Fasilitas nasioal ramai-ramai menuliskan menyangkut keadaan terakhir dari darurat kabut asap yg mengintai sedikitnya 6 Propinsi di Kalimantan & Sumatera. Tidak mampu dipungkiri, ancaman kebakaran hutan yg mengambil asapnya sampai ke wilayah padat warga di Riau & Palangkaraya sudah merugikan tidak sedikit pihak.
Terhadap rata rata, kabut asap yg mengepung Riau, Jambi, Palembang, Pontianak & Palangkaraya ialah dikarenakan kegiatan pembakaran hutan bersama kesengajaan oleh oknum-oknum perusahaan pemilik perusahaan sawit.
Kebakaran yg menghanguskan hutan & lahan ribuan hektare di Indonesia rata rata berjalan di wilayah lahan gambut & Taman Nasional. Berikut merupakan penjelasan berkaitan 2 wilayah yg sangat sering terkena kebakaran hutan :
Lahan gambut Indonesia yg terbuka yakni sumber penting kebakaran hutan & kabut asap.
Berdasarkan data dari Greenpeace, sepanjang thn 2015 ini, 40% titik api yg membakar Indonesia terletak diatas lahan gambut. Bahkan data dari thn 2014 dulu, 75% peringatan bahaya kebakaran di Sumatera berasal dari lahan gambut. Parahnya lagi, lebih dari tiga perempat ruangan kebakaran hutan berlangsung di lahan gambut yg sudah di buka. Menurut analisis dari Greenpeace, ada kaitan yg terang antara beberapa ratus titik api kebakaran hutan dgn lahan gambut yg mengalami deforestasi di wilayah Sumatera & Kalimantan. Tidak Sedikit dari lahan gambut yg telah di buka difungsikan buat bagian perkebunan. Setahun dulu, terhadap thn 2013-2014, Kab Bengkalis, Rokan Hilir, Pelalawan & Siak menyumbang lebih dari setengah dari seluruh titik api di seluruhnya Indonesia.
Kebakaran hutan serta berlangsung di Taman Nasional & kawasan moratorium
Mirisnya lagi, memang lah basic negara ini negara yg tidak sempat patuh aturan kepada aturan. Taman nasional seluas ribuan hektare yg semestinya dengan cara teoritis & undang-undang dilindungi dari pembukaan lahan, nyata-nyatanya pula tidak terhindar dari kebakaran hutan & lahan. Masihlah berdasarkan data dari Greenpeace, terhadap bln Juli & Agustus th 2015 dulu, kebakaran hutan meluas & susah dikendalikan di Taman Nasional Tesso Nilo Riau. Padahal Taman Nasional ini jadi habitat utama bagi harimau sumatera yg makin terancam punah. Kebakaran hutan & lahan serta waktu ini sedang berjalan di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah. Asap akibat kebakarannya tengah mengepung & memekatkan amat teramat parah keadaan hawa di Palangkaraya. Sewaktu ini, Taman Nasional Tanjung Puting jadi ruangan perlindungan orang utan paling populer di seluruhnya dunia.(cal)
img : beritadaerah.co.id
0 Komentar