Menyaksikan potensi kebakaran hutan yg memicu bencana asap di Indonesia, pasti bukan lagi urusan mungil yg dapat dianggap sepele. Kebakaran hutan yaitu bencana teratur yg senantiasa menyapa Indonesia tiap tahunnya. Dikutip dari National Geographic, kebakaran hutan di Indonesia telah jadi kebiasaan bencana sejak awal th 90-an silam. Sejak itu, tempat hutan gambut Indonesia yg berada di Sumatera & Kalimantan senantiasa jadi target dari ulah oknum-oknum perusahaan perkebunan. Demi argumen efisiensi budget membersihkan hutan, tidak sedikit sekali masyarakat & perusahaan nakal yg sengaja membakar hutan ketimbang mesti menyewa buldoser buat membersihkan hutan gambut.
Hasilnya selagi lebih dari 2 dekade, bencana kebakaran hutan konsisten terulang. Pemerintah tidak kelihatan sama sekali ketegasannya. Membiarkan kebakaran hutan terulang & mengambil kabut asap teramat pekat yg berdampak terhadap jutaan jiwa warga.
Dulu adakah trik utk mencegah terulangnya kembali kebakaran hutan di tahun-tahun pada awal mulanya?
Bila dipandang dari akar masalahnya, trik paling baik yg efektif utk mencegah kebakaran hutan & kabut asap terulang kembali yaitu bersama edukasi masyarakat.
Seperti yg dikutip dari page CNN Indonesia, usulan ini dikatakan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Jelasnya pemerintah dengan cara efektif akan mengalokasikan anggaran & strategi mencegah bencana kabut asap & kebakaran hutan di hari esok bersama memberikan edukasi kepada penduduk.
Edukasi sepeerti apa yg dibutuhkan utk mencegah terulangnya bencana kabut asap?
Mula-mula ialah edukasi buat mengubah pemikiran penduduk perorangan mengenai trik bercocok tanam di lahan gambut atau lahan penuh karbon yg rawan terbakar. Pemerintah mesti mengaplikasikan edukasi mendasar berkenaan bahaya mengakses lahan dgn kiat pembakaran hutan & lahan. Walau memang lah bersama kiat pembakaran hutan budget yg dikeluarkan jauh lebih sedikit. Tetapi lewat edukasi mesti ditunjukkan kenyataannya bahwa membakar hutan kerugiannya jauh lebih akbar & lebih luas dampaknya.
Lebih memilih mana, antara sengaja membakar hutan dikarenakan argumen hemat atau menderita kerugian ekonomi beberapa ratus juta rp lantaran matinya ekonomi & rusaknya kesehatan akibat kabut asap?
Ke-2, edukasi yg diberikan pada para tersangka pebisnis perkebunan yg mempunyai izin pemakaian lahan gambut di kurang lebih Sumatera Selatan, Jambi & Kalimantan Tengah. Edukasi utk mencegah kabut asap kepada tersangka pebisnis ini lebih terhadap cara-cara paling baik & paling ramah lingkungan utk merawat lahannya. Menekankan tersangka business utk bertanggung jawab dgn lahannya masing-masing.
Utk didapati, satu kenyataan ironis yg jadi salah satu pemicu besar nya kasus kebakaran hutan di thn 2015 ini yaitu lantaran acara satu juta lahan pertanian yg lalu pernah dipersiapkan oleh pemerintah, sekarang ini tidak terawat & terbengkalai & hasilnya ikut memicu kebakaran hutan. Kenapa mampu? Diprediksi minimnya wawasan penduduk sebab kurangnya edukasi buat merawat lahan jadi salah satu pemicu kebakaran hutan & kabut asap.
(cal) img : CNN
0 Komentar