Kalau di Pulau Jawa ada Gunung Merapi, wilayah Sumatera Barat pula punyai Gunung Marapi. Sama-sama gunung berapi aktif yg pass masif dampaknya bagi penduduk. Baik itu efek positif berupa kesuburan tanahnya, & serta resiko negatif dari resiko letusan gunung berapinya.
Di thn ini, Gunung Merapi yg berada di Yogyakarta & jadi salah satu gunung api paling aktif didunia sedang isikan dapur magmanya. Tidak Sedikit pengamat gunung berapi yg menonton bahwa Gunung Merapi di Yogyakarta belum dapat meletus di thn 2015 ini, sesudah thn 2010 dulu letusan Merapi berjalan amat sangat gede & menghabiskan cadangan magma di dapur vulkaniknya.
Tapi lain halnya dgn Gunung Marapi di Sumatera Barat. Gunung yg pun mendapat julukan sbg gunung berapi paling aktif di Pulau Sumatera. Di Bln Nopember 2015 ini Gunung Marapi kembali mengeluarkan mengisi dari dapur vulkaniknya.
Tetapi seakan luput dari pemberitaan fasilitas, meletusnya Gunung marapi di SumBar ini tidak mendapat porsi pemberitaan yg ramai.
Buat ketahuan, gunung berapi yg terletak di kawasan administrasi Kab Agam & mempunyai ketinggian 2.981 meter ini telah meletus banyaknya lebih dari 50 kali sejak akhir abad 18 silam sampai hri ini.
Dilansir dari page Liputan6, Gunung Marapi juga meletus kembali kepada Sabtu 14 Nopember 2 minggu dulu, 14 Nopember 2014. Di antara hujan lebat & gempa bumi yg lumayan kuat disekitar Sumatera Barat, Gunung Marapi kelihatan mengepulkan abu vulkanik dalam hujan yg amat sangat deras.
Tapi diberitakan oleh liputan6, letusan Gunung Marapi yg ditandai dgn semburan abu vulkanik berjalan di tengah malam hri waktu hujan deras mengguyur. Akibatnya cuma sebahagian mungil penduduk yg menyadari meletusnya Gunung Marapi.
Di antara letusan Gunung Marapi, gejolak kuat tekanan di dapur vulkanik Gunung Marapi pula sudah menimbulkan gempa yg menggetarkan wilayah kira kira Gunung Marapi tatkala kira kira 40 detik.
Gempa akibat letusan Gunung Marapi itu terekam dalam seismograf tatkala 3 kali. Tetapi status gempa tektoniknya cuma dalam skala lokal. Artinya cuma penduduk di kurang lebih Gunung Marapi saja yg merasakan getaran gempa.
Sampai tulisan ini diturunkan, sepertinya gerakan Gunung Marapi masihlah sanggup konsisten bergejolak. Status Gunung Marapi sudah meningkat dari level normal (level 1) jadi waspada (level II).
Imbas dari status waspada Gunung Marapi, Pegawai Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Warseno dilansir dari liputan6 melarang penduduk setempat & para pendaki jelang Gunung Marapi dalam radius 3 kilometer dari lokasi kawah.(cal)
img : a-pradana.net
0 Komentar