Pencemaran Danau dan Sungai Ancam Ekosistem

20.22
 



Rupanya memang di negeri ini keserakahan manusia telah beradu sesak dengan keseimbangan alam. Tak cukup dengan merusak vegetasi hutan, melakukan penambangan liar, serta menghabisi ribuan hektare hutan lindung sekedar untuk segepok rupiah. Adapula gejala lain keabnormalan masyarakat negeri ini dalam menyikapi kelestarian lingkungan.

Lihat doang macam mana rupa cairan dan kondisi wilayah sepanjang peredaran sungai di Jakarta, tengok juga bagaimana pencemaran limbah sudah amat mematikan ekosistem danau & waduk.
Peneliti Departemen manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB sudah memberikan peringatan terhadap segala bentuk pencemaran ekosistem.

Dampaknya yakni ancaman bencana keseimbangan lingkungan. Semacam yang dilansir oleh portal Antara yang menegaskan bahwa pemerintah sudah pasti mewaspadai pencemaran limbah di danau dan sungai yang akan berdampak buruk pada kesehatan.

Hal yang amat perlu diwaspadai adalah bahaya pencemaran limbah. Apalagi limbah yang paling sering didapatkan di ekosistem danau & sungai di kota-kota besar berbentuk timbal serta raksa yang berasal dari polusi udara, pembuangan baterai, cat, keramik, kesibukan perekonomian, sawah & keramba jaring apung.

Menurut para peneliti ekosistem air di Fakultas Perikanan serta Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, kandungan logam berat ataupun timbal memang kagak langsung berdampak mematikan, tetapi perlahan bakal membuat kecacatan. Gara-gara logam itu bersifat karsiogenik (mengendap) andaikan dibiarkan terlampau lama.

Kalau dibiarkan terus menerus, kota besar macam Jakarta bagaikan dikepung oleh rentetan bencana alam risiko kerusakan kalangan yang makin menggila. Tak sekedar akibat alih faedah lahan hijau yang mengakibatkan bencana banjir & tanah longsor. Melainkan pula bahaya laten dari penyakit-penyakit ganas risiko tercemarnya cairan sungai serta danau oleh kandungan logam berat serta timbal.


Perubahan kualitas air danau serta sungai di beberapa kota-kota besar ibarat Bogor dan Jakarta membawa ancaman bencana penyakit akibat kurangnya kebersihan. Penyakit yang mengancam di antaranya yaitu diaere, demam berdarah, malaria, malahan kuman mematikan Kolera.

Bahwa melihat situasi ekosistem perairan sungai di Jakarta, rasanya tak perlu lagi penelitian mendalam demi menebak seberapa hebat kerusakan kualitas air di sungai Ciliwung, Cisadane, serta danau-danaunya. Kandungan logam berat timbal (Pb), sampah, bercak insan, bahkan sampai-sampai perabotan rumah tangga nampak terperinci melintas & mengalir di sepanjang Ciliwung maupun Cisadane.


Butuh terjangan bencana seolah-olah apa lagi sampai masyarakat Ibukota tersadar akan tindakannya selama ini yang seolah-olah sengaja mengundang bencana alam untuk datang menerjang? (CAL)
Sumber
Previous
Next Post »
0 Komentar