Kabut asap tetap memekatkan Sumatera & Kalimantan. Bahaya agung dari kabut asap yg penuh racun & karbon masihlah jadi momok menakutkan bagi jutaan jiwa di enam propinsi yg menetapkan darurat asap. Ekonomi tertahan, transportasi hawa lumpuh keseluruhan, begitupun dgn pendidikan terutama bagi anak-anak dibawah usia.
Puluhan ribu peserta didik diprediksi mengalami keterlambatan materi pelajaran akibat jam mencari ilmu yg menyusut teramat signifikan selagi bencana kabut asap mengepung. Bagi guru & pengajar peserta didik sekolah basic, pilihan meliburkan anak-anak tatkala kabut asap memang lah pilihan yg amat sangat dilematis. Bila kabut asap cuma berjalan dalam hitungan hri bisa jadi tidak dapat jadi masalah. Tapi bencana kebakaran hutan pemicu asap di th 2015 ini nyata-nyatanya bergulir amat sangat ekstrem. 6 minggu lebih asap mengepung Riau, Jambi, Sumatera Selatan & Palangkaraya. Entah hingga kapan bencana asap bakal mogok.
Lantas gimana Nasib Peserta Didik yg Terkena Efek Bencana Kabut Asap?
Dikutip dari CNN Indonesia, Menteri Pendidikan & Kebudayaan Anies Baswedan telah memikirkan matang-matang berkenaan efek kesehatan anak didik & resiko pelajaran yg mesti terpaksa tertinggal sebab sekolah diliburkan. Menurut Anies, bakal ada peluang husus bagi peserta didik yg wilayahnya terdampak asap kebakaran hutan & lahan buat menguber ketertinggalan akademik, tidak dengan butuh khawatir dgn kalender akademik nasional yg sudah disusun pemerintah.
Lumpuhnya kegiatan pendidikan selagi lebih dari 6 minggu memang lah sudah menghancurkan jadwal akademik para peserta didik di enam propinsi terdampak bencana kabut asap.
Anies menegaskan, dalam keadaan asap yg teramat berbahaya bagi kesehatan seperti ini, prioritas kesehatan peserta didik yakni aspek penting yg mesti diperhatikan. Prinsipnya, jangan peserta didik didik mengalami penderitaan dua kali.
Anies berpendapat bahwa tatkala berminggu-minggu bencana kabut asap berlangsung di Sumatera & Kalimantan, ribuan anak telah amat menderita sebab nihilnya hawa bersih dalam perputaran kala 24 jam. janganlah peserta didik didik menderita lagi dikarenakan kalah materi akademik dgn peserta didik di daerah lain yg tak terdampak asap.
Terhadap intinya, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan bakal menjadikan kalender akademik sekolah yg terdampak kabut asap supaya leluasa dilakukan penyesuaian, tidak ada yg kaku.
Sewaktu sekian banyak pekan kabut asap mengepung, ada tiga macam kategori libur yg dilakukan oleh ribuan sekolah di Sumatera & Kalimantan. Ada sekolah yg telah meliburkan siswanya dibawah dua pekan, ada yg meliburkan antara dua pekan sampai satu bln lamanya, ada juga yg telah meliburkan siswanya lebih dari ketika satu bln.
Menurut Anies, bagi sekolah yg telah meliburkan siswanya sewaktu lebih dari sebulan, sehingga bakal dilakukan pengubahan kalender akademik. Termasuk Juga pemunduran jadwal Ujian Nasional bagi kelas 9 & kelas 12. Tapi Alhamdulillah, sewaktu kepungan kabut asap, belum ada laporan sekolah ke Kementerian Pendidikan & Kebudayaan yg sudah meliburkan siswanya lebih dari sebulan.(cal) img : tribunnews
0 Komentar