Tuturnya, sejak berabad dulu, disaat gerakan perdagangan lampau antar kepada saudagar tajir dari daratan Eropa ada Arab tetap berlalu-lalang di samudera luas, ada satu buah negara di ujung timur benua yg berkilau bagai permata. Kesuburan tanahnya,kearifan masyarakatnya, ketajiran alamnya sudah memabukkan para pedagang dari daratan Eropa nun jauh di barat. Mereka terlena oleh betapa hijaunya ketajiran lingkungan di negara itu, mereka terkagum bersama kehidupan yg terjadi beriringan dgn harmoni alam. Negara itu, sekian banyak abad setelah itu dikenal yang merupakan Indonesia.
Waktu Ini Indonesia yg tajir dapat ketajiran alam & hijaunya pertanian sepanjang periode hanyalah utopia. Cuma yang merupakan khayalan di siang bolong. Kenapa begitu? Kerusakan lingkungan & deforestasi atau penghilangan hutan dalam dikala sekejap sudah jadi masalah pelik di tanah Indonesia. Sedikit saja perubahan iklim berjalan, sehingga sanggup berdampak akbar bagi Indonesia.
Imbasnya, anomali cuaca yg mempengaruhi atmosfer Indonesia pula seketika mengambil resiko masif kepada tanah, air, & hawa di negara ini. Th ini contohnya, tanah Indonesia yg lalu ternama subur sepanjang thn, hri ini mesti meratapi nasib bersama kenyatan bahwa nyaris semua wilayah Indonesia terdampak kekeringan.
Satu kisah berasal dari tiga kecamatan di wilayah Aceh Utara. Kecamatan Cot Girek, Kecamatan Lhoksukon & Kecamatan Baktiya Barat. Tiga wilayah yg berada di ujung barat Indonesia itu hri ini, warganya hri minum air payau. Air payau ialah campuran antara air tawar & air laut (air asin).
Dilansir dari page Natioal Geographic, tiga kecamatan yg disebutkan pada awal mulanya sudah mengalami gejolak kekeringan sejak dua bln terakhir. Tidak ada air hujan yg menetes sedikitpun dalam hitungan bln.
Penderitaan masyarakat makin jadi sebab pertolongan air bersih buat minum & kepentingan mandi mesti dibeli dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mon Pase dgn harga yg tidak murah. Seandainya tidak punyai duit, sehingga penduduk ingin tidak ingin mesti rela utk menyicip air payau yg asin & sedikit lengket sebab kandungan garamnya utk minum & mandi.
Tetapi di segi lain, masa kemarau panjang yg melanda negara ini tidak selamanya mengambil kisah duka & derita. El Nino yang merupakan biang keladi panjangnya bencana kekeringan di tanah Indonesia nyatanya mengambil efek baik bagi bagi bidang kelautan & perikanan. Kok mampu?
Di Indonesia, El Nino memang lah memberikan perubahan terhadap meningkatnya suhu atmosfer & menyingkirkan kesempatan terjadinya penguapan air embrio awan hujan, tetapi di segi lain El Nino serta menyebabkan perairan laut di Indonesia jadi lebih hangat di bandingkan bulan-bulan sebelum El Nino. Lantaran tabiat ikan condong berkumpul di daerah yg hangat sehingga bakal berjalan kenaikan produksi perikanan di nyaris seluruh wilayah perairan di Indonesia. di thn El Nino, ketersediaan ikan dapat terasa berlimpah & berikan manfaat bagi seluruh pihak, termasuk juga penangkap ikan & para tersangka bisnis yg terlibat. (CAL)
0 Komentar