Di tengah info mengenai bencana kabut asap yg mengepung Pulau Sumatera, info mengejutkan muncul dari wilayah barat Sumatera, Propinsi Bengkulu. Santer informasi ada penduduk yg melaporkan mengenai jatuhnya benda dari langit. Senin (26/10) tempo hari, di tengah malam hri menurut narasi masyarakat lebih kurang hutan Kab Rejanglebong & kepahiang terdengar satu buah nada ledakan yg berdentum pass keras & nada seperti benda gede menghujam tanah.
Dalam sekian banyak bln terakhir, euforia penduduk yg dibius oleh berita menyangkut rentetan kejadian jatuhnya pesawat di langit Indonesia sontak menciptakan sebahagian agung masyarakat Rejanglebong & Kepahiang bertanya-tanya. Benda apa yg jatuh dari langit? Mungkinkah ada pesawat lagi yg jatuh?
Hasilnya, keesokan harinya penduduk setempat serta-merta lakukan pencarian ke arah tengah hutan utk mencari penyebab & sumber dari nada dentuman keras. Sesudah dilakukan pencarian sampai ke pelosok hutan, tidak ditemukan objek semacam pesawat atau benda langit yang lain yg jatuh. Cuma kelihatan sekian banyak area tanaman hutan yg gosong habis terbakar, seperti yg dilansir dari page Kompas.
Dulu jikalau memang lah bukan pesawat, benda apa yg jatuh dari langit & menciptakan jejak di hutan seperti habis terbakar? Mungkinkah ada meteor jatuh di Bengkulu?
Hasilnya Dinas Penerbangan & Antariksa Nasional (Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional) serta mengeluarkan opini resminya di hri Selasa (27/10) buat meluruskan persepsi penduduk Rejanglebong & Kepahiang Propinsi Bengkulu. Dilansir dari CNN, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional memaparkan bahwa objek misterius yg jatuh di hutan perbatasan dekat Kab Rejanglebong & Kepahiang Propinsi Bengkulu terhadap Senin tengah malam (26/10) memang lah betul yakni sejenis meteorit atau batu meteor yg telah sukses jatuh mencapai ke permukaan bumi.
Jikalau didefinisikan, meteor ada asteroid mungil dari lingkaran sabuk galaksi luar angkasa yg tertarik oleh gravitasi Bumi. Tetapi dikala masuk ke dalam atmosfer Bumi, meteor rata rata dapat segera terbakar habis sebab bergesekan bersama lapisan Ionosfer yg menyebabkannya jadi panas & terbakar. Dapat namun kalau batu meteor yg tertarik oleh gravitasi bumi berada dalam ukuran lumayan akbar, sehingga dijamin lapisan Ionosfer tidak sanggup mengikis habis meteor, & hasilnya batu meteor dapat hatuh hingga ke Bumi & dinamakan yang merupakan meteorit.
Thomas Djamaluddin, Kepala Dinas Penerbangan & Antariksa Nasional telah tentukan laporan dari masyarakat berkenaan benda langit yg jatuh di Bengkulu adalah sisa dari meteor yg terbakar disaat masuk ke atmosfer & kebetulan jatuhnya di wilayah Bengkulu.
Thomas serta menuturkan, terhadap kenyataannya Bumi ini tiap-tiap harinya memang lah tetap digempur oleh meteor yg tertarik oleh graitasi Bumi. Jumlah batuan antariksa atau meteor yg masuk ke Bumi mampu dijamin berjumlah lebih dari 25 ribu ton tiap-tiap harinya. Tetapi barangkali agung meteor itu dapat habis terbakar di atmosfer. Salah satu sisa batu yg tak terbakar hasilnya tempo hari jatuh & menciptakan nada dentuman di Bengkulu. Bisa Saja ukuran meteor jatuh di Bengkulu tidak hingga lebih dari 1 m diameternya.
Yg terang, kejadian meteorit di Bengkulu ini Thomas pastikan tak berbahaya sebab ga ada kandungan kimia & radiasi yg dipindah dari antariksa, sepeti dilansir CNN.(cal)
img : nationalgeographic
0 Komentar