Aung San Suu Kyi Menang Pemilu Myanmar

20.19
Suu Kyi
Kisah menyangkut Rohingya kemungkinan tidak dapat mogok dalam sekian banyak th ke depan, selagi identitas & kewarnegaraan Rohingya yang merupakan hak asasi manusia yg paling basic belum mampu dipastikan oleh negeri & bangsa manapun, sehingga kisah berkenaan Rohingya tetap bakal diperjuangkan. Tapi sepertinya secercah cita-cita baru mulai sejak dapat terbayang bagi nasib orang Rohingya yg lebih baik. Tanda-tanda itu terbersit dari hasil pemilu Myanmar yg memenangkan Suu Kyi yang merupakan pemimpin baru negeri itu.
Seperti yg didapati, di Bln Nopember ini jadi tonggak peristiwa baru bagi penduduk Myanmar. Nopember 2015 ini terdaftar dalam histori negara Myanmar yang merupakan bln pemilu demokratis perdana kali yg diselenggarakan negeri yg pada awal mulanya dipimpin oleh pihak Junta Militer ini.
Sesudah berhasil menjaga keamanan & melangsungkan pemilu dgn tidak tersendat, Partai opisisi pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi sejak mulai menggelorakan kemenangannya. Pasalnya, di minggu ke-2 ini, petinggi tinggi partai yg memegang kekuasaan negeri selagi sekian banyak dekade sudah menyebut bahwa mereka memang lah sudah kalah. Seperti yg diberitakan page Antaranews, Partai Persatuan Solidaritas & pembangunan (USDP) yg berkuasa disaat ini & mayoritas yakni kalangan militer menghadapi kekalahan telak dgn Partai pimpinan Suu Kyi sesudah cuma dapat meraih lima dari 440 kursi yg diperebutkan.
Diwaktu prediksi seluruhnya orang telah berada terhadap ringkasan kemenangan telak bagi partai Aung San Suu Kyi dalam pemilu Myanmar, sehingga setidaknya pemilihan umum demokratis mula-mula kali ini sanggup mengubah keseluruhan segala macam kebijakna negeri Myanmar sesudah sekian dekade dipimpin oleh kekuasaan Junta Militer.
Tatkala sekian dekade terakhir, militer Myanmar sudah menguasai negeri & memaksa Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD), yg dipimpin oleh Suu Kyi utk bungkam & menghilangkan pemilu tatkala sekian puluh th. Tatkala itu juga Myanmar dipimpin oleh militer yg menguasai negeri bersama tangan besi. Setidaknya tatkala setengah abad pemimpin Myanmar dari kalangan militer tidak segan buat membunuh, menahan, & membungkam pembangkang negeri dgn kebijakan-kebijakan yg aneh & korupsi yg merajalela. Termasuk Juga salah satu peraturan yg tidak punya anggapan kedatangan orang Rohingya di Propinsi Rakhine, Myanmar.
Walau dalam pemilihan umum Myanmar ini beberapa orang Rohingya tidak meraih peluang & hak sama sekali utk memberikan nada, tetapi dunia berharap berkaitan nasib Rohingya yg beralih jadi tambah baik sesudah partai Aung San Suu Kyi diprediksi memenangkan pmeilu & jadi pemimpin baru negara itu..
Seandainya Suu Kyi nantinya jadi pemimpin baru Myanmar, orang –orang Rohingya mengharapkan ada keadilan baru yg sanggup mereka temukan. Dikala demokrasi telah dijunjung tinggi oleh Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) di bawah kepemimpinan Suu Kyi, bukan tidak bisa jadi nasib Rohingnya perlahan dapat membaik & dipercaya kembali jadi penduduk negeri Myanmar. Mudah-mudahan saja.(cal)
Previous
Next Post »
0 Komentar