Hitungan kalender Masehi telah melintasi minggu mula-mula Bln Nopember 2015. Perlahan derita kemarau panjang sejak mulai mogok. Tidak tidak hanya di Indonesia, nyaris seluruhnya bidang negara ini telah disapa oleh rintik hujan yg mulai sejak menderas. Melenyapkan segala derita imbas dari periode kemarau panjang terparah yg melanda Indonesia dalam sekian banyak th terakhir.
Menjelang perubahaan periode antara periode kemarau & masa penghujan ini, tidak segera mengambil hujan yg tetap menerus, Tubuh Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika telah memperingatkan pada awal mulanya bahwa di antara perubahaan masa kemarau ke masa penghujan tentu nya diselingi oleh periode pancaroba. Dalam istilah mudahnya, pancaroba merupakan keadaan di mana cuaca sedang tidak menentu. Terkadang panas terik di siang hri, setelah itu sore & tengah malam hri masa hujan yg ekstrem melanda, mengambil pun angin kencang atau bahkan angin puting beliung.
Nyatanya prediksi cuaca ekstrem bersama panas terik & ancaman angin puting beliung ini nyata-nyata telah berlangsung di wilayah Aceh & sekitarnya. Seperti yg dikutip dari CNN, Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Stasiun Blang Bintang, Propinsi Aceh telah memperingatkan dapat adanya cuaca yg ekstrem di kira kira wilayah Aceh.
Cuaca ekstrem ini ditandai bersama hujan yg amat lebat tetapi tak dalam intensitas yg lama, dapat tapi di sela hujan deras ini diperkirakan bakal diselingi juga oleh angin kencang. Bahkan sanggup memicu angin puting beliung.
Kenapa dapat begitu? Apa yg menyebabkan angin kencang & hujan deras mampu berlangsung di antara perubahaan periode ini? Berdasarkan paparan Kepala Seksi Berita & Data Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Stasiun Blang Bintang, Zakaria, potensi angin kencang yg melanda Aceh disertai bersama hujan yg amat sangat lebat diakibatkan oleh fenomena tekanan hawa yg rendah kira kira Teluk Benggala atau bidang Barat Laut Aceh. Tekanan hawa yg rendah itu setelah itu berjumpa bersama tekanan hawa tinggi di yg berada di Samudera Hindia, disebelah utara Pulau Simelue, Propinsi Aceh. Terhadap hasilnya sebab dua fenomena ini terbentuklah potensi angin kencang atau angin puting beliung yg perkiraannya mencapai kecepatan 60 kilo meter per jam, atau bahkan mampu lebih.
Lantas area mana saja di wilayah Aceh yg berpotensi dihantam angin kencang, badai, & hujan deras? Diberitakan oleh CNN berdasarkan sumber yg valid dari Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika menuliskan tempat yg miliki potensi hujan lebat ada di wilayah Aceh Barat, Aceh Selatan, Langsa, Aceh Timur, Banda Aceh, Sabang & wilayah Aceh sektor Tenggah, pula buat wilayah Bireun, Pidie, Lhokseumawe & Aceh Utara berpotensi terjadinya hujan ringan.(cal)
img : inilah.com
Menjelang perubahaan periode antara periode kemarau & masa penghujan ini, tidak segera mengambil hujan yg tetap menerus, Tubuh Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika telah memperingatkan pada awal mulanya bahwa di antara perubahaan masa kemarau ke masa penghujan tentu nya diselingi oleh periode pancaroba. Dalam istilah mudahnya, pancaroba merupakan keadaan di mana cuaca sedang tidak menentu. Terkadang panas terik di siang hri, setelah itu sore & tengah malam hri masa hujan yg ekstrem melanda, mengambil pun angin kencang atau bahkan angin puting beliung.
Nyatanya prediksi cuaca ekstrem bersama panas terik & ancaman angin puting beliung ini nyata-nyata telah berlangsung di wilayah Aceh & sekitarnya. Seperti yg dikutip dari CNN, Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Stasiun Blang Bintang, Propinsi Aceh telah memperingatkan dapat adanya cuaca yg ekstrem di kira kira wilayah Aceh.
Cuaca ekstrem ini ditandai bersama hujan yg amat lebat tetapi tak dalam intensitas yg lama, dapat tapi di sela hujan deras ini diperkirakan bakal diselingi juga oleh angin kencang. Bahkan sanggup memicu angin puting beliung.
Kenapa dapat begitu? Apa yg menyebabkan angin kencang & hujan deras mampu berlangsung di antara perubahaan periode ini? Berdasarkan paparan Kepala Seksi Berita & Data Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Stasiun Blang Bintang, Zakaria, potensi angin kencang yg melanda Aceh disertai bersama hujan yg amat sangat lebat diakibatkan oleh fenomena tekanan hawa yg rendah kira kira Teluk Benggala atau bidang Barat Laut Aceh. Tekanan hawa yg rendah itu setelah itu berjumpa bersama tekanan hawa tinggi di yg berada di Samudera Hindia, disebelah utara Pulau Simelue, Propinsi Aceh. Terhadap hasilnya sebab dua fenomena ini terbentuklah potensi angin kencang atau angin puting beliung yg perkiraannya mencapai kecepatan 60 kilo meter per jam, atau bahkan mampu lebih.
Lantas area mana saja di wilayah Aceh yg berpotensi dihantam angin kencang, badai, & hujan deras? Diberitakan oleh CNN berdasarkan sumber yg valid dari Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika menuliskan tempat yg miliki potensi hujan lebat ada di wilayah Aceh Barat, Aceh Selatan, Langsa, Aceh Timur, Banda Aceh, Sabang & wilayah Aceh sektor Tenggah, pula buat wilayah Bireun, Pidie, Lhokseumawe & Aceh Utara berpotensi terjadinya hujan ringan.(cal)
img : inilah.com
0 Komentar