Seberapa gede resiko kabut asap yg membekap nyaris sebahagian agung wilayah Indonesia di akhir thn 2015 ini? Kenyataannya derita darurat asap memang lah sedang bergerak bertambah makin parah, alih-alih mereda. Pasalnya ribuan titik kebakaan hutan tetap belum pula mampu dipadamkan. Pemerintah seakan telah menyerah dgn kondisi yg berlangsung. Ribuan titik api di ruang kebakaran hutan Sumatera & Kalimantan diprediksi cuma dapat padam kalau turun hujan yg amat sangat deras.
Hasilnya perlahan, ketakutan bakal darurat asap makin jadi dikala Tubuh Meteorologi Klimatologi & Geofisika mengemukakan bahwa asap sudah bergerak menuju ke arah Pulau Jawa, artinya kota Jakarta mesti bersiap dgn resiko jelek asap yg telah di depan mata.
Selanjutnya ketakutan itu juga betul berlangsung, sejak minggu ke3 Oktober 2015, kabut asap slim yg mengganggu jarak pandang telah kelihatan nampak di ujung gedung-gedung pencakar langit Jakarta. Asap slim ini diperkirakan bukan sekadar polusi hawa biasa yg memang lah tidak jarang muncul di Jakarta akibat asap kendaraan motor. Kali ini kabut asap tidak tebal di Jakarta dipercayai adalah kabut asap sisa kebakaran hutan yg tertiup dari ribuan titik api yg tetap berkobar di Sumatera.
Biarpun asap tidak tebal telah semakin terang tampak menutupi pemandangan, pihak otoritas terkait di Jakarta belum mengeluarkan opini husus yg menyatakan kabut asap di Jakarta berada dalam keadaan berbahaya. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja (Ahok) menyampaikan bahwa sekarang tingkatan kabut asap slim di Jakarta masihlah dalam skala normal hingga sedang, belum terlampaui berbahaya, seperti yg dilansir dari CNN.
Kepada kenyataannya, tiupan angin kencang yg meniupkan kabut asap Sumatera sampai ke arah Pulau Jawa telah tidak mampu terelakkan lagi. Tehnologi macam apapun tidak dapat membendung angin. Hasilnya sebab tiupan angin sedang mengarah ke arah tenggara dari Sumatera, sehingga kabut asap serta tiba pun di Ibukota.
Berdasarkan pantauan satelit Cuaca Himawari di minggu terakhir Oktober 2015, kabut asap slim yg mengambil karbon, & zat beracun sisa pembakaran hutan tetap konsisten bergerak perlahan mengikuti arah angin. Saat Ini tiupan anin mengarah ke Jawa. Kabut asap apabila telah mencapai lapisan awan akan konsisten mengapung di ketinggian 3.000 m dari permukaan bumi. Akibat tiupan angin yg makin kencang diatas ketinggian 2.000 m, asap pula terbawa ke Jakarta.
Meski demikian kabut asap akibat kebakaran hutan Sumatera yg mengarah ke Jakarta sifatnya cuma temporer alias sementara saat.
Justru satu factor yg lebih berbahaya ketimbang kabut asap kebakaran hutan telah tiap-tiap hri berlangsung di Ibukota ini. Tengok saja bagaimanakah pekatnya langit Jakarta di pagi hri dikala polusi hawa akibat kendaraan bermotor menyesaki atmosfer.(cal)
img : merdeka.com
Hasilnya perlahan, ketakutan bakal darurat asap makin jadi dikala Tubuh Meteorologi Klimatologi & Geofisika mengemukakan bahwa asap sudah bergerak menuju ke arah Pulau Jawa, artinya kota Jakarta mesti bersiap dgn resiko jelek asap yg telah di depan mata.
Selanjutnya ketakutan itu juga betul berlangsung, sejak minggu ke3 Oktober 2015, kabut asap slim yg mengganggu jarak pandang telah kelihatan nampak di ujung gedung-gedung pencakar langit Jakarta. Asap slim ini diperkirakan bukan sekadar polusi hawa biasa yg memang lah tidak jarang muncul di Jakarta akibat asap kendaraan motor. Kali ini kabut asap tidak tebal di Jakarta dipercayai adalah kabut asap sisa kebakaran hutan yg tertiup dari ribuan titik api yg tetap berkobar di Sumatera.
Biarpun asap tidak tebal telah semakin terang tampak menutupi pemandangan, pihak otoritas terkait di Jakarta belum mengeluarkan opini husus yg menyatakan kabut asap di Jakarta berada dalam keadaan berbahaya. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja (Ahok) menyampaikan bahwa sekarang tingkatan kabut asap slim di Jakarta masihlah dalam skala normal hingga sedang, belum terlampaui berbahaya, seperti yg dilansir dari CNN.
Kepada kenyataannya, tiupan angin kencang yg meniupkan kabut asap Sumatera sampai ke arah Pulau Jawa telah tidak mampu terelakkan lagi. Tehnologi macam apapun tidak dapat membendung angin. Hasilnya sebab tiupan angin sedang mengarah ke arah tenggara dari Sumatera, sehingga kabut asap serta tiba pun di Ibukota.
Berdasarkan pantauan satelit Cuaca Himawari di minggu terakhir Oktober 2015, kabut asap slim yg mengambil karbon, & zat beracun sisa pembakaran hutan tetap konsisten bergerak perlahan mengikuti arah angin. Saat Ini tiupan anin mengarah ke Jawa. Kabut asap apabila telah mencapai lapisan awan akan konsisten mengapung di ketinggian 3.000 m dari permukaan bumi. Akibat tiupan angin yg makin kencang diatas ketinggian 2.000 m, asap pula terbawa ke Jakarta.
Meski demikian kabut asap akibat kebakaran hutan Sumatera yg mengarah ke Jakarta sifatnya cuma temporer alias sementara saat.
Justru satu factor yg lebih berbahaya ketimbang kabut asap kebakaran hutan telah tiap-tiap hri berlangsung di Ibukota ini. Tengok saja bagaimanakah pekatnya langit Jakarta di pagi hri dikala polusi hawa akibat kendaraan bermotor menyesaki atmosfer.(cal)
img : merdeka.com
0 Komentar