Kemarau panjang di th 2015 ini melanda Indonesia dengan cara merata, dari ujung barat sampai timur nusantara rata dihantam kemarau. Tanah makin kering, vegetasi serta hilang kelembabannya. Imbasnya di ujung periode kemarau dapat tidak sedikit permasalahan muncul, seperti terjadinya kebakaran hutan, cuaca ekstrem, kekeringan tanah sampai krisis air bersih. Lebih-lebih di wilayah padat warga & gede skala luasan hutannya.
Salah satu kawasan yg paling teratur dilanda kebakaran hutan yakni jabar. Dikutip dari Mongabay, menurut Kepala Bagian Konservasi Instansi Kehutanan Jawa Barat, Budi Juanda, kebakaran hutan yg berlangsung di kawasan hutan ja-bar telah membakar lebih dari 1.000 hektare lahan, terhitung sejak Juli sampai September 2015.
Kenapa ribuan tempat hutan di Jawa Barat rawan terbakar?
Tidak Sedikit pihak mempertanyakan, kenapa hutan di wilayah Jawa Barat rentan terbakar di periode kemarau panjang ini? Jikalau di bandingkan dgn keadaan kebakaran hutan yg membakar hutan gambut Sumatera & memicu kabut asap amat sangat parah di Sumatera & Kalimantan, penyebab kebakaran hutan di kawasan jabar tidak serupa bersama kebakaran hutan Sumatera & Kalimantan. Kalau di Sumatera & Kalimantan, nyaris 99% area titik api diindikasikan terbakar dikarenakan ulah perusahaan perkebunan & kelapa sawit yg sengaja membakar lahan gambut buat urusan usaha.
Tapi utk kebakaran hutan di jabar rata-rata disebabkan oleh ketidaksengajaan & kecerobohan masyarakat ataupun pendaki gunung. Seperti terhadap kasus kebakaran hutan di wilayah Tegal Alun, Gunung Papandayan, Jawa Barat. Api di hutan Gunung Papandayan membakar kepada ketinggian 2.500 mdpl. Sedikitnya ada 326 hektare hutan di Gunung Papandayan yg habis terbakar. Kenapa sanggup begitu?
Factor penting yg diprediksi jadi penyebab penting kebakaran hutan di jabar ialah factor alamiah, merupakan kekeringan & cuaca ekstrem. Dikutip dari Mongabay, pemicunya bisa saja ialah sebab gesekan alami antara semak belukar, selanjutnya ketersediaan oksigen pula memadai & hasilnya memunculkan api.
Dulu juga dapat sebab ulah kecerobohan para warga. Tidak Sedikit ruangan hutan yg terbakar jadi wilayah kegiatan masyarakat utk memancing, atau berburu. barangkali ada warga yg merokok & membuang puntungnya sembarangan
Berdasarkan data yg dihimpun oleh Balai Agung Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat terdaftar ada sedikitnya 866.322 hektare luas hutan yg terbakar di 10 kawasan konservasi sepanjang thn 2015.
Lantas di mana saja ruang hutan di jabar yg rentan mengalami kebakaran hutan? Menyaksikan keadaan dalam 10 th terakhir, ruang yg paling rentan berjalan kebakaran hutan ada di kawasan konservasi jabar, di antaranya merupakan Suaka Margasatwa Cikepuh, Gunung Pancar, Cagar Alam Kamojang, Taman Wisata Alam Papandayan, Bojong Larang Jayanti, Cagar Alam Burangrang, Cagar Alam Suaka Wayana & Taman Wisata Alam Guntur.
Terhadap kebakaran hutan ja-bar di thn 2015 ini, ruangan kebakaran hutan paling parah berjalan di cagar Alam Kamojang, Garut yg membakar tempat hutan seluar 200 hektare. (cal) img : tempo
Salah satu kawasan yg paling teratur dilanda kebakaran hutan yakni jabar. Dikutip dari Mongabay, menurut Kepala Bagian Konservasi Instansi Kehutanan Jawa Barat, Budi Juanda, kebakaran hutan yg berlangsung di kawasan hutan ja-bar telah membakar lebih dari 1.000 hektare lahan, terhitung sejak Juli sampai September 2015.
Kenapa ribuan tempat hutan di Jawa Barat rawan terbakar?
Tidak Sedikit pihak mempertanyakan, kenapa hutan di wilayah Jawa Barat rentan terbakar di periode kemarau panjang ini? Jikalau di bandingkan dgn keadaan kebakaran hutan yg membakar hutan gambut Sumatera & memicu kabut asap amat sangat parah di Sumatera & Kalimantan, penyebab kebakaran hutan di kawasan jabar tidak serupa bersama kebakaran hutan Sumatera & Kalimantan. Kalau di Sumatera & Kalimantan, nyaris 99% area titik api diindikasikan terbakar dikarenakan ulah perusahaan perkebunan & kelapa sawit yg sengaja membakar lahan gambut buat urusan usaha.
Tapi utk kebakaran hutan di jabar rata-rata disebabkan oleh ketidaksengajaan & kecerobohan masyarakat ataupun pendaki gunung. Seperti terhadap kasus kebakaran hutan di wilayah Tegal Alun, Gunung Papandayan, Jawa Barat. Api di hutan Gunung Papandayan membakar kepada ketinggian 2.500 mdpl. Sedikitnya ada 326 hektare hutan di Gunung Papandayan yg habis terbakar. Kenapa sanggup begitu?
Factor penting yg diprediksi jadi penyebab penting kebakaran hutan di jabar ialah factor alamiah, merupakan kekeringan & cuaca ekstrem. Dikutip dari Mongabay, pemicunya bisa saja ialah sebab gesekan alami antara semak belukar, selanjutnya ketersediaan oksigen pula memadai & hasilnya memunculkan api.
Dulu juga dapat sebab ulah kecerobohan para warga. Tidak Sedikit ruangan hutan yg terbakar jadi wilayah kegiatan masyarakat utk memancing, atau berburu. barangkali ada warga yg merokok & membuang puntungnya sembarangan
Berdasarkan data yg dihimpun oleh Balai Agung Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat terdaftar ada sedikitnya 866.322 hektare luas hutan yg terbakar di 10 kawasan konservasi sepanjang thn 2015.
Lantas di mana saja ruang hutan di jabar yg rentan mengalami kebakaran hutan? Menyaksikan keadaan dalam 10 th terakhir, ruang yg paling rentan berjalan kebakaran hutan ada di kawasan konservasi jabar, di antaranya merupakan Suaka Margasatwa Cikepuh, Gunung Pancar, Cagar Alam Kamojang, Taman Wisata Alam Papandayan, Bojong Larang Jayanti, Cagar Alam Burangrang, Cagar Alam Suaka Wayana & Taman Wisata Alam Guntur.
Terhadap kebakaran hutan ja-bar di thn 2015 ini, ruangan kebakaran hutan paling parah berjalan di cagar Alam Kamojang, Garut yg membakar tempat hutan seluar 200 hektare. (cal) img : tempo
0 Komentar