Dua pulau gede di Indonesia, Sumatera & Kalimantan menerima resiko yg sama dari satu buah manifestasi perbuatan manusia Indonesia yg abai & malas utk menjaga alam. Hutan lindung dibabat & ditebang, hutan gambut dibakar demi terbangunnya “kerajaan” perkebunan kelapa sawit. Jutaan jiwa di enam provinisi pula ingin tidak ingin merasakan gimana sesaknya menghirup hak atas hawa bersama mutu yg amat sangat kumuh & amat berbahaya.
Sejauh mana bencana kabut asap mengepung wilayah Kalimantan? Yakin atau tak, kalau di lihat berdasarkan citra satelit pendeteksi panas, sehingga akan ketahuan bahwa nyaris semua wilayah Pulau Kalimantan dikala ini terkepung kabut asap. Dilansir dari rilisan page CNN Indonesia, Kepala Pusat Data Berita & Humas Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menunjukkan data dari citra satelit Himawari milik Jepang, tampilan dari potret satelit menggambarkan bahwa sebaran asap di kalimantan merata nyaris menutupi sebahagian gede wilayah Pulau. Dari ujung barat di Pontianak sampai timur di Samarinda, dari selatan di Palangkaraya sampai batas negara sektor utara Kalimantan di wilayah Tarakan.
Kenapa asap di Kalimantan tetap mengepung & bahkan bertambah luas? Mirip bersama kasus di Sumatera, kebakaran hutan juga sebagai pemicu penting asap masihlah susah buat dipadamkan dengan cara tuntas. Bahkan diperkirakan, sesungguhnya titik panas di Kalimantan lebih tidak sedikit daripada yg terdeteksi oleh satelit Himawari. Pasalnya satelit Himawari pula miliki keterbatasan dalam menembus kepekatan kabut asap yg mengepung Kalimantan.
Serasi dgn data terkini per 18 Oktober 2015, di Kalimantan terdapat 212 titik panas. Menyebar 36 titik di Kalbar, 11 titik di Kalsel, 156 titik di Kalteng, & 9 titik di Kaltim.
Kalau menonton data tersebut, ruang terparah yg terdampak bencana kabut asap ialah Kalimantan Tengah, tepatnya kota Palangkaraya. Entah telah berapa ribu jeritan & kesedihan yg dilontarkan masyarakat Palangkaraya melalui alat sosial. Mereka telah berada dalam keadaan yg amat sangat tersiksa dgn bencana darurat asap yg mengepung.
Dilansir Merdeka.com, Jerry Sumampow satu orang aktivis & pengamat politik menegaskan pernyataannya bagi pemerintah. Katanya, kabut asap yg mengepung Palangkaraya telah jauh sekali berada diatas ambang bahaya. Pemerintah mesti miliki strategi husus buat memikirkan solusi memadamkan titik api.
Telah lebih dari 4 bln Kota Palangkaraya tidak diguyur hujan, keadaan inilah yg menciptakan bara api di lahan gambut tidak pun padam. Bahkan berdasarkan foto-foto yg diupload costumer sarana sosial belakangan ini, menunjukkan warna langit & asap di Palangkaraya hingga berwarna kuning pekat. Asap tidak cuma sudah menghilangkan jarak pandang di Palangkaraya, tetapi pun mengubah dengan cara drastis warna langit jadi kuning mencekam. (cal) img : beritalingkungan.com
Sejauh mana bencana kabut asap mengepung wilayah Kalimantan? Yakin atau tak, kalau di lihat berdasarkan citra satelit pendeteksi panas, sehingga akan ketahuan bahwa nyaris semua wilayah Pulau Kalimantan dikala ini terkepung kabut asap. Dilansir dari rilisan page CNN Indonesia, Kepala Pusat Data Berita & Humas Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menunjukkan data dari citra satelit Himawari milik Jepang, tampilan dari potret satelit menggambarkan bahwa sebaran asap di kalimantan merata nyaris menutupi sebahagian gede wilayah Pulau. Dari ujung barat di Pontianak sampai timur di Samarinda, dari selatan di Palangkaraya sampai batas negara sektor utara Kalimantan di wilayah Tarakan.
Kenapa asap di Kalimantan tetap mengepung & bahkan bertambah luas? Mirip bersama kasus di Sumatera, kebakaran hutan juga sebagai pemicu penting asap masihlah susah buat dipadamkan dengan cara tuntas. Bahkan diperkirakan, sesungguhnya titik panas di Kalimantan lebih tidak sedikit daripada yg terdeteksi oleh satelit Himawari. Pasalnya satelit Himawari pula miliki keterbatasan dalam menembus kepekatan kabut asap yg mengepung Kalimantan.
Serasi dgn data terkini per 18 Oktober 2015, di Kalimantan terdapat 212 titik panas. Menyebar 36 titik di Kalbar, 11 titik di Kalsel, 156 titik di Kalteng, & 9 titik di Kaltim.
Kalau menonton data tersebut, ruang terparah yg terdampak bencana kabut asap ialah Kalimantan Tengah, tepatnya kota Palangkaraya. Entah telah berapa ribu jeritan & kesedihan yg dilontarkan masyarakat Palangkaraya melalui alat sosial. Mereka telah berada dalam keadaan yg amat sangat tersiksa dgn bencana darurat asap yg mengepung.
Dilansir Merdeka.com, Jerry Sumampow satu orang aktivis & pengamat politik menegaskan pernyataannya bagi pemerintah. Katanya, kabut asap yg mengepung Palangkaraya telah jauh sekali berada diatas ambang bahaya. Pemerintah mesti miliki strategi husus buat memikirkan solusi memadamkan titik api.
Telah lebih dari 4 bln Kota Palangkaraya tidak diguyur hujan, keadaan inilah yg menciptakan bara api di lahan gambut tidak pun padam. Bahkan berdasarkan foto-foto yg diupload costumer sarana sosial belakangan ini, menunjukkan warna langit & asap di Palangkaraya hingga berwarna kuning pekat. Asap tidak cuma sudah menghilangkan jarak pandang di Palangkaraya, tetapi pun mengubah dengan cara drastis warna langit jadi kuning mencekam. (cal) img : beritalingkungan.com
0 Komentar