Kerugian Pariwisata Rp1,5 miliar per Hari Akibat Erupsi Gunung Barujari

20.07
Dampak Erupsi Barujari

Menjelang akhir th 2015, bencana alam datang silih beganti menyapa negara ini. Usai bangkit dari derita bencana kekeringan & kemarau panjang ditambah dgn darurat kabut asap yg teramat menyiksa, sekarang ini sekian banyak kejadian bencana kembali datang silih berganti. Tidak Cuma gempa bumi Alor, gempa bumi Aceh, & gempa bumi Yogyakarta di awal minggu ke-2 Nopember 2015, derita masihlah terjadi di tanah Lombok akibat erupsi atau letusan dari gunung berapi anak Gunung Rinjani.

Seperti yg didapati, dengan cara mendadak Gunung Barujari yg terletak di Kaldera Gunung Rinjani meningkat aktivitasnya kepada awal bln Nopember 2015 ini. Gunung Barujari ialah gunung mungil yg menyembul sesudah letusan akbar Gunung Rinjani terhadap th 1944 silam. Biarpun Gunung Barujari mempunyai dimensi yg mungil, tapi bukan berarti resiko dari erupsi Gunung Barujari dapat dilihat sebelah mata. Dengan Cara kajian vulkanologis, aliran lava & vulkanik yg ke luar dari mulut Gunung Barujari merupakan aliran yg sama yg bergejolak di balik dapur vulkanis Gunung Rinjani, induknya.

Sekarang, sampai menjelang minggu ke-2 Nopember 2015, gerakan Gunung Barujari tetap tetap dipantau. Terakhir lava telah ke luar & mengalir deras dari kawah Barujari, kepulan asap vulkanik serta masihlah membubung tinggi sampai mencapai ketinggian di atas 5.000 m. Imbasnya, tatkala sekian banyak hri terakhir Bandara Internasional Lombok ditutup dari segala kegiatan penerbangan. Pariwisata dari & menuju Lombok serta lumpuh.

Efek tidak baik ini jadi satu factor yg palin dikhawatirkan dari erupsi Gunung Barujari. Dalam hitung-hitungan resiko jelek letusan gunung berapi, jikalau penduduk lebih kurang lereng gunung telah dievakuasi menjauh ke area aman, sehingga potensi kerugian berikutnya yg mesti siap di terima merupakan kerugian ekonomi yg lumpuh sementara.
Bayangkan saja, seperti yg dilansir dari page Antaranews, erupsi Gunung Barujari sudah menyebabkan kerugian yg menakjubkan bagi potensi pariwisata banyaknya hotel & hunian di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kerugian yg mesti ditanggung mencapai seputar Rp1 miliar sampai Rp1,5 miliar per hri. Data ini disebutkan oleh Ketua Asosiasi Hotel Mataram Reza Bovier di Mataram.

Kerugian ekonomi akibat erupsi Gunung Barujari ini lumayan memukul tersangka business di tanah Mataram. Pasalnya tatkala ini Lombok sudah jadi destinasi wisata ke-2 yg digemari sesudah Bali. Tapi lantaran ditutupnya Bandara Internasional Lombok lantaran abu vulkanik Gunung Barujari, dalam sepekan terakhir, umumnya tingkat hunian hotel di kota Lombok menurun drastis sampai 80 %.

Kepada hasilnya memang lah erupsi Gunung Barujari jadi pelajaran bernilai bagi pemerintah daerah, pasalnya jangan sampai hingga terulang lagi potensi pariwisata mesti mati keseluruhan & lumpuh dikarenakan tidak dibukanya bandara akibat erupsi gunug berapi. Utk beri dukungan masihlah berjalannya potensi pariwisata, pemerintah daerah mesti memikirkan solusi alternatif tidak hanya angkutan hawa yg mampu menghubungkan antara Bali & Lombok. sampai kini kapal laut yg berlayar dari & menuju Lombok masihlah belum jadi primadona, dikarenakan minimnya sarana & jadwal kapal yg disediakan. (cal)
img : antaranews.com
Previous
Next Post »
0 Komentar