Bagi Kamu penduduk Jakarta pasti telah tidak jarang mendengar isu berkaitanJakarta yg dapat tenggelam dikarenakan makin meningginya permukaan laut. Ancaman itu bukan sekadar gertakan kosong, fakta ilimiah menunjukkan permukaan air laut tiap-tiap tahunnya memang lah mengalami peningkatan ygtidak dapat dianggap remeh, puluhan ribu pulau-pulau mungil & kota-kota ygberada di pesisir laut terancam tenggelam.
Tidak cuma Jakarta, informasi menyangkut tenggelamnya kota bahkan jadiancaman paling nyata di suatu negeri kepulauan bernama Tuvalu. Dengan Cara geografis, Tuvalu terletak di antara Hawaii & Australia. Tuvalu menyempil di antara luasnya Samudera Pasifik. Tetangga terdekat Tuvalumasihlah termasuk juga dalam kepulauan Mikronesia yang lain ialah Kiribati, Nauru, Samoa, & Kepulauan Fiji.
Tuvalu ialah negeri kepulauan yg terdiri dari empat pulau karang & lima atolgede (atol ialah pulau koral yg sebahagian agung berada di Samudera Pasifik). Luasan daratan yg dipunyai Tuvalu cuma se gede 26 kilo meter persegi. Olehsebab luas negaranya yg amat sangat mungil, Tuvalu menyandang gelar juga sebagai negeri paling kecil keempat di dunia. Dari 26 kilometer persegi luas daratan Tuvalu mesti menampung sejumlah 10.472 komunitas warga, menjadikan Tuvalu pula dicap juga sebagai negeri berdaulat dgn komune ke-3terpadat di dunia.
Satu aspek yg unik tapi miris ialah keadaan kontur tanah di Tuvalu yg sangat-sangat rendah. Titik paling atas dari 114 pulau yg mencetak negeri ini bahkancuma setinggi 5 m saja dari permukaan laut. Keadaan inilah yg menyebabkanhri ini Tuvalu dianggap yang merupakan negeri yg terancam tenggelamlantaran dampak semakin bertambahnya ketinggian permukaan laut.
Ancaman ini bahkan sudah jadi isu kekhawatiran nasional di Tuvalu. Sekian Banyak minggu silam, Mula-mula Menteri Tuvalu, Enele Spoga seperti ygdikutip dari page merdeka.com sudah meminta pertolongan dengan cara resmipada para pemimpin negara-negara Uni eropa utk menunjang biar negaranyatak tenggelam & lenyap dari permukaan bumi. Spoaga dengan cara gamblang memberikan seruan terhadap tidak sedikit pemimpin negeri Eropa utkkonsisten terus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Seperti yg sudah jadi pembahasan publik dunia, emisi gas rumah kaca bakalmenyebabkan meningkatnya suhu pemanasan global. Para ilmuwan duniatelah menegaskan supaya suhu pemanasan global terus dibawah 2 derajat atau bahkan 1,5 derajat celcius supaya peningkatan muka air laut masih aman.
Jikalau Tuvalu betul-betul tenggelam & lenyap dari permukaan bumi,sehingga cuma tinggal menunggu disaat utk menonton kota Jakarta, Semarang& kota pesisir yang lain di Indonesia tenggelam & lenyap tertutup permukaan laut.
(CAL)
img : tikkun.org
0 Komentar