Lahan Gambut: Wilayah Sensitif Kebakaran Hutan Indonesia

19.42
Lahan Gambut

Sekian Banyak bln terakhir, penduduk Indonesia semakin akrab dgn istilah lahan gambut. ditengah kepungan bencana kebakaran hutan yg mengambil darurat asap di Riau, Jambi, Palembang sampai Pontianak & Palangkaraya, ramai-ramai sarana menyatakan ruangan kebakaran hutan di lahan gambut.
Terhadap kenyataannya, lahan gambut benar-benar jadi tempat yg paling enteng terpapar kebakaran hutan. Tidak Sedikit wilayah hutan & lahan konsesi milik Pemerintah yg dipinjamkan pada pihak swasta merupakan lahan & hutan gambut. Kesalahan pengelolaan lahan gambut inilah yg membuatnya jadi area paling rawan berjalan kebakaran hutan. Tidak Sedikit perusahaan perkebunan & kelapa sawit di Sumatera-Kalimantan yg mempunyai izin konsesi lahan, tapi tidak merawat & menangani lahan gambut sama seperti semestinya.
Lantas, apa itu lahan gambut? Kenapa hutan & lahan gambut jadi wilayah yg sensitif kepada kebakaran hutan di Indonesia?
Berdasarkan penjelasan yg dirilis Greenpeace, lahan gambut yakni salah satu lokasi simpanan karbon yg terkaya didunia. Lahan gambut terdiri dari vegetasi mati yg sudah membusuk & menumpuk pun terakumulasi sewaktu ribuan th. Sehingga dari itu, lahan gambut sanggup dinamakan yang merupakan penyimpan karbon raksasa. Gambut mengunci karbon dibawah tanah & mencegahnya terlepas ke atmosfer. diluar itu, lahan gambut serta mempunyai kandungan organik yg tinggi.
Dalam budaya bahasa Inggris, lahan yg terbentuk di lahan-lahan basah ini sangat sering dinamakan juga sebagai peat. Sedangkan di belahan dunia lain, lahan gambut dikenal dgn beragam macam nama seperti bog, moor, muskeg, pocosin, mire, & lain-lain. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, gambut diserap dari bahasa daerah Banjar.
Menurut data yg dilansir Wikipedia, lahan gambut paling besar di Indonesia terdapat di Sumatera. Luasnya diperkirakan mencapai 7,3–9,7 juta hektare atau kira-kira seperempat luas lahan gambut di semua wilayah tropis.
Kenapa hutan & lahan gambut gampang terbakar?
Terhadap dasarnya, hutan hujan tropis & lahan gambut merupakan wilayah yg tidak rata rata terbakar. Sebab lokasinya yg condong basah. Tapi akibat dari pembukaan hutan & pengeringan buat urusan perusahaan kelapa sawit & perkebunan, sudah meningkatkan angka kerentanan lahan gambut dari potensi kebakaran.
Lahan gambut yg sudah dikeringkan dapat membara dengan cara perlahan, sementara vegetasi yg kering di periode kemarau juga semakin memudahkan terjadinya kebakaran dalam skala yg luas, kebakaran hutan juga bakal tersebar bersama serentak.
Lebih-lebih kebakaran hutan di lahan gambut bakal tersebar jauh ke dalam tanah, kala telah membara di dalam tanah sehingga kebakaran di lahan gambut dapat semakin susah utk dipadamkan. Kadang-kadang sanggup konsisten menyala selagi berbulan-bulan. mengambil emis gas rumah kaca yg amat sangat gede & pula polusi kabut asap yg amat sangat pekat. Seperti yg berlangsung sekarang di Indonesia, terutama di wilayah hutan gambut Sumatera Selatan, Jambi, & Palangkaraya. (cal) img : mongabay.co.id
Previous
Next Post »
0 Komentar