Menonton resiko tidak baik dari kemarau panjang thn ini, bencana kekeringan terang merata nyaris di seluruhnya daerah. Di antara peningkatan kasus kekeringan, sedikitnya 6 propinsi bertambah deritanya dgn diselimuti kabut asap pekat. Tapi apa yg dialami oleh Aceh tidak sama bersama wilayah yang lain. Pasalnya, di antara kekeringan akut, Aceh justru telah dihantam oleh bencana banjir & tanah longsor. Dengan Cara Apa dapat?
Bahkan di antara banjir & tanah longsor, kiriman kabut asap serta kelihatan telah mulai sejak menyelimuti sebahagian wilayah Aceh. Terkecuali menganggu gerakan masyarakat & meningkatkan rasa takut terpapar racun asap, kabut asap di Aceh pula telah memaksa penangkap ikan setempat menghentikan satu-satunya mata pencaharian mereka yang merupakan penangkap ikan, akibat terbatasnya jarak pandang.
Lantas, kenapa sanggup di antara masa kekeringan ini, Aceh malah dihantam oleh bencana asap & banjir sekaligus?
Dilansir page Mongabay, bencana banjir & longsor dilaporkan berjalan wilayah Gayo Lues, imbasnya jumlahnya jalan terisolir, dulu lintas yg menghubungkan ke Kab itupun lumpuh dikarenakan amblasnya jalan.
Tidak Cuma merendam Gayo Lues, banjir serta dilaporkan merendam wilayah Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Barat, Kota Subulussalam, Pidie, Nagan Raya, Aceh Utara & Aceh Tengah. Tatkala sekian banyak minggu di pertengahan Oktober 2015 ini hujan deras memang lah telah sejak mulai teratur berjalan di wilayah Aceh. Tetapi penderitaan masyarakat Aceh justru bertambah sebab sekali saja hujan lebat, jalan bakal cepat tertimbun longsoran. Derita inilah yg tahunan dialami oleh Masyarakat Blangkeujeren, Kab Gayo Lues.
Sampai artikel ini diturunkan, jalan raya penting yg menghubungkan wilayah Kab Aceh Tengah & Gayo Lues lumpuh keseluruhan dikarenakan jalan putus tertutup longsor.
Banjir lumayan akbar yg melanda Aceh yaitu salah satu bukti fenomena alam cuaca ekstrem yg memang lah diprediksi berlangsung antara masa peralihan antara periode panas ke masa hujan.
Sementara sebahagian wilayah di Indonesia sebelah timur tetap dilanda kekeringan, hujan deras telah sekian banyak kali turun deras di Aceh. Tetapi dikarenakan buruknya penanganan & persiapan menghadapi masa hujan, banjir serta cepat menjelang.
Sekian Banyak pengamat lingkungan memprediksi bahwa banjir yg saat ini telah menghantam Aceh yakni akibat hancurnya ekosistem hutan disekitar Gunung Seulawah Aceh. Mirip dgn keadaan hutan di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan yg telah lebih dahulu hancur dialih fungsikan oleh perusahaan perkebunan sawit. Hutan-hutan di Aceh serta tengah menuju terhadap kehancuran.
Dikarenakan banjir & tanah longsor, masyarakat Gayo Lues tidak jarang mesti bermalam di tengah hutan menunggu fasilitas berat didatangkan buat membersihkan sisa longsoran. Satu Buah kisah sendu akibat buruknya penanganan lingkungan yg sejauh ini diabaikan penduduk Indonesia.(cal) img : mongabay.co.id
Bahkan di antara banjir & tanah longsor, kiriman kabut asap serta kelihatan telah mulai sejak menyelimuti sebahagian wilayah Aceh. Terkecuali menganggu gerakan masyarakat & meningkatkan rasa takut terpapar racun asap, kabut asap di Aceh pula telah memaksa penangkap ikan setempat menghentikan satu-satunya mata pencaharian mereka yang merupakan penangkap ikan, akibat terbatasnya jarak pandang.
Lantas, kenapa sanggup di antara masa kekeringan ini, Aceh malah dihantam oleh bencana asap & banjir sekaligus?
Dilansir page Mongabay, bencana banjir & longsor dilaporkan berjalan wilayah Gayo Lues, imbasnya jumlahnya jalan terisolir, dulu lintas yg menghubungkan ke Kab itupun lumpuh dikarenakan amblasnya jalan.
Tidak Cuma merendam Gayo Lues, banjir serta dilaporkan merendam wilayah Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Barat, Kota Subulussalam, Pidie, Nagan Raya, Aceh Utara & Aceh Tengah. Tatkala sekian banyak minggu di pertengahan Oktober 2015 ini hujan deras memang lah telah sejak mulai teratur berjalan di wilayah Aceh. Tetapi penderitaan masyarakat Aceh justru bertambah sebab sekali saja hujan lebat, jalan bakal cepat tertimbun longsoran. Derita inilah yg tahunan dialami oleh Masyarakat Blangkeujeren, Kab Gayo Lues.
Sampai artikel ini diturunkan, jalan raya penting yg menghubungkan wilayah Kab Aceh Tengah & Gayo Lues lumpuh keseluruhan dikarenakan jalan putus tertutup longsor.
Banjir lumayan akbar yg melanda Aceh yaitu salah satu bukti fenomena alam cuaca ekstrem yg memang lah diprediksi berlangsung antara masa peralihan antara periode panas ke masa hujan.
Sementara sebahagian wilayah di Indonesia sebelah timur tetap dilanda kekeringan, hujan deras telah sekian banyak kali turun deras di Aceh. Tetapi dikarenakan buruknya penanganan & persiapan menghadapi masa hujan, banjir serta cepat menjelang.
Sekian Banyak pengamat lingkungan memprediksi bahwa banjir yg saat ini telah menghantam Aceh yakni akibat hancurnya ekosistem hutan disekitar Gunung Seulawah Aceh. Mirip dgn keadaan hutan di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan yg telah lebih dahulu hancur dialih fungsikan oleh perusahaan perkebunan sawit. Hutan-hutan di Aceh serta tengah menuju terhadap kehancuran.
Dikarenakan banjir & tanah longsor, masyarakat Gayo Lues tidak jarang mesti bermalam di tengah hutan menunggu fasilitas berat didatangkan buat membersihkan sisa longsoran. Satu Buah kisah sendu akibat buruknya penanganan lingkungan yg sejauh ini diabaikan penduduk Indonesia.(cal) img : mongabay.co.id
0 Komentar