Lempengan Eurasia & Indo-Australia berjajar dari ujung barat Sumatera sampai ke Nusa Tenggara Timur, dulu membelok ke utara sampai ke wilayah Maluku & Sulawesi Utara. Wilayah yg terlewati oleh jumpa ke-2 lempeng agung benua ini punyai potensi guncangan gempa yg dahsyat. Pelepasan energi di wilayah ini berjalan tiap-tiap waktu.
Kepada minggu mula-mula Nopember 2015 ini, gempa pass gede kembali berjalan di jalur jumpa dua lempeng ini. Kali ini pelepasan energi gempa berjalan di kurang lebih Kab Alor, Nusa Tenggara Timur. Rabu (4/11) tertulis suatu gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang wilayah ini. Kabarnya seribu lebih rumah rusak akibat guncangan gempa yg lumayan kuat di ketika subuh.
Hasilnya, Perbuatan Segera Tanggap (ACT) dengan Penduduk Relawan Indonesia (MRI) Pulau Alor mendistribusikan pertolongan beberapa ratus paket sembako buat korban gempa di Kab Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertolongan kemanusiaan ini disebarkan di dua desa di Kecamatan Alor Timur, ialah Desa Kolana Selatan & Desa Tapanglapui. Pertolongan paket sembako ini serta di terima bersama antusias oleh masyarakat.
Menurut penduduk, sekarang pertolongan sembako benar-benar teramat dibutuhkan. Pasalnya, tidak cuma jadi korban gempa, mereka serta sedang mengalami masa paceklik akibat masa kemarau yg berkepanjangan. Dua penderitaan dalam satu saat.
Dikisahkan oleh Petrus Mose (47) Ketua BPD Desa Kolana Selatan, jelasnya penduduk di Alor ibaratkan sedang jatuh tertimpa tangga juga. Sesudah sekian lama didera cobaan periode kering yg panjang maka menyebabkan periode paceklik, saat ini di tambah serta ujian gempa bumi yg pass terasa.
“Lengkap telah derita kami, periode paceklik yg menyebabkan rawan pangan ditambah juga rumah-rumah hancur akibat gempa,” ujarnya sambil memeluk tim Emergency Response ACT satu persatu.
Laki-laki yg baru dikaruniai satu putra ini serta amat sangat mengapresiasi langkah serentak ACT & MRI dalam merespon gempa Alor. Katanya tidak hanya pemerintah, ACT tim mula-mula yg datang berikan pertolongan, bahkan telah dalam wujud paket sembako.
“Puji tuhan,apa yg telah bapak-bapak memberi pada kami mudah-mudahan jadi amal ibadah yg teramat berharga di hadapan Tuhan,” imbuhnya mendoakan.
Sementara Helena Yofuwara (35) masyarakat Kolana Selatan yg sekarang ini tinggal di tenda darurat tak jauh dari rumahnya, mengaku trauma dgn gempa bumi yg berlangsung. Ibu berputra dua ini serta pilih tinggal di tenda darurat alakadarnya. Bahkan sampai tulisan ini diturunkan, banyaknya gempa susulan dgn kapabilitas yg pass masif kembali menyusul di wilayah Alor ini
Katanya, gempa mula-mula kali berlangsung pagi pukul 05 : 25 Wita, gempa perdana tak memunculkan kerusakan bahkan seakan-akan memperingatkan penduduk biar mengeluarkan barang-barangnya ke luar dari rumah, mereka merasa bakal ada gempa susulan yg lebih gede. Hasilnya, betul perkiraan penduduk, gempa yg lebih hebat & guncangan yg lebih kuat datang serta pada jam 11 : 44 maka memunculkan tidak sedikit kerusakan.(act.id)
“Untung saja kami telah diperingatkan lewat gempa yg pagi hri, sampai dikala gempa gede datang terhadap siang hri penduduk telah bersiap & berada diluar rumah,” ucap Helena.
Sementara Ketua MRI Alor Arapah (30) menegaskan timnya dengan ACT dapat konsisten meringankan membantu korban gempa Alor, bermacam macam acara penanganan bencana Alor telah disiapkan timnya termasuk juga sensor kesehatan yg langsung dapat dilaksanakan di desa-desa terdampak gempa.
