Bln Nopember 2015 datang mengambil informasi gembira, masa hujan telah mulai sejak tampak & melenyapkan perlahan derita kemarau panjang. Seperti yg ketahuan, sejak bln Maret di pertangahan 2015 silam, semua wilayah di Indonesia rata diterjang kemarau panjang.
Kemarau mengambil penderitaan yg panjang, perlu rehabilitasi yg tidak singkat utk mengembalikan keadaan ekonomi & produksi tanaman pangan milik petani yg mati kering dikarenakan kemarau.
Tetapi nyatanya, tidak seluruhnya wilayah di Indonesai beranjak dari derita kemarau, sekian banyak daerah anehnya tetap tidak dinaungi oleh awan hujan. Kalaupun hujan cuma bersama intensitas mungil & amat sangat singkat. Tidak bisa mengangkat potensi sumber air bersih yg dimanfaatkan penduduk.
Salah satu wilayah yg masihlah terkena efek dari kekeringan panjang yaitu Gunung Kidul, Yogyakarta. Meskipun sekian banyak minggu terakhir, hujan deras telah menaungi kota Yogya, tapi anehnya awan hujan tidak hingga bertiup sampai ke atas Gunung Kidul.
Dengan Cara geografis, wilayah Gunung Kidul berada di sebalah Timur-Tenggara dari Kota Djogja.
Kenyatannya benar-benar begitu, meskipun di antara periode hujan saja keadaan air tanah di Gunung Kidul telah amat susah buat didapat, saat ini bencana kemarau panjang tidak serta berhenti. Kendati masa hujan telah mulai sejak tiba di sekian banyak daerah, wilayah di Jawa Tengah termasuk juga Gunung Kidu; tetap terperangkap krisis air bersih.
Pergi dari keadaan tersebut, Tim Darurat Kekeringan Perbuatan Segera Tanggap (ACT) masihlah teratur mendistribusikan air bersih di jumlahnya area di Kab Gunung Kidul, Daerah Spesial Yogyakarta. Air bersih ini jadi pertolongan yg paling ditunggu oleh penduduk penerima manfaat.
Bayangkan saja, keadaan geografis Gunung Kidul yg berbukit & dominan tanah karst, semakin menambah derita kemarau panjang. Telah hitungan bln, mereka lupa rasanya segar mandi memakai air bersih yg berlimpah.
Sejumlah enam tanki air bersih disalurkan buat penduduk di Pejaten, Panggang, & daerah Cremo, Gedangsari, Gunung Kidul. Daerah ini dikenal sbg daerah yg serentak sekali jadi tandus terhadap diwaktu masa kemarau tiba.
“Walaupun di sekian banyak daerah telah turun hujan, nyata-nyatanya masyarakat di sekian banyak daerah di Yogyakarta belum memperoleh hujan & tetap mengalami krisis air bersih,” ucap Awal Purnama, Kepala Kantor Cabang ACT Daerah Special Yogyakarta, Selasa (10/11).
Awal meneruskan, menurut penuturan penduduk pertolongan air bersih dari pemerintah setempat, masihlah belum memadai.
“Semoga bersama penambahan pertolongan dari kami, ACT, keperluan air bersih masyarakat terpenuhi,” pungkas Awal. (cal)
Kemarau mengambil penderitaan yg panjang, perlu rehabilitasi yg tidak singkat utk mengembalikan keadaan ekonomi & produksi tanaman pangan milik petani yg mati kering dikarenakan kemarau.
Tetapi nyatanya, tidak seluruhnya wilayah di Indonesai beranjak dari derita kemarau, sekian banyak daerah anehnya tetap tidak dinaungi oleh awan hujan. Kalaupun hujan cuma bersama intensitas mungil & amat sangat singkat. Tidak bisa mengangkat potensi sumber air bersih yg dimanfaatkan penduduk.
Salah satu wilayah yg masihlah terkena efek dari kekeringan panjang yaitu Gunung Kidul, Yogyakarta. Meskipun sekian banyak minggu terakhir, hujan deras telah menaungi kota Yogya, tapi anehnya awan hujan tidak hingga bertiup sampai ke atas Gunung Kidul.
Dengan Cara geografis, wilayah Gunung Kidul berada di sebalah Timur-Tenggara dari Kota Djogja.
Kenyatannya benar-benar begitu, meskipun di antara periode hujan saja keadaan air tanah di Gunung Kidul telah amat susah buat didapat, saat ini bencana kemarau panjang tidak serta berhenti. Kendati masa hujan telah mulai sejak tiba di sekian banyak daerah, wilayah di Jawa Tengah termasuk juga Gunung Kidu; tetap terperangkap krisis air bersih.
Pergi dari keadaan tersebut, Tim Darurat Kekeringan Perbuatan Segera Tanggap (ACT) masihlah teratur mendistribusikan air bersih di jumlahnya area di Kab Gunung Kidul, Daerah Spesial Yogyakarta. Air bersih ini jadi pertolongan yg paling ditunggu oleh penduduk penerima manfaat.
Bayangkan saja, keadaan geografis Gunung Kidul yg berbukit & dominan tanah karst, semakin menambah derita kemarau panjang. Telah hitungan bln, mereka lupa rasanya segar mandi memakai air bersih yg berlimpah.
Sejumlah enam tanki air bersih disalurkan buat penduduk di Pejaten, Panggang, & daerah Cremo, Gedangsari, Gunung Kidul. Daerah ini dikenal sbg daerah yg serentak sekali jadi tandus terhadap diwaktu masa kemarau tiba.
“Walaupun di sekian banyak daerah telah turun hujan, nyata-nyatanya masyarakat di sekian banyak daerah di Yogyakarta belum memperoleh hujan & tetap mengalami krisis air bersih,” ucap Awal Purnama, Kepala Kantor Cabang ACT Daerah Special Yogyakarta, Selasa (10/11).
Awal meneruskan, menurut penuturan penduduk pertolongan air bersih dari pemerintah setempat, masihlah belum memadai.
“Semoga bersama penambahan pertolongan dari kami, ACT, keperluan air bersih masyarakat terpenuhi,” pungkas Awal. (cal)
0 Komentar