Lama tidak terdengar kabarnya, kegiatan vulkanik Gunung Merapi bukannya sedang vakum. Telah diakui sejak lama bahwa Gunung Merapi yg terletak pas di utara dari jantung Kota Yogyakarta ialah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Jarak letusan merapi itu telah bakal diprediksi diawal mulanya, yaitu berkisar antara rentang saat lima thn sekali. Terakhir, sesuai 5 thn dulu atau thn 2010 silam Gunung Merapi meletus hebat, bahkan menewaskan kuncen atau juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan akibat terjangan lahar panas atau wedhus gembel Gunung Merapi.
Nah, di thn 2015 ini, jikalau dipandang dari catatan letusannya, Gunung Merapi sedang memasuki fase gejolaknya. Sekian Banyak gempa bumi yg mengguncang Yogyakarta di awal Nopember 2015 dulu jadi bukti bahwa sedang ada kegiatan vulkanik & tektonik sekaligus yg mengarah serta-merta ke arah dapur magma Gunung Merapi.
Dilansir dari page Antaranews, elemen ini dibenarkan oleh Tenaga Ahli Sektor Kebencanaan Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral, Surono atau yg akrab dikenal penduduk juga sebagai Mbah Rono. Dirinya menyampaikan bahwa Gunung Merapi sekarang ini sedang isikan dapur magma yg tersembunyi di balik gagahnya Gunung Merapi. Gejala kegiatan di dapur magma Merapi ini dapat dipandang dari bermacam gejala gempa tektonik yg berpusat di selatan Yogyakarta. Gejolak Gunung Merapi & patahan yg menjajar di kira kira Kota Yogyakarta benar-benar mempunyai keterkaitan satu sama yang lain.
Surono meneruskan bahwa mungkin gempa mungil yg mengguncangkan Yogyakarta ialah sebab ada migrasi atau perpindahan magma ke arah Gunung Merapi.
Prosesnya terjadi seperti ini, gempa tektonik yg bergetar sekian banyak kali dalam rentang skala kapabilitas gempa mungil sampai sedang sewaktu tiga bln terakhir yaitu sejak Agustus-September-Oktober diperkirakan miliki keterkaitan erat bersama dapur magma Merapi. Ada magma dalam skala agung yg mengalir atau bermigrasi menuju dapur magma Merapi maka proses itu mengaktifkan sesar opak utk bergerak & melepaskan energi gempanya.
“Karena perjalanan magma itu menuju Merapi, mengganggu sesar opak sehingga timbullah gempa,” ungkap Surono dilansir dari page Antaranews.
Tapi aspek ini tidak butuh terlampaui dikhawatirkan, karena pasca letusan akbar Gunung Merapi terhadap thn 2006 & 2010 silam, volume magma yg terkandung di dalma dapur magma Gunung Merapi sudah jauh menyusut. Intinya Gunung Merapi tetap perlu energi yg agung buat menimbulkan letusan Gunung eksplosif seperti th 2010 dulu.
Mudah-mudahan saja, Gunung Merapi masihlah konsisten slow & slow bersama segala gerakan yg berjalan di dapur magmanya. (cal)
img : backpackerinsight.com
0 Komentar