Beraneka macam wujud wakaf yg berputar dalam perputaran ekonomi dunia tidak sanggup dipungkiri sudah mengambil jutaan bahkan milyaran doa & keberkahan yg dilipahkan penerima wakaf terhadap pemberi wakaf.
Kepada dasarnya wakaf yaitu tindakan hukum wakif ialah pihak yg lakukan wakaf buat memisahkan atau menyerahkan sebahagian harta benda miliknya buat digunakan selamanya atau buat dalam waktu tertentu serasi dgn kepentingannya guna kebutuhan ibadah dan/atau kesejahteraan umum tepat dgn syariah.
Kapabilitas wakaf dalam perkembangan peradaban Islam tatkala sekian banyak abad terakhir miliki pengaruh yg amat gede. Peradaban ekonomi Islam beberapa ratus thn dulu sampai hri ini sebahagian besar nya difungsikan dari perputaran harta benda & duit kontan yg dialirkan lewat niat wakaf.
Satu kisah yg penuh pelajaran hidup hadir terhadap perjalanan haji thn 2015 jamaah asal Banda Aceh. Dikutip dari page pemberitaan liputan6, berkat wakaf dari seseorang Saudagar Aceh bernama Habib Buja Al-Asyi, tiap-tiap jamaah haji yg pergi dari embarkasi Banda Aceh mendapat keberkahan berupa duit penambahan buat hidup atau living cost selagi pelakasanaan ibadah haji 2015 dulu.
Tiap-tiap jamaah haji asal Aceh bakal penambahan duit hidup di Kota Makkah sejumlah 1.200 Riyal, atau bila dirupiahkan kurang lebih berkisar antara Rupiah 4.365.236 utk tiap orangnya. Duit itu dibagikan oleh dinas pengelola Wakaf Baitul Al-Asyi, milik Habib Buja Al-Asyi.
Waktu itu, duit wakaf yg diperuntukkan buat menjaga kesejahteraan jamaah haji asal Aceh ini diserahkan cepat melalui Gubernur Aceh, Zaini Abdullah.
Pesan dari Gubernur Zaini Abdullah, para jamaah haji asal Aceh yg menerima keberkahan dana wakaf utk budget hidup agar sanggup memakai keberkahan wakaf bersama sebaik barangkali. Janganlah dipakai buat foya-foya & berlebihan dalam membelanjakan duit. “Setelah ini pikirkan cuma ibadah, janganlah pikirkan duit ini buat belanja,” ucap Zaini di Mekah, minggu(20/9) dulu. Dikutip dari page liputan6.
Lantas, Siapakah sesungguhnya Habib Buja Al-Asyi?
Didapati bahwa Habib Buja Al-Asyi merupakan satu orang saudagar tajir yg mewakafkan tanahnya buat dikelola oleh pemerintah Arab Saudi seputar 100 th dulu. Sesudah itu, tanah wakaf yg diwakafkan oleh Habib Buja Al-Asyi difungsikan utk membangun penginapan di seputar Masjidil Haram, Mekkah. Sekarang pengelola tanah wakaf Habib Buja Al-Asyi sudah membangun hotel yg nantinya dapat selesai terhadap th 2017. Nantinya hotel itu bakal diperlukan dengan cara free oleh penduduk Aceh yg sedang berhaji.
Nah sembari menunggu pembangunan hotel diatas tanah wakaf Habib Buja Al-Asyi rampung, pengelola wakaf memberikan kompensasi berupa duit hidup sebanyak 1.200 Riyal/orang bagi jamaah haji asal Aceh di thn 2015 ini.
Seratus th dulu, Habib Buja Al-Asyi seseorang saudagar tajir asal Aceh yg menetap & berbisnis di Mekkah benar-benar sudah mewakafkan sebahagian hartanya & berpesan bahwa manfaat dari wakafnya sanggup diberikan terhadap masyarakat Aceh yg sedang pergi haji ke tanah suci.
Sesudah seratus th berlalu, manfaat wakaf dari Habib Buja Al-Asyi masihlah nyata terasa & bertambah tidak sedikit berkahnya. Subhanallah, betapa akbar manfaat dari ibadah wakaf.(cal) img : habadaily
0 Komentar