Hutan Lereng Gunung Semeru bisa Terbakar?

00.13
Kebakaran Gunung Semeru
Bencana kebakaran hutan di akhir th 2015 sepertinya memang lah bakal ditetapkan sbg kebakaran hutan paling buruk sepanjang peristiwa Indonesia. Pasalnya jikalau di lihat dari pantauan satelit cuaca Himawari, nyaris 80% wilayah Indonesia mulai sejak dari tanah Sumatera sampai tanah Papua tuntas dibekap asap. Akibat kekeringan akut yg berbulan-bulan tidak mengambil potensi hujan, tanah & ranting jadi kering. Sedikit saja percikan api di atasnya, bisa serta-merta berkobar tidak terkendali.

Pemerintah pula kalang kabut, jumlah titik api yg membakar hutan & lahan di Indonesia justru semakin bertambah tiap harinya. Bahkan api tidak cuma membakar lahan yg landai di Sumatera & Kalimantan. Kebakaran nyatanya serta jadi ancaman serius di antara hutan-hutan lereng terjal gunung-gunung di Pulau Jawa. Sesudah tempo hari lereng Gunung Lawu di perbatasan Jawa Timur & jateng terbakar hingga timbulkan korban jiwa, saat ini informasi kebakaran hutan muncul dari lereng Gunung Semeru.

Kenapa hutan di lereng Gunung Semeru mampu terbakar?

Dilansir page Mongabay, dugaan sementara kebakaran hutan di lereng Gunung Semeru disebabkan oleh kecerobohan para pendaki yg tidak mematikan api unggun hingga tuntas. Akibatnya bara api unggun masihlah menyala, hasilnya merembet sampai terbakarnya ilalang, pepohonan kering & tumbuhan yg berada dibawah.

Kepala Balai Gede Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ayu Dewi Utari mencatat ada kira kira 10 hektare lahan hutan di lereng Gunung Semeru yg ludes terbakar. Hutan Semeru yg terbakar ada di jalur pendakian antara pos 3 & pos 4 Watu Rejang.

Kebakaran Semeru akibat kecerobohan pendaki ini sekali lagi terhubung mata bahwa tidak seluruh pendaki gunung yg mengaku juga sebagai penggemar alam paham bakal resiko & risiko bila menyalakan api unggun atau sejenisnya di antara keringnya hutan lereng gunung. Satu Orang aktivis penggemar alam asal Surabaya, Wirawan Prabowo dikutip Mongabay menurutkan bahwa tak tidak sedikit pendaki gunung yg mendalami aturan dalam mendaki. Tuturnyabiasanya pendaki cuma menuruti kesenangan & cobalah tantangan, tetapi minim wawasan & pengalaman.

Bila sedikit saja api yg jatuh ke atas ilalang kering, dapat serentak membesar lantaran kencangnya tiupan angin. Lebih-lebih di periode kemarau panjang seperti saat ini.

Hasilnyasebab kebakaran lereng Gunung Semeru ini pihak taman nasional cepat membawa ketetapan tegas utk menutup keseluruhan segala kegiatan pendakian hingga yg belum ditentukan. Penutupan jalur pendakian ini utk mencegah jatuhnya korban jiwa dari terhadap pendaki seperti yg telah berlangsung terhadap tragedi kebakaran hutan Gunung Lawu pertengahan Oktober 2015 silam.

Buat memadamkan api yg muncul sebab kecerobohan pendaki ini, Balai Gede TNBTS sudah mengerahkan tenaga pertolongan pemadam kebakaran dari personil setempat, sampai menggandeng masyarakat penduduk & relawan yg tinggal di kira kira lereng Gunung Semeru.

Tapi seperti dalam kasus kebakaran hutan di gunung yang lain, kontur lereng gunung yg curam semakin menyulitkan pemadaman. Jalur pendakian terang tidak dapat buat dilalui kendaraan. Hasilnya pemadaman kebakaran hutan Gunung Semeru cuma mampu dilakukukan dengan cara manual.(cal) img : ekuatorial
Previous
Next Post »
0 Komentar