Lagi-lagi kabut asap masihlah jadi momok yg menakutkan bagi jutaan masyarakat Sumatera & Kalimantan. Sampai artikel ini diturunkan, darurat asap tetap ditetapkan juga sebagai status bahaya bencana asap di Riau & Palangkaraya. Partikel karbon berkonsentrasi teramat pekat yg terkandung dalam kabut asap sisa kebakaran hutan yakni pemicu penting ragam penyakit berbahaya, terutama penyakit yg menyerang saluran pernapasan.
Data terakhir dari Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana, korban yg menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut di Riau mencapai 34.846 jiwa, di Jambi ada 31.191 jiwa, di Sumatera Selatan ada 22.855 jiwa, & Kalimantan Barat ada 23.487 jiwa. Jumlah itu diprediksi dapat konsisten bertambah seiring bersama perkembangan terakhir darurat asap di Sumatera & Kalimantan yg tidak kunjung membaik.
Berdasarkan rilisan dari Greenpeace, berikut merupakan 4 efek jelek kabut asap terhadap kesehatan manusia
Efek tidak baik kabut asap terhadap system kardiovaskular
Resiko tidak baik zat beracun & karbon yg terkandung dalam kabut asap mengintai kesehatan system kardiovaskular. Menurut penjelasan medis, penyakit kardiovaskular itu yakni penyakit yg biasanya berupa : penyakit jantung iskemik (ischemic heart disease) (IHD), stroke, penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi (hypertensive heart disease), penyakit jantung rematik (rheumatic heart disease)(RHD) dll. Faktanya merupakan, kerusakan system kardiovaskular inilah penyebab penting kematian didunia. Apabila racun dalam kabut asap masuk ke dalam badan, dapat menciptakan iritasi terhadap system perputaran darah di jantung.
Resiko jelek kabut asap kepada system reproduksi
Faktanya kabut asap yg menyelimuti Sumatera & Kalimantan pula mengandung unsur kimia berbahaya sisa pembakaran yg bisa berakibat serta-merta terhadap system reproduksi. Tidak Sedikit kasus di negara-negara berkembang dgn kadar polutan yg parah berlangsung penurunan jumlah kelahiran bayi akibat sang ibu terpapar polusi. Apalagi mengingat keadaan kabut asap di Riau & Palangkaraya sekarang ini keadaannya jauh lebih tidak baik di bandingkan sekadar polutan kendaraan bermotor di Ibukota Jakarta.
Resiko jelek kabut asap kepada system respiratori/sistem pernafasan
Terhadap system pernafasan, efek kabut asap mungkin saja bakal jadi yg paling tampak tampak. Kasusnya bakal jadi makin parah apabila kabut asap yg terhirup ke pernapasan mengambil serta kandungan karbon atau sisa pembakaran lain yg teramat berbahaya bagi badan. Apabila telah terhirup, bakal masuk ke dalam aliran darah & menyebabkan infeksi tidak sedikit organ pernapasan. Resiko paling nyata-nyatanya merupakan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Resiko kabut asap kepada system aliran darah
Kalau masuk ke dalam aliran darah, kandungan berbahaya kepada kabut asap bakal menyebabkan keracunan darah, kelainan distribusi aliran darah, sampai kepada efek paling fatal ialah memicu serangan jantung yg berujung kepada kematian. (cal)
0 Komentar