak penduduk dunia yg mengikuti perkembangan kasus ini. Dikarenakan benar-benar ada bisa jadi bahwa militan mengklaim sudah menciptakan pesawat Rusia jatuh, bukan menembaknya jatuh. Dalam pernyataannya Gold memancing diskusi bersama mengemukakan opini berikut :
“Mengapa seluruhnya orang membicarakan soal menembaknya jatuh, kenapa tak ada yg berkata soal bom atau pengebom bunuh diri di pesawat?”
Nah, mungkinkah militan sukses lolos dalam keamanan bandara Sharm El-Sheikh selanjutnya menanamkan bom ke dalam tubuh pesawat Rusia tersebut?
Seluruh pendapat tetap berupa analisis ringan. Lantaran benar-benar sampai tulisan ini diturunkan, sama sekali belum ada bukti yg menunjukkan bahwa pesawat Rusia itu ditanami bom oleh pihak militan. Tapi satu kenyataan yg mesti di terima bahwa tatkala sekian banyak thn terakhir, militan ISIS tidak sempat miliki riwayat menciptakan klaim palsu buat sesuatu yg akbar, seperti yg dituliskan alat CNN.
Apabila di lihat, kasus tragedi terorisme yg memanfaatkan trick tanam bom ke dalam satu buah pesawat yakni perbuatan klasik yg telah jarang sekali diperlukan. Terakhir tragedi terorisme yg melibatkan pesawat terbang berjalan terhadap kasus Menara Kembar WTC 11 September 2001 silam.
Dapat tapi, apabila benar-benar pesawat itu dijatuhkan oleh ISIS, sehingga ini adalah perkembangan baru yg amat berbahaya. Militan ISIS tidak sanggup lagi disepelekan.(cal)
img : bbc
Lantas, mungkinkah pesawat Rusia Kogalymavia yg jatuh di Semenanjung Sinai, hancur berkeping-keping di hawa sebab ditanami suatu bom? Seandainya benar-benar begitu, siapa yg bertanggung jawab?
Dilaporkan oleh page CNN Indonesia, sampai tulisan ini diturunkan, pihak otoritas penerbangan Rusia benar-benar tidak menerima klaim militan ISIS yg mengaku menjatuhkan pesawat Rusia, & menewaskan 224 penumpangnya. Pasalnya menurut pihak Rusia, ISIS tidak punyai suatu senjata berbentuk rudal yg dapat menembakkan senjata penghancur dari darat menuju ketinggian jelajah suatu pesawat terbang di atas 30 ribu kaki di hawa.
Lantas apa yg dapat menyebabkan pesawat Rusia itu meledak di hawa?
Seseorang ahli keamanan dari Sinai, Zack Gold, mengemukakan terhadap page The Guardian bahwa Dirinya mempunyai pandangan lain berkaitan kasus jatuhnya pesawat Rusia ini. Jelasnya, militan ISIS yg beroperasi di Mesir memang lah tidak mempunyai suatu roket atau rudal trendi yg sanggup menghantam pesawat di hawa, tetapi mereka dapat menanam satu buah bom di dalam pesawat tersebut.
Analisis ini serta selanjutnya menyentil seluruhnya benak penduduk dunia yg mengikuti perkembangan kasus ini. Dikarenakan benar-benar ada bisa jadi bahwa militan mengklaim sudah menciptakan pesawat Rusia jatuh, bukan menembaknya jatuh. Dalam pernyataannya Gold memancing diskusi bersama mengemukakan opini berikut :
“Mengapa seluruhnya orang membicarakan soal menembaknya jatuh, kenapa tak ada yg berkata soal bom atau pengebom bunuh diri di pesawat?”
Nah, mungkinkah militan sukses lolos dalam keamanan bandara Sharm El-Sheikh selanjutnya menanamkan bom ke dalam tubuh pesawat Rusia tersebut?
Seluruh pendapat tetap berupa analisis ringan. Lantaran benar-benar sampai tulisan ini diturunkan, sama sekali belum ada bukti yg menunjukkan bahwa pesawat Rusia itu ditanami bom oleh pihak militan. Tapi satu kenyataan yg mesti di terima bahwa tatkala sekian banyak thn terakhir, militan ISIS tidak sempat miliki riwayat menciptakan klaim palsu buat sesuatu yg akbar, seperti yg dituliskan alat CNN.
Apabila di lihat, kasus tragedi terorisme yg memanfaatkan trick tanam bom ke dalam satu buah pesawat yakni perbuatan klasik yg telah jarang sekali diperlukan. Terakhir tragedi terorisme yg melibatkan pesawat terbang berjalan terhadap kasus Menara Kembar WTC 11 September 2001 silam.
Dapat tapi, apabila benar-benar pesawat itu dijatuhkan oleh ISIS, sehingga ini adalah perkembangan baru yg amat berbahaya. Militan ISIS tidak sanggup lagi disepelekan.(cal)
img : bbc
0 Komentar