Pulau Midai, Garis Batas yang Terancam Hilang Karena Bencana Abrasi

21.54
Abrasi Pulau Midai

Garis batas negeri, gugusan garis khayal yang terbentuk di atas lautan luas, maupun titik-titik pulau paling ujung negeri yang membingkai tegas perbatasan Indonesia dengan zona lain. Strip batas Indonesia membentang dari Sabang Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, sampai-sampai Merauke Provinis Papua. Kemudian di Miangas, Provinsi Sulawesi Utara hingga Rote di Nusa Tenggara.

Selain empat titik batas negeri yang amat tersohor itu, ada banyak strip batas lain yang menjelma gerbang Indonesia. Beberapa diantaranya ialah yang berada di antara Malaysia dan Singapura, tepatnya di sebelah barat laut Pulau Jawa.

Yaitu Pulau Midai, satu kepingan dari Provinsi Kepulauan Riau di Kabupaten Natuna. Pulau terluar, terpencil, serta jauh dari pusat Ibukota ini berbatasan langsung dengan zona laut Malaysia dan Singapura.

Berdasarkan atas data yang dilansir oleh portal antaranews.Com, potensi bencana abrasi menciptakan efek terbesar yang sudah pasti dihadapi oleh penduduk Pulau Midai. Kerusakan akibat abrasi di lebih dari satu titik pantai telah menyentuh sepanjang 200 m sampai 500 m. Menurut catatan penelitian terbaru yang sempat memetakan daerah rawan bencana di Kabupaten Natuna, menyebutkan bahwa penyebab utama pengikisan di Midai merupakan arus pasang surut dan gelombang pasang laut sewaktu trend utara yang arahnya hampir tegak lurus ke daratan.

Bencana yang berasal dari kerusakan lingkungan Menjadi ancaman nyata bagi pulau kecil yang memiliki kepadatan penduduk tinggi ini (sekitar 123,9 jiwa per km2).

Potensi bencana yang kini menciptakan perhatian nyata bagi semuanya penduduk Pulau Midai merupakan bencana abrasi pulau. Di ragam titik pesisir pantai Pulau Midai telah mengalami kerusakan lingkungan dengan cukup fatal risiko terjangan bencana pengikisan pantai.

Seragam dengan problem yang berada di pulau terpencil lain di negeri ini, ancaman hilangnya pulau pun semakin diperparah dengan kasus penambangan pasir laut oleh warga lokal. Penambangan pasir ini sangat terpaksa dilakukan oleh warga di ratusan pulau terpencil di Indonesia untuk keperluan bahan bangunan. Mengingat sangat mahal dan sulitnya mendapatkan pasir dari kota-kota besar di luar Pulau.

Kini, pengikisan telah menggerus habis serta mengacaukan lahan perkebunan kelapa di sepanjang garis pantai Pulau Midai. Sedikitnya lebih dari lima meter pulau telah terkikis serta makin menciutkan kapasitas Pulau Midai. Secara geografis, lokasi Pulau Midai yang berhadapan pribadi dengan arus Laut Cina Selatan memang memiliki efek tinggi dihantam gelombang trend utara. Nelayan di Pulau Midai menyebutkan gelombang setinggi 3 sampai-sampai 4 meter sering menyapa ganas sepanjang pesisir pantai Pulau Midai.

Data terbaru memberikan Pulau Midai tergerus sekitar 20 cm setiap tahunnya. Bilamana tak ada penanggulangan bencana yang serius, maka dapat ditebak apa yang bakal terjadi selanjutnya. Pulau Midai & ratusan pulau lain di Kepulauan Riau yang terancam abrasi perlahan bakalan habis & menghilang dari peta Indonesia. (ijal)
Sumber
Previous
Next Post »
0 Komentar