“Kami telah berkomitmen buat merespon keseluruhan bencana gempa Alor ini, bermacam macam trick & upaya bakal kami laksanakan sampai tuntas, sampai warga kembali tersenyum,” tutur Arafah
Kepada minggu mula-mula Nopember 2015 ini, gempa pass gede kembali berjalan di jalur jumpa dua lempeng ini. Kali ini pelepasan energi gempa berjalan di kurang lebih Kab Alor, Nusa Tenggara Timur. Rabu (4/11) tertulis suatu gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang wilayah ini. Kabarnya seribu lebih rumah rusak akibat guncangan gempa yg lumayan kuat di ketika subuh.
Hasilnya, Perbuatan Segera Tanggap (ACT) dengan Penduduk Relawan Indonesia (MRI) Pulau Alor mendistribusikan pertolongan beberapa ratus paket sembako buat korban gempa di Kab Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertolongan kemanusiaan ini disebarkan di dua desa di Kecamatan Alor Timur, ialah Desa Kolana Selatan & Desa Tapanglapui. Pertolongan paket sembako ini serta di terima bersama antusias oleh masyarakat.
Menurut penduduk, sekarang pertolongan sembako benar-benar teramat dibutuhkan. Pasalnya, tidak cuma jadi korban gempa, mereka serta sedang mengalami masa paceklik akibat masa kemarau yg berkepanjangan. Dua penderitaan dalam satu saat.
Dikisahkan oleh Petrus Mose (47) Ketua BPD Desa Kolana Selatan, jelasnya penduduk di Alor ibaratkan sedang jatuh tertimpa tangga juga. Sesudah sekian lama didera cobaan periode kering yg panjang maka menyebabkan periode paceklik, saat ini di tambah serta ujian gempa bumi yg pass terasa.
“Lengkap telah derita kami, periode paceklik yg menyebabkan rawan pangan ditambah juga rumah-rumah hancur akibat gempa,” ujarnya sambil memeluk tim Emergency Response ACT satu persatu.
Laki-laki yg baru dikaruniai satu putra ini serta amat sangat mengapresiasi langkah serentak ACT & MRI dalam merespon gempa Alor. Katanya tidak hanya pemerintah, ACT tim mula-mula yg datang berikan pertolongan, bahkan telah dalam wujud paket sembako.
“Puji tuhan,apa yg telah bapak-bapak memberi pada kami mudah-mudahan jadi amal ibadah yg teramat berharga di hadapan Tuhan,” imbuhnya mendoakan.
Sementara Helena Yofuwara (35) masyarakat Kolana Selatan yg sekarang ini tinggal di tenda darurat tak jauh dari rumahnya, mengaku trauma dgn gempa bumi yg berlangsung. Ibu berputra dua ini serta pilih tinggal di tenda darurat alakadarnya. Bahkan sampai tulisan ini diturunkan, banyaknya gempa susulan dgn kapabilitas yg pass masif kembali menyusul di wilayah Alor ini
Katanya, gempa mula-mula kali berlangsung pagi pukul 05 : 25 Wita, gempa perdana tak memunculkan kerusakan bahkan seakan-akan memperingatkan penduduk biar mengeluarkan barang-barangnya ke luar dari rumah, mereka merasa bakal ada gempa susulan yg lebih gede. Hasilnya, betul perkiraan penduduk, gempa yg lebih hebat & guncangan yg lebih kuat datang serta pada jam 11 : 44 maka memunculkan tidak sedikit kerusakan.(act.id)
“Untung saja kami telah diperingatkan lewat gempa yg pagi hri, sampai dikala gempa gede datang terhadap siang hri penduduk telah bersiap & berada diluar rumah,” ucap Helena.
Sementara Ketua MRI Alor Arapah (30) menegaskan timnya dengan ACT dapat konsisten meringankan membantu korban gempa Alor, bermacam macam acara penanganan bencana Alor telah disiapkan timnya termasuk juga sensor kesehatan yg langsung dapat dilaksanakan di desa-desa terdampak gempa.
“Kami telah berkomitmen buat merespon keseluruhan bencana gempa Alor ini, bermacam macam trick & upaya bakal kami laksanakan sampai tuntas, sampai warga kembali tersenyum,” tutur Arafah
"Hi!..
BalasHapusGreetings everyone, my name Angel of Jakarta. during my
visiting this website, I found a lot of useful articles, which indeed I was looking earlier. Thanks admin, and everything."
Ejurnalism