Kapasitas
MMI Suatu tempo, bencana gempa mengguncang, goyangan kecil sampai keras
terasa oleh sejumlah orang dalem wilayah tertentu. Lokasi yang paling
dekap dengan tengah episentrum gempa menurut logika demi mendapatkan
guncangan yang paling keras. Semenit, ataupun dua menit durasi gempa
terjadi. Setelah itu, padat-gaduh masyarakat niscaya demi mencari gosip
tentang gempa yang baru doang terjadi. Linimasa media umum pun ramai
oleh rentetan informasi gempa bersumber dari Badan Meteorologi &
Geofisika, isinya serupa: �Telah terjadi gempa di lokasi A,
berepisentrum di B, bermagnitudo sekian skala richter (SR) &
berkedalaman sekian kilometer.
Pola gosip seperti itu sudah jamak
didapati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kapasitas Richter
selaku skala pengukuran gempa yakni kapasitas yang sudah kekeluargaan
dalem konteks masyarakat sadar efek bencana gempa. Patokan richter
adalah kapasitas perhitungan gempa yang dihitung berdasarkan logaritma
amplitudo gelombang gempa. Kapasitas ini didapati dengan memasang alat
berjulukan seismograf. Gara-gara berbentuk logaritma, maka tiap kenaikan
satu tingkat kapasitas sama dengan kekuatannya naik 10 kali lipat.
Tetapi
selain skala richter, pernahkah kamu mengenal ukuran MMI (Modified
Mercally Intensity)? Perhitungan skala ini dicetuskan oleh Giuseppe
Mercalli atas tahun 1902 silam. Kapasitas ini dipakai untuk mendapati
seberapa besar akibat alias guncangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan
oleh gempa. Berbeda dengan kapasitas richter, skala MMI ini ditentukan
berdasarkan alat yang menghitung rambatan getaran serta persebaran
getaran yang terasa di beraneka wilayah sekitar tengah gempa, alias
berdasarkan pengamatan dari orang yang mengalami kejadian gempa. Sebab
berdasarkan besar getaran , maka kapasitas MMI bakalan berbeda-beda
tergantung wilayahnya.
Berikut yakni penjelasan rincian ukuran MMI:
1. Ukuran I MMI
Getaran kagak dirasakan kecuali oleh diantara orang yang berada dalem keadaan berdiam atau hening
2. Ukuran II MMI
Getaran
dirasakan oleh lebih dari satu orang, manabila di gedung atau rumah
bertingkat. Benda-benda yang digantung kelihatan bergoyang
3. Patokan III MMI
Getaran
terasa nyata di dalem rumah ataupun di bangunan yang bertingkat.
Getaran terasa seakan ada truk besar yang melintas di depan rumah.
4. Kapasitas IV MMI
bahwa
terjadi di siang hari, getaran terasa oleh banyak orang di dalem rumah
& di luar rumah. Membangunkan orang yang tertidur. Piring, gelas,
pot, jendela, pintu terdengar & kelihatan bergetar.
5. Skala V MMI
Getaran
dirasakan oleh hampir semua penduduk, marak benda-benda pecah,
barang-barang terpelanting, tiang-tiang besar dapat bergoyang.
6. Ukuran VI MMI
Getaran
kini dirasakan oleh semua penduduk, marak orang lari keluar rumah,
terkejut, & kaget. Dinding rumah yak tak kuat bakal retak, cerobong
embun atas pabrik dapat rusak atau jatuh. Kerusakan dalem kategori
ringan.
7. Ukuran VII MMI
Orang demi sontak keluar rumah,
kerusakan ringan atas rumah yang berkonstuksi benar, namun andaikan
rumah konstruksinya jelek untuk terjadi retak-retak sampai-sampai-sampai
hancur. Getaran terasa oleh orang yang sedang naik tunggangan.
8. Patokan VIII MMI
Kerusakan
ringan atas bangunan yang berkonstuksi kuat, retak terlebih hancur bagi
rumah yang konstuksinya jelek, dinding dapat lepas dari rangka rumah.
Cerobong embun & monumen demi roboh, cairan bakal menjadikan keruh.
9. Skala IX MMI
Kerusakan
atas bangunan yang konstuksinya kuat, rangka rumah menciptakan bengkok,
rumah kelihatan berpindah dari pondasi awalnya, pipa dalem rumah bakal
putus.
10. Ukuran X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat
rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel
melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai serta di tanah-tanah yang
curam.
11. Kapasitas XI MMI
Bangunan-bangunan sekedar
sedikit yang tetap tegak. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalem
tanah enggak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung
sekali.
12. Ukuran 12 MMI
Hancur sama sekali, Gelombang kelihatan atas permukaan tanah. Pemandangan menjabat gelap. Benda-benda terbanting ke udara. (CAL)
Sumber
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar