Tragedi jatuhnya pesawat Rusia di Semenanjung Sinai tetap jadi perbincangan publik dunia. Misteri di balik jatuhnya pesawat Rusia itu memunculkan tidak sedikit pertanyaan. Mungkinkah pesawat Rusia itu jatuh dikarenakan ulah dari teroris yg berafiliasi dgn militan ISIS?
Tetapi terlepas dari urusan penyelidikan kecelakaan pesawat terbang yg kebanyakan terjadi lama, kantor info Rusia, Interfax rilis kenyataan mengejutkan menyangkut investigasi awal dari kotak hitam atau blackbox pesawat Kogalymavia tersebut sesaat sebelum pesawat hilang kontak.
Seperti yg dikutip dari page CNN, begini detik-detik mengerikan yg terekam oleh kota hitam pesawat Rusia sebelum jatuh menghujam pegunungan terpencil di wilayah Sinai, Mesir.
Diberitakan oleh alat Interfax, pernah terdengar nada yg dapat diketagorikan juga sebagai keanehan sesaat sebelum detik-detik pesawat Rusia itu hilang kontak dgn menara pengawas Mesir. Simpulan dari satu orang sumber keamanan di Kairo yg diungkap oleh Interfax menyebut bahwa sebelum pesawat Rusia itu menghilang dari radar, ada kecenderungan munculnya nada dalam kokpit yg aneh & tak terdengar juga sebagai karakter penerbangan terhadap kebanyakan. Bukan nada dari kru dgn menara kontrol, bukan juga deklarasi Mayday call dari kru pilot pada menara pengawas.
Dari laporan Interfax tersebut, penyidikan awal menunjukkan bahwa memang lah terbukti berlangsung indikasi adanya situasi darurat yg teramat segera berjalan & amat sangat mendadak maka menciptakan dua orang kru pilot di dalam area kokpit gugup.
Hasilnya, ke-2 pilot memang lah tidak pernah mengumumkan status mayday call atau pertanda darurat sebelum detik-detik pesawat hilang dari radar, & hasilnya ditemukan terbelah berkeping-keping bersama 224 penumpang tewas hancur terkoyak.
Entah nada seperti apa yg dimaksud, bisa jadi agung analisis kotak hitam tidak bakal sempat diungkap pada publik sebahagian bidang dari kerahasiaan investigasi. Tapi tatkala proses penyidikan masihlah berjalan, segala mungkin & spekulasi yg menyeruak di antara argumen di balik jatuhnya pesawat Rusia itu masihlah masihlah dapat jadi perbincangan publik.
Terlebih seandainya mengungkit soal kebenaran klaim grup militan ISIS yg mengaku sudah menjatuhkan pesawat berbendera Rusia tersebut. Biarpun dengan cara logika benar-benar tidak barangkali bila ISIS menembak jatuh pesawat di ketinggian jelajah, dikarenakan sampai kini militan di wilayah Sinai tidak punyai technologi militer secanggih itu utk akan menembak jatuh pesawat di atas ketinggian 30.000 kaki.
Tapi, tidak cuma spekulasi pesawat Rusia jatuh dihantam roket atau rudal, logika intelejen yang lain ialah pesawat ditanami bom mampu dibenarkan kalau memang lah ISIS bertanggung jawab kepada tindakan yg teramat fatal ini.
Perkembangan terakhir yg mampu diperbarui berkaitan jatuhnya pesawat Rusia di Semenanjung Sinai dirilis oleh keterangan intelijen Amerika Serikat menyampaikan bahwa satelit mata-mata mereka menangkap kilatan panas di Semenanjung Sinai bersamaan bersama jatuhnya pesawat maskapai Kogalymavia tersebut, berdasarkan kutipan dari page CNN.(cal)
img : nbcnews
Tetapi terlepas dari urusan penyelidikan kecelakaan pesawat terbang yg kebanyakan terjadi lama, kantor info Rusia, Interfax rilis kenyataan mengejutkan menyangkut investigasi awal dari kotak hitam atau blackbox pesawat Kogalymavia tersebut sesaat sebelum pesawat hilang kontak.
Seperti yg dikutip dari page CNN, begini detik-detik mengerikan yg terekam oleh kota hitam pesawat Rusia sebelum jatuh menghujam pegunungan terpencil di wilayah Sinai, Mesir.
Diberitakan oleh alat Interfax, pernah terdengar nada yg dapat diketagorikan juga sebagai keanehan sesaat sebelum detik-detik pesawat Rusia itu hilang kontak dgn menara pengawas Mesir. Simpulan dari satu orang sumber keamanan di Kairo yg diungkap oleh Interfax menyebut bahwa sebelum pesawat Rusia itu menghilang dari radar, ada kecenderungan munculnya nada dalam kokpit yg aneh & tak terdengar juga sebagai karakter penerbangan terhadap kebanyakan. Bukan nada dari kru dgn menara kontrol, bukan juga deklarasi Mayday call dari kru pilot pada menara pengawas.
Dari laporan Interfax tersebut, penyidikan awal menunjukkan bahwa memang lah terbukti berlangsung indikasi adanya situasi darurat yg teramat segera berjalan & amat sangat mendadak maka menciptakan dua orang kru pilot di dalam area kokpit gugup.
Hasilnya, ke-2 pilot memang lah tidak pernah mengumumkan status mayday call atau pertanda darurat sebelum detik-detik pesawat hilang dari radar, & hasilnya ditemukan terbelah berkeping-keping bersama 224 penumpang tewas hancur terkoyak.
Entah nada seperti apa yg dimaksud, bisa jadi agung analisis kotak hitam tidak bakal sempat diungkap pada publik sebahagian bidang dari kerahasiaan investigasi. Tapi tatkala proses penyidikan masihlah berjalan, segala mungkin & spekulasi yg menyeruak di antara argumen di balik jatuhnya pesawat Rusia itu masihlah masihlah dapat jadi perbincangan publik.
Terlebih seandainya mengungkit soal kebenaran klaim grup militan ISIS yg mengaku sudah menjatuhkan pesawat berbendera Rusia tersebut. Biarpun dengan cara logika benar-benar tidak barangkali bila ISIS menembak jatuh pesawat di ketinggian jelajah, dikarenakan sampai kini militan di wilayah Sinai tidak punyai technologi militer secanggih itu utk akan menembak jatuh pesawat di atas ketinggian 30.000 kaki.
Tapi, tidak cuma spekulasi pesawat Rusia jatuh dihantam roket atau rudal, logika intelejen yang lain ialah pesawat ditanami bom mampu dibenarkan kalau memang lah ISIS bertanggung jawab kepada tindakan yg teramat fatal ini.
Perkembangan terakhir yg mampu diperbarui berkaitan jatuhnya pesawat Rusia di Semenanjung Sinai dirilis oleh keterangan intelijen Amerika Serikat menyampaikan bahwa satelit mata-mata mereka menangkap kilatan panas di Semenanjung Sinai bersamaan bersama jatuhnya pesawat maskapai Kogalymavia tersebut, berdasarkan kutipan dari page CNN.(cal)
img : nbcnews
0 Komentar