Thn 1997 silam, Indonesia sempat mengalami bencana kebakaran hutan terparah, diwaktu itu bahkan kebakaran hutan & kabut asap sudah menciptakan anjlok produksi pertanian massal. Imbasnya ekonomi Indoenesia terpuruk teramat parah. Tidak Sedikit pihak memperkirakan, bencana kebakaran hutan th 1997 silam yakni salah satu pemicu yg menyebabkan krisis moneter parah di antara 1997-1998. Sesudah krisis moneter mogok, embrio reformasi Indonesia serta sejak mulai terbentuk sampai hri ini.
Nyaris satu dekade berikutnya, kebakaran hutan yg disertai kabut asap kembali menyeruak. Kali ini di th 2015 bahkan jadi thn dgn bencana kebakaran hutan terlama sepanjang histori Indonesia. Parahnya dampak fenomena alam El Nino di th ini yakni gabungan dari El Nino yg pernah berjalan sebentar th 2014 dulu. Kali ini El Nino lebih kejam menghantam, menghilangkan dengan cara keseluruhan potensi hujan deras di Indonesia, setidaknya sampai akhir thn 2015 kelak.
Keadaan yg paling buruk ini akhinya memang lah sudah memicu bencana kebakaran hutan terlama sepanjang peristiwa Indonesia. Dampaknya juga tidak dapat dianggap sepele. 6 Propinsi di Indonesia, sewaktu 2 bln terakhir lumpuh keseluruhan dikepung kabut asap amat sangat pekat. Indonesia serta semakin gaung julukannya di kancah internasional yang merupakan negeri penghasil & pengekspor asap paling besar didunia.
Sungguh ironis memang lah, kabut asap Indonesia yg terlepas ke atmosfer bahkan diprediksi lebih tidak baik ketimbang polusi asap yg telah dihasilkan oleh Amerika Serikat di thn ini. Padahal selagi sekian dekade tarakhir, emisi asap yg dihasilkan oleh Amerika Serikat menyandang predikat yang merupakan negeri paling besar ke-2 sesudah China yg melepas emisi asap berbahaya ke atmosfer.
Dilansir National Geographic, fakta ironis ini dipaparkan dalam laporan kajian organisasi lingkungan hidup internasional yg berjuluk World Resources Institute. Terhadap laporan itu tertulis bahwa sewaktu kasus kebakaran hutan di Indonesia terjadi & bergerak makin parah sejak awal September sudah mengalahkan emisi karbon harian Amerika Serikat.
Fakta ini sungguh mengejutkan para peniliti, kenapa begitu? Tatkala sekian banyak th terakhir, Amerika Serikat sudah dikritik habis-habisan yang merupakan negeri penghasil gas rumah kaca atau gas karbon atau emisi berbahaya paling besar ke-2 didunia sesudah China.
Tetapi tenyata, emisi karbon yg dilepas Indonesia sejak kebakaran hutan awal September 2015 sudah mengalahkan emisi harian Amerika Serikat.
Argumen terbesarnya ialah sebab lahan hutan yg terbakar di Pulau Sumatera & Kalimantan umumnya ialah lahan gambut. Dengan Cara teori, lahan gambut yaitu lokasi yg menaruh jumlah karbon pass tidak sedikit sebab berasal dari zat sisa makhluk hidup yg terpendam sewaktu rubuan thn.
Alih fungsi lahan gambut utk dimanfaatkan juga sebagai perkebunan kelapa sawit sudah merusak keadaan alam lahan gambut ini. Pengeringan & pembakaran lahan buat urusan perkebunan kelapa sawit, kayu utk kertas & business komersil lain & hasilnya mengambil kasus kebakaran hutan terparah sepanjang peristiwa Indonesia ini yaitu kenyataan yg paling ironis. Menampar muka bangsa ini sbg negeri yg tidak sanggup menjaga kelestarian hutannya. (cal)
img : NASA
Nyaris satu dekade berikutnya, kebakaran hutan yg disertai kabut asap kembali menyeruak. Kali ini di th 2015 bahkan jadi thn dgn bencana kebakaran hutan terlama sepanjang histori Indonesia. Parahnya dampak fenomena alam El Nino di th ini yakni gabungan dari El Nino yg pernah berjalan sebentar th 2014 dulu. Kali ini El Nino lebih kejam menghantam, menghilangkan dengan cara keseluruhan potensi hujan deras di Indonesia, setidaknya sampai akhir thn 2015 kelak.
Keadaan yg paling buruk ini akhinya memang lah sudah memicu bencana kebakaran hutan terlama sepanjang peristiwa Indonesia. Dampaknya juga tidak dapat dianggap sepele. 6 Propinsi di Indonesia, sewaktu 2 bln terakhir lumpuh keseluruhan dikepung kabut asap amat sangat pekat. Indonesia serta semakin gaung julukannya di kancah internasional yang merupakan negeri penghasil & pengekspor asap paling besar didunia.
Sungguh ironis memang lah, kabut asap Indonesia yg terlepas ke atmosfer bahkan diprediksi lebih tidak baik ketimbang polusi asap yg telah dihasilkan oleh Amerika Serikat di thn ini. Padahal selagi sekian dekade tarakhir, emisi asap yg dihasilkan oleh Amerika Serikat menyandang predikat yang merupakan negeri paling besar ke-2 sesudah China yg melepas emisi asap berbahaya ke atmosfer.
Dilansir National Geographic, fakta ironis ini dipaparkan dalam laporan kajian organisasi lingkungan hidup internasional yg berjuluk World Resources Institute. Terhadap laporan itu tertulis bahwa sewaktu kasus kebakaran hutan di Indonesia terjadi & bergerak makin parah sejak awal September sudah mengalahkan emisi karbon harian Amerika Serikat.
Fakta ini sungguh mengejutkan para peniliti, kenapa begitu? Tatkala sekian banyak th terakhir, Amerika Serikat sudah dikritik habis-habisan yang merupakan negeri penghasil gas rumah kaca atau gas karbon atau emisi berbahaya paling besar ke-2 didunia sesudah China.
Tetapi tenyata, emisi karbon yg dilepas Indonesia sejak kebakaran hutan awal September 2015 sudah mengalahkan emisi harian Amerika Serikat.
Argumen terbesarnya ialah sebab lahan hutan yg terbakar di Pulau Sumatera & Kalimantan umumnya ialah lahan gambut. Dengan Cara teori, lahan gambut yaitu lokasi yg menaruh jumlah karbon pass tidak sedikit sebab berasal dari zat sisa makhluk hidup yg terpendam sewaktu rubuan thn.
Alih fungsi lahan gambut utk dimanfaatkan juga sebagai perkebunan kelapa sawit sudah merusak keadaan alam lahan gambut ini. Pengeringan & pembakaran lahan buat urusan perkebunan kelapa sawit, kayu utk kertas & business komersil lain & hasilnya mengambil kasus kebakaran hutan terparah sepanjang peristiwa Indonesia ini yaitu kenyataan yg paling ironis. Menampar muka bangsa ini sbg negeri yg tidak sanggup menjaga kelestarian hutannya. (cal)
img : NASA
0 Komentar