Minggu ke-2 bln Nopember 2015 atau yg bertepatan terhadap Jumat tanggal 13 Nopember kayaknya bakal jadi hri yg tidak mau dilupakan oleh masyarakat Perancis. Ketika itu, serangan teror dari oknum yg mengaku berafiliasi dgn ISIS menghancurkan keamanan Kota Paris, menciptakan teror di bermacam macam area bersama senjata mesin laras panjang , & bom bunuh diri.
Usai kejadian teror di Paris yg menghentak dunia, sekarang ini suatu serangan mematikan, berjarak tidak sekian banyak lama dari kejadian teror Paris kembali mengguncang dunia. Kali ini berlangsung di Benua Afrika, tepatnya di Mali. Apabila dihubungkan, serangan teror ini pula masihlah ada hubungannya dgn Perancis. Terkecuali lantaran serangan ini didalangi oleh militan ekstremis yg berafiliasi dgn ISIS, Mali juga punyai histori panjang bersama Perancis. Mali merupakan salah satu dari beberapa negeri Afrika yg jadi seken koloni Perancis. Usai lepas dari tangan Perancis & merdeka jadi negeri sendiri, diprediksi tidak sedikit muncul grup ekstremis yg jadi cikal akan dari group ekstremis militan yg menyerang Mali, Jumat (20/11) pagi.
Gimana kronologi drama penyanderaaan & serangan teror di Mali? Penulis merangkum kisah kronologi serangan teror di Mali dari beraneka lansiran alat. Berikut kisahnya.
Dunia kembali terperanjat, cuma berselang sepekan sejak teror Perancis, penyerang yg mengaku dari group ekstremis dgn senjata api dilaporkan kembali menciptakan ulah. Target teror & serangan merupakan satu buah hotel bernama Radisson Blu Hotel di Ibukota Mali. Hotel ini merupakan ruangan menginap yg difungsikan para diplomat di Mali dalam jumpa keamanan dgn PBB.
Seperti yg dilansir dari CNN, Oliver Salgado selaku juru berkata dari misi penjaga perdamaian PBB di Mali mengemukakan sedikitnya ada 21 orang yg tewas akibat serangan di pagi hri dikala setempat itu. Serangan mematikan yg dilakukan dengan cara terencana tapi membabi buta itu dimulai seputar pukul 07.00 pagi saat Mali. Awalnya muncul dua sampai tiga orang penyerang yg entah datang dari mana mencangklong senapan laras panjang AK-47 & menembaki suatu mobil dgn plat diplomat. Setelah Itu mereka memasuki hotel. Mereka sejak mulai menembaki seluruhnya segi di dalam hotel, bahkan menyandera hotel sewaktu sekian banyak jam sampai pasukan keamanan menyergap masuk ke dalam.
Hotel Radisson ialah area ruang menginap bermacam macam diplomat delegasi dari negara-negara PBB di Afrika buat membahas proses perdamaian di negeri Mali. Seperti yg telah disebutkan diawal mulanya, sejak Mali melepaskan diri dari koloni Perancis, negeri itu tetap bergejolak & penuh konflik yg setelah itu melahirkan beraneka grup militan ekstremis. Group ekstremis di Mali berencana mau menempa kepemimpinan baru di bawah aktivitas militan.(cal)
img : abcnews.com
0 Komentar