Entah hingga kapan darurat asap bakal usai. Di kala titik api kebarakan hutan tetap bermunculan, justru pasukan pemadam kebakaran hutan yg dipasok dari pertolongan negeri tetangga telah sejak mulai meninggalkan Indonesia. Padahal titik api masihlah tetap bermunculan dgn ganas. Satu titik api padam, 10 titik api baru muncul & hidup kembali sebab tiupan angin kencang. Sehingga dari itu wajar apabila menyaksikan keadaan kebakaran hutan di pekan ke3 Oktober 2015 malah semakin parah, semakin pekat & semakin susah terkontrol.
Informasi terakhir yg dikutip dari page Antaranews menyatakan sediktinya tetap ada jumlahnya 826 titik api di Sumatera, jumlah paling tidak sedikit disumbang oleh Propinsi Sumatera Selatan sejumlah 703 titik. Sementara di Kalimantan masihlah ada 974 titik. Ribuan titik asap ini belum termasuk juga dgn kasus kebakaran hutan di wilayah Indonesia Timur, khususnya Sulawesi & Papua.
Mengingat keadaan yg telah makin parah ini, janganlah bencana kebakaran hutan th 2015 beralih jadi tragedi mengerikan. Asap kepada dasarnya ialah hal beracun yg mengandung tidak sedikit sekali karbon sisa pembakaran. Jikalau terhirup dalam jumlah yg tidak sedikit, kematian mampu jadi pangkalnya.
Kesehatan yg terancam sebab kabut asap terutama dapat cepat terlihat terasa terhadap badan anak-anak & bayi. Tidak ada kata lain, apabila kabut asap masihlah belum mampu padam sampai akhir th 2015, sehingga puluhan ribu anak-anak terutama bayi di wilayah terdampak kabut asap mesti cepat dievakuasi keluar kota, ke tempat yg lebih aman.
Kiat lain mencegah resiko tidak baik kebakaran hutan bertambah makin jelek ialah dgn mengevakuasi anak-anak & bayi ke tempat kantor bupati atau kantor yang lain. Nyalakan pendingin lokasi(AC) & tutup seluruh pintu & jendela utk mencegah asap masuk.
Sementara itu, trik jangka panjang yg paling utama ialah menjaga biar bencana kebakaran hutan tidak terulang lagi dalam tahun-tahun ke depan. Buat merealisasikan elemen ini, Presiden Joko Widodo, seperti yg dikutip dari CNN Indonesia bersama tegas telah mengeluarkan perintah utk tidak ingin memberikan izin baru pembukaan lahan gambut. diluar itu, dengan cara husus Presiden Joko Widodo meminta terhadap Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Siti Nurbaya utk serentak lakukan restorasi lahan gambut yg telah terbakar.
Perintah tegas itu diungkapkan Joko Widodo dalam rapat terbatas urusan penanggulangan bencana asap di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/10). (cal)
Informasi terakhir yg dikutip dari page Antaranews menyatakan sediktinya tetap ada jumlahnya 826 titik api di Sumatera, jumlah paling tidak sedikit disumbang oleh Propinsi Sumatera Selatan sejumlah 703 titik. Sementara di Kalimantan masihlah ada 974 titik. Ribuan titik asap ini belum termasuk juga dgn kasus kebakaran hutan di wilayah Indonesia Timur, khususnya Sulawesi & Papua.
Mengingat keadaan yg telah makin parah ini, janganlah bencana kebakaran hutan th 2015 beralih jadi tragedi mengerikan. Asap kepada dasarnya ialah hal beracun yg mengandung tidak sedikit sekali karbon sisa pembakaran. Jikalau terhirup dalam jumlah yg tidak sedikit, kematian mampu jadi pangkalnya.
Kesehatan yg terancam sebab kabut asap terutama dapat cepat terlihat terasa terhadap badan anak-anak & bayi. Tidak ada kata lain, apabila kabut asap masihlah belum mampu padam sampai akhir th 2015, sehingga puluhan ribu anak-anak terutama bayi di wilayah terdampak kabut asap mesti cepat dievakuasi keluar kota, ke tempat yg lebih aman.
Kiat lain mencegah resiko tidak baik kebakaran hutan bertambah makin jelek ialah dgn mengevakuasi anak-anak & bayi ke tempat kantor bupati atau kantor yang lain. Nyalakan pendingin lokasi(AC) & tutup seluruh pintu & jendela utk mencegah asap masuk.
Sementara itu, trik jangka panjang yg paling utama ialah menjaga biar bencana kebakaran hutan tidak terulang lagi dalam tahun-tahun ke depan. Buat merealisasikan elemen ini, Presiden Joko Widodo, seperti yg dikutip dari CNN Indonesia bersama tegas telah mengeluarkan perintah utk tidak ingin memberikan izin baru pembukaan lahan gambut. diluar itu, dengan cara husus Presiden Joko Widodo meminta terhadap Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Siti Nurbaya utk serentak lakukan restorasi lahan gambut yg telah terbakar.
Perintah tegas itu diungkapkan Joko Widodo dalam rapat terbatas urusan penanggulangan bencana asap di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/10). (cal)
0 Komentar