Pasti sebahagian agung dari Kamu tidak asing lagi dgn Kapur Barus, satu buah benda ajaib yg senantiasa dipakai di rumah utk menghilangkan bau tidak sedap terhadap baju atau menjaga baju dari jamur & bakteri. Kapur barus pula sangat sering dipakai yang merupakan bahan penting wewangian alami buat lokasi & obat pengusir serangga.
Tapi tahukah Kamu bahwa kapur barus itu ialah barang original Indonesia yg telah sejak beradab dulu jadi bahan komoditi perdagangan yg eksotis tidak hanya hasil perkebunan rempah dari wilayah Indonesia Timur? Satu wilayah yg jadi pionir sekaligus wilayah original penghasil kapur barus & telah ternama sejak berabad dulu ialah Kota Barus. Satu kota yg saat ini makin redup oleh ingar bingar perkembangan kota Medan & Danau Toba yg melegenda di Sumatera Utara.
Kota Barus yakni salah satu Kota di Propinsi Sumatera Utara tepatnya di Kab Tapanuli Tengah yg miliki nama tersohor sejak beradab silam. Bahkan nama kapur Barus juga murni diambil dari nama kota Barus, sebab kepada awalnya Kapur Barus memang lah jadi bahan komoditi perdagangan ori dari kota ini.
Terletak di pesisir barat Pulau Sumatera atau persis dipinggir Samudera Hindia yg membentang luas, sejak berabad dulu Kota Barus sempat jadi Kota singgahan idola bagi para pedagang lintas benua. Bahkan diyakini bahwa Pelabuhan Kota Barus sempat diklaim jadi pelabuahan kapal paling besar di Indonesia yg melayani banyak kapal pedagang dari Arab, Portugis, India, & daratan Eropa.
Satu faktor yg paling membanggakan, dilansir dari page Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Kota Barus juga jadi satu-satunya kota mungil di Indonesia yg senantiasa disebutkan dalam berbagai literaur klasik peninggalan peristiwa dunia, seperti dalam literatur bahasa Yunani, Arab, Armenia, India, Tamil, China, Melayu, bahkan portugis & kebangsaan Eropa lain.
Nyatanya, Kisah Kota Barus juga miliki efek yg amat sangat berarti bagi negara ini. Disaat itu, tidak sedikit pedagang-pedagang dari bermacam bangsa terutama pedagang Arab yg beragama Islam menyandarkan kapalnya di Pelabuhan Baru demi berdagang & memburu komoditi mahal pohon kapur barus. Imbasnya, perdagangan itu pula mengambil akulturasi budaya & agama yg kompleks.
Diyakini bahwa kisah perdagangan di Kota Barus yakni gerbang masuknya Islam di Indonesia. Lewat Kota Barus inilah Islam konsisten tersebar ke beraneka wilayah di Indonesia.
Tidak Sedikit catatan histori yg mampu membuktikan dengan cara terang bagaimanakah kesohoran Kota Barus berabad silam. Sejak Mulai dari Dinasti Syailendra, petualang tangguh dari Portugis Marcopolo sampai sejarawan Islam yg teramat kesohor Ibnu Batutah sempat mencatatkan nama Barus dalam catatan perjalannya.
Tetapi saat ini kisah Kota Barus jadi makin meredup. Ketenarannya tenggelam sewaktu sekian banyak generasi. Bahkan bisa saja sekarang cuma segelintir masyarakat di Sumatera Utara & warga Indoensia dengan cara umum yg mengetahui nama agung kisah Kota Barus tempo dahulu sbg gerbang histori masuknya Islam di Indonesia.(CAL)
img : bp.blogspot.com
0 Komentar