Tidak bisa ditampik, kebaikan nyata di Aceh atas Rohingya jadi prestasi tinggi kemanusiaan Indonesia di mata dunia, bukan saja menyelamatkan Rohingya, namun pun umat manusia termasuk juga bangsa Indonesia.
Fenomena rakyat Aceh memang lah jadi stimulan utama maka para pemegang mandat rakyat itu kian tanggap & sigap dalam melayani, tidak cuma melayani keharusan moral rakyat, tetapi pun melayani gairah kemanusiaan global. Pemerintah beraneka ragam bangsa serta tampak adu humanis dalam merespons Muslim Rohingya di Aceh, sesudah diawal mulanya bergabung dalam rombongan akbar eksodus Myanmar.
Dikala ada arus gede manusia yg bergerak & memasuki negara yg berlainan, bahkan mengambil masalah hidup & matinya, dunia juga tidak sedikit yg tersengat. Sikap otoritas kekuasaan manapun yg menyikapinya, bahkan tak menyikapinya, mempresentasikan ‘kadar kemanusiaan’ negara atau bangsa itu.
Bertolak dari hal itu, setidaknya ada tiga ranah sikap yg dapat diintip buat menilai ketulusan upaya Indonesia dalam bantu Rohingya. Dalam konteks Rohingya, sikap, kebijakan, pendapat, kunjungan, & langkah Indonesia akan merepresentasikan ketulusan Indonesia.
Berikut yaitu tiga kiat yg paling gampang utk mengintip ketulusan upaya Indonesia dalam menopang Rohingya.
Mula-mula, audit komunikasi. Apakah sikap berupa pendapat verbal ini dilandasi kebutuhan pragmatis sepihak atau kemanusiaa global. Seberapa luas dimensi sikap itu : berjangka panjang & visioner atau tak. Sekadar basa-basi atau tulus. Seluruh komunikasi itu menunjukkan mutu kenegarawan penyampainya. Apakah pendapat itu berpengaruh akbar dalam makna kebermanfaatannya, atau malah sebaliknya melawan akal sehat, melawan nurani kemanusiaan.
Ke-2, audit kedatangan atau kunjungan. Ada dua segi kunjungan : hal asing berkunjung ke Indonesia & seperti apa kita menyikapinya; & pemerintah pusat juga hadir di tengah warga, se-strategis, se-efisien, & se-efektif apa para petinggi tinggi itu hadir di Aceh. Apakah bersama hadirnya mereka mempengaruhi suasana kebatinan dunia atas Myanmar & Muslim Rohingya? utk kedatangan aspek asing di Indonesia, tidak elok rasanya apabila kita kalah makna kemanusiaan, mengedepankan diri juga sebagai bangsa akbar, tegar menyongsong representasi pemerintahan bermacam macam negeri sama seperti Indonesia tegar melayani Rohingya.
Ke3, audit dana kemanusiaan. Sekian hri ini, ramai orang di negara ini beramai-ramai melakukan “hajatan kemanusiaan” dgn tamu berjumlah nyaris 2.000 jiwa muslim Rohingya. Sementara itu, tidak sedikit pihak menitipkan bantuannya ke Kementerian Luar Negara. Tampak demikian dahsyat animo publik menunjukkan empati & simpati atas orang Rohingya.
Bentuk konkret dari seluruh tahapan yg mampu menilai tulusnya upaya Indonesia dalam bantu Rohingya terwujud terang dalam wujud fisik. Perbuatan Langsung Tanggap juga sebagai instrumen kemanusiaan yg mula-mula kali hadir ditengah suasana ramai penduduk Aceh yg menyelematkan Rohingya tidak menunda-nunda buat membangun shelter atau hunian sementara terpadu, yg terang lebih nyaman & aman di bandingkan dgn apa yg waktu ini dengan cara darurat jadi penampungan para Rohingya.
(Ahyudin, Presiden ACT)
img : CNN
0 Komentar