Serba Serbi Qurban: Fakta Menarik dibalik Lezatnya Daging Sapi

19.55

Fakta Daging Sapi

Daging hewan apa yg paling nikmat disantap dalam wujud beragam type makanan? Nyaris dijamin jawaban mayoritas warga dunia, benua manapun, suku bangsa apapun dapat menjawab elemen yg mirip, yakni daging sapi.
Yang Merupakan hewan ternak yg paling gampang ditemukan bersama ribuan type & ras, Sapi yaitu karunia Allah yg luar biasa. Dagingnya yg kenyal, tekstur seratnya yg berbeda-beda, rasanya yg gurih, sampai proteinnya yg gemilang tinggi menjadikan daging sapi sbg primadona. Bahkan rendang Sumatera Barat, masakan yg berbahan basic 100% dari daging sapi jadi makanan terenak di seluruhnya dunia menurut dinas pemeringkat makanan dunia.
Hri ini, daging sapi di Indonesia serta ibarat emas, langkanya daging sapi dikarenakan permainan oknum menjelang idul qurban menciptakan daging sapi diburu & dicari walaupun harganya melonjak nyaris 50% dari harga normalnya. Menjelang idul qurban yg menyisakan disaat sekian banyak minggu ke depan, primadona daging sapi memang lah semakin meningkat.
Dibalik mengkonsumsi daging sapi, nyatanya daging sapi yg biasa dijadikan santap kala idul qurban juga miliki tidak sedikit sekali fakta unik. Berikut ialah serba serbi dibalik lezatnya daging sapi :
Asal Usul Sapi
Fakta unik perdana mulai sejak dari asal usul sapi. Dilansir dari page National Georgraphic, nenek moyang sapi seandainya ditarik berdasarkan garis keturunannya yakni Auroch, binatang yg menurut genetikanya dikenal kuat, pintar, & teramat gesit. Kisah berkaitan Auroch terdaftar dalam peristiwa Romawi Kuno. Dulu, Julius Caesar dalam catatannya sempat posting berkenaan ketakutannya apabila berjumpa hewan Auroch ditengah hutan liar. Bahkan Auroch dipindah ke Colloseum Roma buat bertarung melawan gladiator.
Perlahan, beberapa orang Romawi kuno sejak mulai menyadari manfaat Auroch sbg hewan ternak yg dapat diperah susu & dimakan daging sapi nya.Lambat laun, auroch mulai sejak dipelihara & diternak sampai berkembang jadi 800 keturunan tidak serupa. Sekarang, auroch telah punah, betina terakhirnya ditemukan mati 300 thn dulu di Polandia.
Faktanya, mengonsumsi daging sudah mengubah proses pemanasan global lebih serentak daripada pembakaran bensin
Entah sanggup jadi info positif atau negatif, ternyata mengkonsumsi daging sapi yg luar biasa tidak sedikit di semua dunia sudah dibuktikan punyai pengaruh akbar kepada perubahan iklim. Kenapa begitu? Apa hubungannya ternak sapi & pemanasan global?
Tetap dilansir pun oleh page National Geographic, pasangan aktivis lingkungan & penulis buku Cowed : The Hidden Impact of 93 Million Cows on America’s Health, Economy, Politics, Culture, and Environment, Denis Hayes & Gail Boyer Hayes, menyampaikan pada National Geographic : “Jumlah karbon dioksida yg dihasilkan dari produksi daging sapi tiap ponnya (1 pon=453gram), ternyata, jauh lebih agung dari yg dihasilkan dari pembakaran bensin.
Penjelasan mudahnya seperti ini, kebanyakan daging sapi yg dimakan sehari hati perlu energi tidak sedikit sejak proses peternakannya sampai jadi santapan lezat di atas meja makan Kamu. Asumsinya, energi yg dikeluarkan lebih akbar dari yg dikeluarkan oleh pembakaran bensin di semua dunia.
Jumlah energi tersebut ialah kalkulasi dari hasil pemupukan jagung yg jadi makanan sapi ternak, energi dari hasil pembakaran bensin yg diperlukan mesin traktor utk membajak ladang, gas yg diperlukan buat memindahkan jagung hasil panen ke ruangan peternakan sapi utk setelah itu diberikan ke sapi sbg makanannya, energi yg digunakan utk memotong & mengawetkan daging sapi, mengirimnya ke pasar & supermarket, gas yg terkandung dalam sunblock lotion yg diperlukan konsumer sebelum berangkat ke pasar demi daging sapi, & yg terakhir gas yg dimanfaatkan konsumer buat mengolah daging sapi tersebut.
Ah, Logika yg masuk akal! (CAL)
Previous
Next Post »
0 Komentar