Selagi dua bln terakhir, pemerintah dinilai kalang kabut & sejak mulai khawatir dgn operasi pemadaman kebakaran hutan. Pasalnya, ribuan liter air telah diturunkan diatas titik kebakaran hutan, tetapi terus saja kabut asap pekat tetap menyelimuti 6 propinsi terdampak asap. Sekian Banyak pihak memprediksi bahwa upaya yg dilakukan pemerintah Indonesia, bahkan dibantu dgn pesawat pertolongan dari negeri lain buat padamkan titik api dgn bom air tidak mampu dibilang efektif. Kenapa begitu? Apa alasannya?
Dijelaskan oleh Menkopolhukam, Luhut B. Panjaitan yg dilansir oleh CNN, upaya pemerintah utk melaksanakan pemadaman kebakaran hutan telah berada dalam kapabilitas maksimal. Hingga Kamis (29/10) berdasarkan citra dari satelit pengamat titik api, jumlah titik api di wilayah hutan Sumatera terutama Jambi, Sumatera Selatan, & Riau masihlah berjumlah 82 titik, sedangkan di Kalimantan masihlah ada 70 titik, seterusnya di Pulau Jawa 14 titik.
Upaya sistematis yg dilakukan pemerintah utk padamkan api dilakukan bersama beraneka ragam macam trik. Salah satu yg dilakukan menurut instruksi dari Presiden Joko Widodo merupakan pembangunan sekat kanal & embung di atas lahan gambut yg terbakar di wilayah Jambi & Palangkaraya. Dulu upaya seterusnya merupakan mengerahkan seluruhnya pertolongan sumber daya yg ada berupa pesawat terbang utk laksanakan bom air.
Tapi nyatanya, Luhut mengakui bahwa teknik bom air sama sekali tidak efektif padamkan kebakaran hutan. Pendapat Luhut ini didukung oleh penyataan dari ahli kebakaran asal Amerika yg menyempatkan berkunjung ke Indonesia utk meringankan padamkan api dgn analisis ilmiah. Akhirnya benar-benar menyatakan bahwa teknik bom air tidak efektif padamkan kobaran api yg membakar lahan gambut. Lantaran kedalaman api yg membakar ribuan hektare lahan gambut telah masuk teramat amat dalam ke dalam tanah.
Menjadi sebetulnya benar-benar upaya bom air atau waterbombing yg dilakukan dgn pesawat pertolongan pihak asing efektif cuma buat menahan api kebakaran hutan supaya tidak makin meluas. Apabila titik api membakar hutan & lahan gambut berada di wilayah yg mampu terjangkau, sehingga pemadaman api di darat bakal jauh lebih efektif, terlebih kalau pemadaman kebakaran hutan & lahan dilakukan dgn kombinasi bahan kimia.
Tapi satu perihal yg mesti diingat, keadaan kebakaran hutan yg menghantam Indonesia di th 2015 ini telah berada dalam tingkatan yg amat sangat parah, cuma hujan deras & lebat yg dapat memadamkan api di lahan gambut dengan cara total. (cal) img : bbc
Dijelaskan oleh Menkopolhukam, Luhut B. Panjaitan yg dilansir oleh CNN, upaya pemerintah utk melaksanakan pemadaman kebakaran hutan telah berada dalam kapabilitas maksimal. Hingga Kamis (29/10) berdasarkan citra dari satelit pengamat titik api, jumlah titik api di wilayah hutan Sumatera terutama Jambi, Sumatera Selatan, & Riau masihlah berjumlah 82 titik, sedangkan di Kalimantan masihlah ada 70 titik, seterusnya di Pulau Jawa 14 titik.
Upaya sistematis yg dilakukan pemerintah utk padamkan api dilakukan bersama beraneka ragam macam trik. Salah satu yg dilakukan menurut instruksi dari Presiden Joko Widodo merupakan pembangunan sekat kanal & embung di atas lahan gambut yg terbakar di wilayah Jambi & Palangkaraya. Dulu upaya seterusnya merupakan mengerahkan seluruhnya pertolongan sumber daya yg ada berupa pesawat terbang utk laksanakan bom air.
Tapi nyatanya, Luhut mengakui bahwa teknik bom air sama sekali tidak efektif padamkan kebakaran hutan. Pendapat Luhut ini didukung oleh penyataan dari ahli kebakaran asal Amerika yg menyempatkan berkunjung ke Indonesia utk meringankan padamkan api dgn analisis ilmiah. Akhirnya benar-benar menyatakan bahwa teknik bom air tidak efektif padamkan kobaran api yg membakar lahan gambut. Lantaran kedalaman api yg membakar ribuan hektare lahan gambut telah masuk teramat amat dalam ke dalam tanah.
Menjadi sebetulnya benar-benar upaya bom air atau waterbombing yg dilakukan dgn pesawat pertolongan pihak asing efektif cuma buat menahan api kebakaran hutan supaya tidak makin meluas. Apabila titik api membakar hutan & lahan gambut berada di wilayah yg mampu terjangkau, sehingga pemadaman api di darat bakal jauh lebih efektif, terlebih kalau pemadaman kebakaran hutan & lahan dilakukan dgn kombinasi bahan kimia.
Tapi satu perihal yg mesti diingat, keadaan kebakaran hutan yg menghantam Indonesia di th 2015 ini telah berada dalam tingkatan yg amat sangat parah, cuma hujan deras & lebat yg dapat memadamkan api di lahan gambut dengan cara total. (cal) img : bbc
0 Komentar