Kerugian Indonesia di Sektor Kehutanan Rp900 Triliun

21.05
Kerusakan Hutan Indonesia
Th 2015 ini jadi th tragedi hutan bagi Indonesia. Yang Merupakan salah satu negeri tropis bersama luasan hutan alami paling besar di dunia, kasus kerusakan hutan yg amat kompleks di Indonesia sudah mencoreng wajah bangsa ini sbg bangsa perusak hutan. Negara ini telah sekian puluh thn abai pada keserakahan manusia-manusia yg memakan hutan. Waktu di akhir thn 2015 kebakaran hutan berkobar teramat kejam, Segenap faktor bangsa ini baru saja kalang kabut. Ramai mencibir satu sama lain, menyalahkan beraneka pihak.
Padahal kenyataannya, rusaknya hutan Indonesia ialah manifestasi atau gabungan dari segala keteledoran anak bangsa dalam menjaga warisan paling besar Indonesia. Dulu sesudah sekian puluh th kita abai, berapa sesungguhnya jumlah kerugian Indonesia di bidang kehutanan?
Dalam kajian paling baru yg digagas oleh komisi anti rasuah atau Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia menyebut bahwa kerugian negeri dari Penerimaan Negeri Bukan Pajak (PNBP) & kayu komersial yg tidak tertulis, mencapai nilai fantantis!
Angka kerugian negeri dalam masa th 2003 sampai 2014 ini nyaris mencapai nilai Rp900 triliun rp. Atau 900.000 milyar rp! Edan!
Entah macam mana kiat pemerintah Indonesia dalam mengelola bagian kehutanan Indonesia sampai kini. Kerugian Indonesia di bidang kehutanan yg sangat-sangat menakjubkan ini menunjukkan kenyataan bahwa sesungguhnya hutan Indonesia amat tajir, tapi pengelolaan yg salah sudah menghilangkan peluang emas membawa keuntungan dari pengelolaan ketajiran hutan.
Gimana hitung-hitungan kerugian bidang hutan yg ditelisik Komisi Pemberantasan Korupsi? Begini rinciannya :
Dikutip dari Mongabay, Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan kerugian bagian hutan terutama dipengaruhi oleh produksi kayu yg terdaftar nyatanya jauh lebih rendah di bandingkan bersama volume kayu panen dari keadaan luasan hutan di Indonesia. Dalam hitung-hitungan normal, produksi kayu yg selayaknya dipunyai oleh Indonesia sewaktu th 2003 silam sampai thn 2014 mencapai jumlah 630,1 sampai 772,8 juta m kubik kayu.
Tapi mirisnya menurut catatan statistik Kementerian Lingkungan hidup & Kehutanan, dalam masa 10 thn itu produksi hutan Indonesia yg tertulis cuma 143,7 juta m kubik, mengindikasikan cuma mencatat 19–23% dari keseluruhan produksi kayu tatkala musim kajian. Sebahagian agung, 77–81% tidak tertulis.
Dari kondisi yg teramat ironis itu, bila dirupiahkan nyatanya kerugian Indonesia di bidang kehutanan mencapai angka rp yg gemilang diluar nalar & logika. Menurut hitungan Komisi Pemberantasan Korupsi, kerugian negeri dari nilai komersial domestik produksi kayu yg tak terdaftar & tak masuk ke kas negeri mencapai jumlah US$60,7–US$81,4 miliar (Rp598,-Rp799,3 triliun), atau US$5,0- US$6,8 miliar (Rp49,8- Rp66,6 triliun) per th.
Nilai kerugian tahunan ini nyata-nyatanya serta meningkat tajam terhadap musim kajian dari nilai terendah US$1,4- Rp1,9 miliar (Rp12,1-Rp16,8 triliun) kepada 2003, hingga nilai paling atas US$ 7,7-US$ 9,9 miliar (Rp80,7-Rp104,3 triliun) kepada 2013.
Apa yg menyebabkan kerugian hutan Indonesia yg begitu masif ini? Peningkatan kerugian drastis ini didorong oleh perluasan pembukaan lahan komersial yg demikian serta-merta & kenaikan harga kayu bulat pass signifikan di pasar domestik & internasional. Pembukaan lahan komersial ini salah satunya merupakan yg sekarang ini di akhir thn 2015 tengah menyebabkan bencana kebakaran hutan & kabut asap terparah sepanjang histori Indonesia. (cal)
img : greenpeace
Previous
Next Post »
0 Komentar